• Home
  • Berita
  • Latency Bikin Lemot! Pahami Pentingnya Sekarang

Latency Bikin Lemot! Pahami Pentingnya Sekarang

Oleh Hazar Farras
Latency

Halo DomaiNesians! Pernah nggak sih kamu buka website, terus malah nunggu lama karena loading-nya muter terus kayak servernya lagi mikir dulu? Padahal koneksi internet kamu aman, dan device juga nggak lemot. Nah, masalahnya bisa jadi bukan di kamu, tapi di latency dari website yang kamu buka!

Di era serba cepat kayak sekarang, kecepatan website udah jadi salah satu faktor paling penting. Nggak cuma buat kenyamanan pengunjung, tapi juga buat reputasi dan performa website itu sendiri. Dan tahukah kamu, salah satu penentu utama kecepatan website adalah latency?

Latency bisa jadi alasan kenapa website kamu terasa berat dibuka, padahal hosting dan desain udah kamu rasa optimal. Lalu sebenarnya… apa itu latency? Dan seberapa besar pengaruhnya terhadap pengalaman pengunjung di website kamu?

Tenang, di artikel ini kami akan bahas tuntas soal latency: mulai dari pengertiannya, penyebabnya, sampai tips buat menguranginya. Yuk, mulai dulu dari definisinya!

Latency
Sumber: Canva

Apa Itu Latency? Yuk Pahami Dulu Dasarnya

Secara sederhana, latency adalah waktu tunda atau delay yang terjadi saat data dikirim dari satu titik ke titik lainnya. Dalam konteks website, latency adalah waktu yang dibutuhkan data dari browser kamu untuk sampai ke server, dan kembali lagi dengan respons yang diminta.

Gampangnya gini: bayangin kamu kirim pesan ke teman lewat walkie-talkie. Setelah kamu tekan tombol dan ngomong, ada sedikit jeda sebelum suaranya sampai ke lawan bicara kamu. Nah, jeda itulah yang bisa dianalogikan sebagai latency.

Latency vs Bandwidth vs Throughput – Biar Tidak Keliru

Banyak orang sering ngira kalau jaringan lemot itu karena bandwidth kecil, padahal belum tentu. Ada perbedaan penting antara latency, bandwidth, dan throughput:

  • Bandwidth itu kapasitas maksimum jalur data yang bisa dipakai dalam satu waktu. Semakin besar bandwidth, makin banyak data yang bisa lewat barengan.
  • Latency adalah waktu tunda sebelum data mulai ditransfer.
  • Throughput adalah seberapa banyak data yang berhasil dikirim dalam waktu tertentu.

Kebayang tidak? Kamu bisa punya bandwidth gede, tapi kalau latency tinggi, ya tetap saja terasa lemot. Makanya latency sering jadi biang kerok tersembunyinya performa website yang buruk.

Latency Terjadi di Mana Aja?

Latency bisa terjadi di berbagai tahap proses komunikasi, seperti:

  • Saat browser kamu menghubungi DNS.
  • Saat browser kirim permintaan ke server.
  • Saat server merespons permintaan itu.
  • Saat data dikirim kembali ke browser.
Baca Juga:  Pemanfaatan Big Data Untuk Meningkatkan Bisnis

Setiap tahap itu bisa nambah latency kalau tidak dikelola dengan baik. Dan makin jauh server kamu dari pengunjung, makin besar kemungkinan latencynya tinggi.

Kenapa Latency Penting Buat Website?

Buat kamu yang mengelola website baik itu blog, toko online, atau landing page, latency bisa jadi faktor krusial yang sering luput dari perhatian. Padahal, latency yang tinggi bisa memberikan dampak nyata dan langsung terhadap performa website kamu. Yuk, bahas satu-satu kenapa kamu wajib banget memperhatikan latency!

