• Home
  • Berita
  • Mengenal TypeScript dan JavaScript: Perbandingan dan Rekomendasi Praktis

Mengenal TypeScript dan JavaScript: Perbandingan dan Rekomendasi Praktis

Oleh Hazar Farras
TypeScript dan JavaScript

Halo DomaiNesians! Pernah nggak sih kamu bingung, antara TypeScript dan JavaScript, sebaiknya pakai yang mana buat proyekmu? Tenang, kamu nggak sendirian. Banyak developer, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman, sering bertanya-tanya soal ini. 

JavaScript sudah lama jadi “bahasa sehari-hari” untuk web development. Belakangan ini, TypeScript dan JavaScript makin sering jadi bahan obrolan developer karena TypeScript hadir dengan kelebihan seperti static typing dan dukungan tooling modern yang lebih lengkap. Dengan memahami perbedaan keduanya, kamu bisa lebih mudah memutuskan mana yang tepat untuk aplikasi kecil, proyek besar, atau bahkan proyek tim.

Di artikel ini, kami bakal kupas tuntas TypeScript dan JavaScript, mulai dari definisi, kelebihan, kekurangan, sampai tips memilih yang paling cocok untuk proyekmu. Jadi, kalau kamu ingin kode lebih rapi, lebih aman, dan gampang dikelola, yuk simak sampai habis!

TypeScript dan JavaScript
Sumber: Canva

Apa Itu JavaScript? Dasar-Dasar yang Perlu Kamu Tahu

Sebelum masuk ke TypeScript, penting banget untuk paham dulu JavaScript. Jadi, apa sih sebenarnya JavaScript itu?

Singkatnya, JavaScript adalah bahasa pemrograman dinamis yang dijalankan langsung di browser. Hampir semua website modern menggunakan JavaScript untuk membuat halaman lebih interaktif, misal animasi tombol, form interaktif, hingga game sederhana di web. Dengan kata lain, JavaScript adalah “bahasa universal” untuk front-end development.

Kalau kamu baru memulai, JavaScript itu fleksibel banget. JavaScript memungkinkan interaksi cepat: kode yang ditulis bisa langsung dijalankan di browser, sehingga feedback hasilnya terasa instan. Tapi justru karena terlalu fleksibel, kode kadang jadi susah ditebak saat aplikasi makin kompleks, makanya banyak orang mulai menimbang kelebihan TypeScript dan JavaScript di situasi seperti ini. TypeScript hadir untuk menambahkan kontrol lebih pada kode JavaScript, tapi bahas itu nanti, ya.

Setelah memahami sisi JavaScript, sekarang saatnya kenalan lebih dekat dengan TypeScript, sering disebut sebagai “versi level up” dari JavaScript karena hadir dengan fitur tambahan yang lebih powerful. Bedanya, TypeScript membawa fitur tambahan yang membuat kode lebih mudah dikontrol dan proyek besar lebih terjaga kualitasnya.

Apa Itu TypeScript? Memperkenalkan “Saudara Super” dari JavaScript

Kalau JavaScript itu fleksibel dan serba cepat, TypeScript muncul sebagai versi yang lebih “tertata” dari JavaScript. TypeScript dikembangkan oleh Microsoft untuk membantu developer menulis kode yang lebih aman, mudah dibaca, dan mudah dipelihara, terutama untuk proyek berskala besar.

Baca Juga:  Drupal vs WordPress: Mana yang Lebih Aman & Fleksibel?

Jadi, apa bedanya? TypeScript dan JavaScript sebenarnya sangat dekat. TypeScript adalah superset dari JavaScript, artinya semua kode JavaScript valid tetap bisa dijalankan di TypeScript. Bedanya, TypeScript menambahkan fitur static typing, alias kamu bisa mendeklarasikan tipe data variabel dan fungsi. Hasilnya, kesalahan bisa terdeteksi lebih awal sebelum kode dijalankan, berbeda dengan JavaScript tradisional yang baru kelihatan error setelah running.

Selain itu, TypeScript punya dukungan tooling yang lebih kuat. Editor seperti VSCode bisa langsung kasih saran kode, cek error, dan bantu navigasi proyek lebih rapi. Kalau proyekmu hanya kecil atau prototyping cepat, JavaScript sudah cukup. Tapi kalau proyek besar, tim banyak, atau kode harus terstruktur rapi, TypeScript bisa jadi penyelamat.

