• Home
  • Berita
  • Apa Itu DNS? Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerja DNS

Apa Itu DNS? Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerja DNS

Oleh Mila Rosyida
Apa Itu DNS? Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerja DNS 1

DNS adalah kependekan dari Domain Name System. Apakah kamu pernah mendengar istilah ini sebelumnya? Jika kamu belum tahu, DNS adalah sebuah sistem yang tanpa kamu sadari memiliki peranan yang penting dalam sebuah website.

Sebab tanpa hadirnya DNS kamu diharuskan menuliskan IP Address dari setiap website yang akan kamu akses. Apalagi setiap website memiliki IP Address yang berbeda-beda kan? Tentu saja akan membuat kamu bingung dan semakin report!

Maka dari itu kehadiran DNS adalah solusi dari permasalahan tersebut. Kini saat yang tepat untuk kamu mempelajari apa itu DNS agar lebih tahu fungsi DNS, cara kerja DNS, hingga contoh DNS itu sendiri.

Apakah kamu sudah siap untuk mempelajari apa itu DNS? Jangan beranjak dari artikel ini karena DomaiNesia akan menjelaskan secara detail apa itu DNS. Jadi, selamat membaca hingga tuntas ya DomaiNesians!

Apa itu DNS?

Seperti yang kita tahu sebelumnya bahwa DNS adalah kependekan dari Domain Name System. Dimana kehadirannya sangat berpengaruh pada saat kamu mengakses sebuah website karena DNS lah yang akan menghubungkan URL dan juga IP Address.

Bisa dibilang bahwa DNS adalah penerjemah antara kamu dan juga sistem agar mendapatkan balikkan sesuai dengan keinginanmu. Misalnya saat kamu ingin mengakses situs Facebook, kamu tidak perlu menuliskan IP seperti 69.63.176.13 dan hanya perlu menggunakan nama domain www.facebook.com.

Artinya, DNS adalah sistem yang akan mengubah nama domain Indonesia / domain id menjadi alamat IP yang bisa dipahami oleh sistem komputer. Jadi, kini kamu hanya perlu mengingat nama domain website saja tanpa harus mengingat susunan angka yang sulit untuk dimengerti.

Sudah tahu apa itu DNS? Mungkin saat kamu membaca pada beberapa situs website, kamu akan menemukan istilah DNS Server. Apakah DNS dan DNS server berbeda? Yuk sekalian cari tahu apa itu DNS Server!

Apa itu DNS Server?

DNS Server adalah server komputer yang berfungsi sebagai penyimpan dan pengelola basis data nama domain dan alamat IP dari jutaan situs web. Saat kita mengakses sebuah situs web menggunakan nama domain, komputer kita mengirim permintaan ke DNS server untuk mencari tahu alamat IP dari situs web tersebut.

Setelah alamat IP ditemukan, komputer kita dapat mengirim permintaan ke server web untuk mengambil halaman web. DNS server membuat proses tersebut berjalan lancar dan efisien dan situs website bisa diakses.

Sebenarnya server DNS adalah alamat default yang sudah diberikan oleh ISP dan terpasang otomatis pada setiap komputer. Meski begitu, kamu masih bisa kok melakukan pengaturan manual. Biasanya kebanyakan orang mengatur DNS server manual dengan tujuan untuk mempercepat koneksi internet.

Itulah penjelasan singkat seputar apa itu DNS dan juga DNS server. Nah sekarang saatnya lanjut untuk membahas fungsi DNS. Cari tahu yuk apa saja fungsi DNS agar kamu paham alasan mengapa penggunaan DNS cukup penting.ย 

Apa Fungsi DNS?

Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa fungsi DNS adalah sebagai jembatan yang menghubungkan dan juga menerjemahkan antara server dan juga pengguna komputer. Namun jangan salah sangka ya DomaiNesians, sebab masih banyak fungsi DNS yang harus kamu ketahui juga. Berikut penjelasan fungsi DNS.

1. Melakukan pemetaan IP Address dan hostname secara global

Fungsi DNS adalah memetakan nama domain ke alamat IP yang terkait. Hal tersebut memungkinkan perangkat untuk menemukan dan terhubung ke server web atau server lainnya melalui nama domain yang lebih mudah diingat daripada alamat IP numerik yang sulit diingat.

DNS memang digunakan secara global untuk memetakan nama domain ke alamat IP yang terkait, sehingga perangkat dari seluruh dunia dapat terhubung ke server dan layanan di seluruh dunia melalui nama domain yang sama.

Namun, DNS juga dapat memetakan nama domain secara lokal dalam jaringan ke alamat IP yang terkait.

2. Menyimpan informasi di dalam cache

Fungsi DNS berikutnya yaitu dapat menyimpan informasi tentang domain dan alamat IP yang ke dalam cache. Sehingga ketika ada permintaan kembali untuk domain yang sama, DNS dapat memberikan respon lebih cepat tanpa harus mencari informasi di database DNS.

3. Meminta informasi alamat IP website berdasarkan nama domain yang digunakan

Fungsi DNS adalah sebagai sistem penghubung antara alamat IP dengan nama domain website pada internet. Saat pengguna mengakses sebuah website dengan menggunakan nama domain tertentu, komputer pengguna akan mengirimkan permintaan ke server DNS untuk meminta informasi alamat IP yang terkait dengan nama domain tersebut.

Setelah menerima permintaan dari komputer pengguna, server DNS akan mencari informasi alamat IP yang terkait dengan nama domain yang diminta. Jika informasi alamat IP ditemukan, server DNS akan mengirimkan informasi tersebut kembali ke komputer pengguna sehingga pengguna dapat mengakses website yang dimaksud.