1. Latency Menentukan Kecepatan Loading

Satu hal yang tidak bisa dibantah: makin tinggi latency, makin lelet deh loading websitenya. Pengunjung butuh respons cepat, dan kalau halaman butuh waktu lebih dari 3 detik buat tampil… besar kemungkinan mereka bakal langsung cabut. Loading lambat bukan cuma bikin kesal, tapi juga bikin kehilangan potensi traffic dan konversi.

2. Latency Bikin Bounce Rate Naik

Bounce rate itu persentase orang yang keluar dari website tanpa melakukan apa pun. Nah, latency tinggi = loading lambat = bounce rate meningkat. Orang zaman sekarang tidak sabaran, bahkan milidetik bisa bikin beda.

3. Pengaruh Latency ke SEO

Google sudah bilang terang-terangan: kecepatan halaman adalah salah satu faktor ranking di hasil pencarian. Latensi yang tinggi bisa bikin Googlebot kesulitan menjelajahi halaman-halaman websitemu, yang ujungnya bisa berdampak negatif ke performa SEO. Jadi, kalau kamu pengen website-nya muncul di halaman pertama Google, jangan cuma fokus sama kata kunci, perhatikan juga latency-nya!

4. Latency Bisa Pengaruhi Penjualan Online

Bayangin kamu punya toko online. Pengunjung sudah tertarik sama produk, tapi begitu klik tombol “Beli Sekarang”… loading-nya lemot. Akhirnya? Mereka mundur perlahan dan belanja di tempat lain. Latensi bukan cuma soal teknis, tapi bisa langsung berdampak ke user experience dan revenue.

Latency
Sumber: Canva

Studi Kasus Sederhana: Website Cepat vs Lambat

Misalnya kamu punya dua situs dengan tampilan dan konten yang sama persis.

  • Kalau situs A punya latensi rendah, hasilnya bisa loading dalam waktu kurang dari 1 detik. 
  • Situs B punya latency tinggi, loading 4 detik.

Hasilnya?

  • Situs A lebih disukai pengunjung, bounce rate rendah.
  • Situs B ditinggalin sebelum halaman selesai terbuka.

Gimana, makin kebayang kan kenapa latency itu penting banget? Kalau kamu sudah setuju bahwa ini faktor yang tidak bisa diabaikan, yuk lanjut ke bagian selanjutnya: faktor-faktor yang bikin latensi tinggi dan cara kamu bisa mengidentifikasinya!

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Latency

Banyak faktor yang bisa bikin latensi website kamu jadi tinggi, dan semuanya saling berhubungan. Yuk bedah satu per satu biar kamu bisa tahu harus mulai dari mana untuk optimasi.

1. Lokasi Server dan Lokasi Pengunjung

Semakin jauh lokasi server dari pengunjung website kamu, semakin besar kemungkinan latencynya tinggi. Misalnya:

  • Server kamu ada di Eropa.
  • Pengunjung kamu mayoritas dari Indonesia.

Hasilnya? Waktu tempuh data bakal lebih lama, karena harus melintasi benua dulu.

Solusinya pilih web hosting dengan lokasi server yang dekat dengan target pengunjung kamu. DomaiNesia, misalnya, punya data center di Indonesia buat bantu minimalkan latensi. 

2. Routing dan Kualitas Jaringan Internet

Data dari browser ke server tidak selalu lewat jalur lurus. Kadang, data harus “melewati beberapa persimpangan” alias hop. Kalau routing internet yang digunakan terlalu panjang atau koneksi ISP lambat, latensi bisa naik drastis.

Catatan: Inilah kenapa koneksi 4G bisa terasa lebih lambat dari WiFi, karena latencynya lebih tinggi, bukan cuma soal speed.

3. Teknologi Server dan Protokol

Server jadul atau setting yang tidak optimal bisa bikin proses respon data jadi lambat. Begitu juga dengan protokol yang dipakai:

  • HTTP/1.1 vs HTTP/2 vs HTTP/3 semakin baru, semakin efisien.
  • TLS (enkripsi HTTPS) juga menambah proses, tapi penting untuk keamanan
Baca Juga:  Pahami Penggunaan Tinyurl Agar URL mudah diingat!