Di bagian selanjutnya, mari bandingkan TypeScript dan JavaScript secara lebih mendetail, dari tipe data, pengembangan aplikasi, hingga kompatibilitasnya. Jadi kamu bisa benar-benar tau kapan harus pakai yang satu atau yang lain.

Perbandingan TypeScript dan JavaScript: Fitur Utama

Kalau kamu masih bingung kapan harus pakai TypeScript dan JavaScript, yuk kupas perbedaan utamanya secara lebih detail. Dengan memahami poin-poin ini, kamu bisa menentukan bahasa yang paling pas untuk proyekmu.

1. Tipe Data

JavaScript fleksibel karena tidak perlu mendeklarasikan tipe data, kamu bisa langsung menaruh nilai ke variabel, misalnya let nama = "Andi", dan browser akan langsung memahaminya. Fleksibilitas ini membuat JavaScript ideal untuk coding cepat, tapi di proyek besar kadang bisa menimbulkan bug yang sulit dilacak.

Sedangkan TypeScript memperkenalkan static typing, artinya kamu harus mendeklarasikan tipe data sejak awal, misalnya let nama: string = "Andi". Kalau kamu mencoba memasukkan angka ke variabel ini, TypeScript langsung memberi peringatan. Ini membuat kode lebih aman, mudah dibaca, dan gampang dipelihara, terutama saat proyek berkembang atau dikerjakan tim besar.

2. Pengembangan Aplikasi

JavaScript sangat cocok untuk prototyping atau proyek kecil karena kamu bisa langsung menulis kode dan melihat hasilnya di browser. Misalnya, membuat animasi tombol, interaksi form, atau halaman web sederhana, semua bisa cepat dicoba.

Sedangkan TypeScript lebih pas untuk aplikasi berskala besar, seperti dashboard, platform e-commerce, atau sistem internal perusahaan. Dengan TypeScript, kode lebih terstruktur, error bisa dideteksi sebelum dijalankan, dan tim developer bisa berkolaborasi dengan lebih efisien tanpa takut kode jadi berantakan.

Baca Juga:  Open Source adalah: Pengertian, Kelebihan, & Perbedaannya

3. Tooling dan IDE Support

JavaScript sendiri bisa langsung dipakai di editor umum seperti VSCode atau Sublime, dan itu sudah cukup untuk banyak kebutuhan. Sedangkan TypeScript menawarkan dukungan tooling yang lebih canggih: editor bisa langsung memberi saran otomatis saat menulis kode, menandai error secara real-time, dan memudahkan navigasi antar file dalam proyek besar. Fitur ini membuat pengembangan lebih cepat, nyaman, dan minim bug.

4. Kompatibilitas dan Kompilasi

JavaScript bisa langsung dijalankan di browser tanpa proses tambahan. Ini membuatnya ideal untuk prototyping cepat atau proyek kecil.

Sementara itu, TypeScript perlu ditranspilasi dulu menjadi JavaScript sebelum bisa dijalankan di browser, karena pada akhirnya browser hanya memahami JavaScript. Proses ini memastikan semua kode aman, kompatibel dengan browser modern, dan error bisa dideteksi lebih awal. Jadi, meskipun ada tambahan langkah, TypeScript memberikan stabilitas yang lebih baik untuk proyek kompleks.

TypeScript dan JavaScript
Sumber: Canva

5. Keamanan dan Maintainability

JavaScript gampang digunakan, tapi fleksibilitasnya kadang membuat kode rawan bug dan sulit dipelihara, terutama saat aplikasi berkembang. Sedangkan TypeScript dengan static typing dan fitur tambahan lain membuat kode lebih aman dan mudah dimodifikasi. Developer bisa lebih percaya diri menambahkan fitur baru tanpa takut merusak kode yang sudah ada.

Dengan melihat perbandingan fitur antara TypeScript dan JavaScript, jelas terlihat bahwa keduanya punya keunggulan masing-masing. JavaScript unggul dalam fleksibilitas dan kecepatan prototyping, sedangkan TypeScript menawarkan keamanan, struktur kode lebih rapi, dan dukungan untuk proyek berskala besar. Mengetahui perbedaan ini akan memudahkan kamu menentukan bahasa yang paling sesuai dengan kebutuhan proyekmu, apakah fokus pada pengembangan cepat atau aplikasi yang kompleks dan mudah dipelihara.

Kapan Harus Menggunakan TypeScript dan JavaScript?

Biar lebih gampang, mari bahas skenario praktis: kapan sebaiknya pakai JavaScript, dan kapan TypeScript lebih cocok.

  • Proyek kecil atau prototyping – JavaScript cocok banget untuk proyek kecil atau prototyping karena penulisan kode cepat dan fleksibel. Kamu bisa langsung mencoba ide baru tanpa banyak setup. Sedangkan TypeScript mungkin terasa berlebihan untuk proyek sederhana karena membutuhkan proses kompilasi dan deklarasi tipe data.
  • Proyek skala besar atau tim banyak – JavaScript masih bisa digunakan, tapi kemungkinan error lebih tinggi dan kode bisa sulit dikelola. Sedangkan TypeScript sangat ideal untuk aplikasi berskala besar, karena tipe data statis membantu mendeteksi bug lebih awal, struktur kode lebih rapi, dan tim developer bisa bekerja sama lebih efisien tanpa kebingungan.
  • Maintenance jangka panjang – JavaScript cepat dibuat, tapi kalau proyek akan dijaga dan dikembangkan dalam jangka panjang, error runtime bisa jadi masalah. Sedangkan TypeScript memudahkan maintenance jangka panjang karena kode lebih aman, lebih terstruktur, dan editor bisa langsung memberi peringatan jika ada yang salah.
  • Kompatibilitas dan browser support – JavaScript langsung berjalan di browser manapun tanpa proses tambahan. Sedangkan TypeScript harus ditranspilasi ke JavaScript, tapi hasilnya tetap kompatibel di semua browser, dan ini membuat kode lebih stabil untuk aplikasi kompleks.
Baca Juga:  Claude AI adalah AI Ramah dan Aman! Benarkah Lebih Unggul?

Nah, sekarang kamu sudah tahukan kapan harus pakai JavaScript yang fleksibel untuk proyek kecil atau prototyping cepat, dan kapan TypeScript yang lebih aman dan terstruktur cocok untuk aplikasi besar atau proyek tim. Dengan memahami ini, kamu bisa menulis kode lebih rapi, mengurangi bug, dan membuat proyekmu lebih lancar. Selanjutnya, mari rangkum semua poin penting sekaligus kasih tips praktis, plus cara pakai Cloud VPS DomaiNesia supaya pengembangan aplikasi makin maksimal.

TypeScript dan JavaScript
Sumber: Canva

Pilih TypeScript atau JavaScript?

Nah, sekarang kamu sudah jelas, kan? TypeScript dan JavaScript punya keunggulan masing-masing, dan pemilihan keduanya tergantung proyek yang sedang kamu kerjakan.

  • JavaScript cocok buat proyek kecil, prototyping cepat, atau kalau kamu ingin langsung lihat hasil tanpa banyak setup.
  • TypeScript lebih cocok dipakai untuk proyek skala besar, kerjaan tim, atau sistem yang memang butuh kode rapi, konsisten, dan minim error. Dengan fitur static typing plus bantuan IDE yang pintar, TypeScript membuat proses development terasa lebih aman dan mudah dikendalikan.

 

Beli Cloud VPS Murah

Kalau kamu ingin mengembangkan aplikasi web atau mobile dengan lebih lancar, pastikan lingkungan pengembanganmu mendukung keduanya. Salah satu tips praktis: pakai Cloud VPS DomaiNesia. Dengan server yang stabil, performa tinggi, dan dukungan teknologi terbaru, kamu bisa deploy aplikasi berbasis JavaScript atau TypeScript tanpa kendala.

Jadi, ketika mau memulai proyek baru, tanyakan ke diri sendiri: apakah kamu butuh kebebasan ngoding cepat ala JavaScript, atau keamanan dan keteraturan yang lebih terjamin bersama TypeScript? Setelah itu, pilih bahasa yang paling sesuai, dan biarkan Cloud VPS DomaiNesia mendukung pengembanganmu dari awal sampai selesai.

Hazar Farras

Hi ! I'm a Technical Content Specialist in DomaiNesia. Passionate about challenges, technology enthusiast, and dedicated K-pop lover always exploring new horizons and trends


Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Migrasi Hosting ke DomaiNesia Gratis 1 Bulan

Ingin memiliki hosting dengan performa terbaik? Migrasikan hosting Anda ke DomaiNesia. Gratis jasa migrasi dan gratis 1 bulan masa aktif!

Ya, Migrasikan Hosting Saya

Hosting Murah

This will close in 0 seconds