Coba gunakan server masa kini yang sudah mendukung protokol modern dan aman. Biar performa makin cepat dan tetap terlindungi.

4. Ukuran dan Jumlah Permintaan (HTTP Requests)

Semakin banyak elemen di halaman website kamu seperti gambar, script, font eksternal, CSS, dll semakin banyak permintaan yang harus dikirim ke server. Dan setiap permintaan itu… butuh waktu alias latensi.

Bayangkan, satu orang kirim 1 paket = cepat. Tapi kalau kirim 100 paket kecil-kecil ke tempat berbeda? Ya nambah delay dong.

Semua faktor ini bisa menambah waktu tunda yang dirasakan pengguna. 

Cara Mengukur Latency Website

Kalau tidak diukur, kamu tidak akan tahu seberapa parah masalah latency yang kamu alami. Untungnya, sekarang ada banyak tools gratis yang bisa kamu pakai buat cek latency website kamu dengan mudah.

Tools Populer untuk Cek Latency

Sebelum kamu bisa memperbaiki masalah latensi, kamu harus tahu dulu seberapa besar masalahnya, kan? Nah, untungnya ada banyak tools kece dan mudah digunakan yang bisa bantu kamu mengukur latensi website dengan cepat dan akurat. Yuk, kenalan sama beberapa tools populer yang wajib kamu coba!

  • Ping – cara paling dasar. Mengirim paket data kecil ke server dan mengukur waktu responnya (round-trip time) bisa jadi cara cepat untuk tahu kondisi latency. Kamu bisa pakai Command Prompt atau Terminal untuk ini. Contoh perintah: ping namadomain.com.
  • Traceroute – bantu kamu lihat jalur yang dilalui data dari komputer kamu ke server. Bisa tahu di mana titik delay terbesar terjadi. Contoh perintahnya: tracert namadomain.com untuk pengguna Windows, dan traceroute namadomain.com kalau kamu pakai Mac atau Linux.
  • GTMetrix – platform ini bantu kamu analisis performa website secara menyeluruh, termasuk bagian latencynya. Ada fitur waterfall yang menunjukkan berapa lama tiap elemen dimuat.
  • WebPageTest – mirip GTMetrix, tapi lebih detail di aspek jaringan dan loading. Bisa pilih lokasi server untuk tes dari berbagai wilayah. Tampilannya mudah dimengerti untuk pemula dan pengguna mahir.

Cara Membaca Hasil Pengukuran Latency

Sudah dapat data dari tools? Nah, sekarang penting banget buat paham gimana cara membaca hasil pengukuran latensi supaya kamu tahu area mana yang harus dioptimasi. Kamu bisa melihat dari hasil:

  • Ping time: idealnya di bawah 100 ms (milidetik) untuk performa website yang baik.
  • Traceroute: cari titik yang punya delay tinggi, biasanya di hop tertentu.
  • Waterfall di GTMetrix/WebPageTest: lihat berapa lama request awal ke server, itu menunjukkan latensi.

Kalau hasil ping kamu sering di atas 200 ms, berarti ada masalah latensi yang perlu diperbaiki. Dengan tools ini, kamu bisa rutin memantau performa website dan tahu kapan saatnya melakukan optimasi.

Baca Juga:  Semantic HTML: Kunci Penting untuk SEO yang Lebih Baik

Cara Mengurangi Latency Secara Efektif

Setelah tahu apa itu latensi, penyebabnya, dan gimana cara ngeceknya, sekarang saatnya kamu mulai optimasi supaya website makin cepat dan user-friendly. Ini dia beberapa langkah yang bisa kamu terapkan:

  • Pilih lokasi server yang dekat dengan pengunjung – server yang dekat secara geografis sama target pengunjung kamu otomatis bakal punya latensi lebih rendah. Misalnya, kalau pengunjungmu mayoritas di Indonesia, pilih hosting yang punya data center di Indonesia, kayak DomaiNesia. Ini bikin data tidak perlu ‘muter jauh’ dan bisa diakses lebih cepat.
  • Gunakan CDN (Content Delivery Network) – yaitu kumpulan server yang tersebar di berbagai lokasi global untuk mendistribusikan konten lebih dekat ke pengguna. Fungsi utamanya adalah menyimpan salinan konten website kamu di banyak tempat, jadi pengunjung bakal mengambil data dari server terdekat mereka. Penggunaan CDN bisa memangkas latency secara drastis dan bikin waktu loading halaman jadi jauh lebih cepat.
  • Optimasi gambar dan file media – gambar yang terlalu besar dan berat bakal bikin loading website lama, meningkatkan latensi secara efektif. Kompres gambar tanpa mengorbankan kualitasnya (pakai tools seperti TinyPNG atau ImageOptim), dan pilih format modern seperti WebP yang lebih ringan dan efisien.
  • Aktifkan caching – caching menyimpan data website secara sementara di browser atau server sehingga saat pengunjung membuka halaman yang sama lagi, loading jadi jauh lebih cepat tanpa harus minta data baru ke server. Ada banyak plugin caching untuk WordPress yang mudah digunakan, atau kamu bisa setting caching langsung di hosting.
  • Minimalkan HTTP requests – kurangi jumlah elemen di halaman yang perlu dimuat, seperti plugin yang tidak penting, font eksternal, dan script yang berat. Semakin sedikit permintaan HTTP, semakin kecil latensi yang terjadi.
  • Gunakan server dan protokol modern – pastikan hosting kamu sudah support teknologi server terbaru dan protokol seperti HTTP/2 atau HTTP/3 yang lebih optimal dibanding versi lama. Selain itu, protokol HTTPS dengan TLS yang dioptimalkan juga penting untuk keamanan dan performa.

Kalau kamu mau website cepat tanpa drama loading lama, ikuti tips ini ya. Dengan hosting yang tepat dan beberapa optimasi kecil, latensi bisa ditekan hingga minimal.

Latency
Sumber: Canva

Yuk, Mulai Optimalkan Latensi Website Kamu Sekarang!

Sekarang kamu sudah paham banget soal latensi, mulai dari pengertian, kenapa penting, faktor penyebab, cara ukur, sampai langkah optimasinya. Ingat, latensi itu bukan cuma soal teknis, tapi kunci buat bikin website kamu cepat, nyaman, dan siap bersaing di dunia digital.

Beli Web Hosting Murah

 

Kalau kamu mau performa website yang maksimal, jangan lupa pilih hosting dengan server dekat pengunjung dan dukungan teknologi terkini. Web Hosting DomaiNesia siap bantu kamu dengan layanan cepat, stabil, dan support profesional yang siap menemani kamu kapan saja.

Mulai sekarang, jangan anggap remeh latensi lagi ya! Optimasi dari sekarang biar pengunjung betah dan bisnis kamu makin melesat. Kalau kamu butuh rekomendasi hosting cepat dan murah, coba deh cek layanan Web Hosting DomaiNesia. Yuk, wujudkan website cepat dan handal bareng-bareng!

Hazar Farras

Hi ! I'm a Technical Content Specialist in DomaiNesia. Passionate about challenges, technology enthusiast, and dedicated K-pop lover always exploring new horizons and trends


Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Migrasi Hosting ke DomaiNesia Gratis 1 Bulan

Ingin memiliki hosting dengan performa terbaik? Migrasikan hosting Anda ke DomaiNesia. Gratis jasa migrasi dan gratis 1 bulan masa aktif!

Ya, Migrasikan Hosting Saya

Hosting Murah

This will close in 0 seconds