4. Dapat mengamankan transfer data yang terjadi saat pengguna menggunakan website

DNS bukan sebuah sistem keamanan dan fungsi DNS bukan untuk mengamankan aktivitas transfer data yang terjadi selama pengguna mengakses suatu website.

Namun, ada beberapa teknologi yang berkaitan dengan DNS yang dapat membantu untuk meningkatkan keamanan saat transfer data yang terjadi selama pengguna mengakses suatu website. Contoh DNS adalah DNS โ€“ over โ€“ HTTPS (DoH) dan DNS-over-TLS (DoT).

Baca Juga:  Anti Rugi, Ini Garansi Uptime Sebenarnya

5. Penyediaan layanan pendukung

Terakhir, fungsi DNS adalah dapat digunakan untuk memberikan layanan seperti email routing dan penyebaran aplikasi.

Jenis-jenis DNS Record

DNS (Domain Name System) adalah komponen penting di balik berfungsinya internet yang memungkinkan nama domain yang mudah diingat diterjemahkan menjadi alamat IP yang bisa dipahami oleh komputer. Untuk mengelola proses ini, DNS menggunakan berbagai jenis record yang menyimpan informasi spesifik terkait domain, seperti alamat IP, pengaturan email, dan layanan lainnya.ย 

Memahami jenis-jenis DNS record ini penting untuk mengelola dan mengoptimalkan kinerja serta keamanan sebuah domain. Pada bagian berikut, kita akan membahas beberapa jenis DNS record yang paling umum.

1. A Record

Huruf โ€œAโ€ merupakan singkatan dari โ€œalamatโ€ atau โ€œaddressโ€, ini merupakan jenis catatan DNS yang paling dasar, yang menunjukkan alamat IP dari suatu domain. Misalnya ketika kamu ingin memeriksa catatan DNS dari domainesia.com, catatan A saat ini mengembalikan alamat IP: 172.66.43.204. A record hanya menyimpan alamat IPv4. jika sebuah website menggunakan alamat IPv6, maka akan menggunakan AAAA record.

Contoh A Record:

dns adalah
Sumber: Cloudflare

Simbol โ€œ@โ€ dalam contoh diatas merupakan catatan untuk domain akar (root domain), dan nilai โ€œ14400โ€ adalah TTL (Time To Live), yang dinyatakan dalam detik. TTL default untuk A record adalah 14.400 detik. Artinya, jika A record diperbarui, diperlukan waktu 240 menit untuk berlaku.ย 

Sebagian besar website hanya memiliki satu A recore, namun mungkin juga untuk memiliki beberapa. Beberapa website dengan profil tinggi dimungkinkan memiliki beberapa A record, sebagai bagian dari teknik yang disebut round robin load balancing, yang dapat mendistribusikan lalu lintas permintaan ke salah satu dari beberapa alamat IP, masing-masing menghosting konten yang identik.

2.ย  AAAA Record

DNS record AAAA menghubungkan nama domain dengan alamat IPv6. DNS AAAA record sama persis dengan DNS A record, hanya saja DNS AAAA record menyimpan alamat IPv6 domain tersebut daripada IPv4-nya.

IPv6 adalah versi terbaru dari Internet Protokol (IP). salah satu perbedaan antara IPv4 dan IPv6 adalah alamat IPv6 lebih panjang daripada alamat IPv4. Internet sedang kehabisan alamat IPv4, sama halnya dengan sejumlah nomor telepon terbatas untuk kode area tertentu. Namun alamat IPv6 menawarkan jumlah kombinasi yang jauh lebih banyak, sehingga menyediakan jauh lebih banyak kemungkinan alamat IP.ย 

Sebagai contoh perbedaan antara alamat IPv4 dan IPv6,ย  Cloudflare menyediakan public DNS resolver yang bisa digunakan siapa saja dengan mengatur DNS perangkat mereka ke 1.1.1.1 dan 1.0.0.1 untuk alamat IPv4, serta 2606:4700:4700::1111 dan 2606:4700:4700::1001 untuk alamat IPv6.

3. CNAME

Sebuah โ€œcanonical nameโ€ (CNAME)record mengarahkan dari domain alias ke domain โ€œcanonicalโ€. CNAME record digunakan sebagai pengganti A record ketika sebuah domain atau subdomain adalah alias dari domain lain. Semua CNAME record harus mengarah ke sebuah domain, dan tidak pernah ke alamat IP.

bayangkan seperti papan petunjuk di persimpangan jalan yang mengarahkan kamu ke papan petunjuk berikutnya, sampai akhirnya kamu sampai di tempat tujuan. Domain dengan CNAMEย  record seperti petunjuk yang bisa mengarahkan kamu ke petunjuk lain (domain lain dengan CNAME record) atau langsung ke tujuan utama (domain dengan A record).ย 

Misalnya, blog.website.com memiliki CNAME record dengan nilai โ€œwebsite.comโ€ (tanpa blog). Ini berarti ketika DNS server melakukan query ke DNS records blog.website.com, sebenarnya akan memicu pencarian DNS lain ke website.com, yang kemudian mengembalikan alamat IP website.com melalui A record-nya. Dalam kasus ini, kita mengatakan bahwa website.com adalah canonical name (atau nama sebenarnya) dari blog.website.com.

4. MX

DNS โ€˜mail exchangeโ€™ (MX) record mengarahkan email ke mail server. MX record menunjukkan bagaimana pesan email harus diarahkan sesuai dengan Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), protokol standar untuk semua email.ย 

Contoh DNS MX Record:

dns adalah
Sumber: Cloudflare

Angka โ€˜priorityโ€™ yang tertera sebelum domain pada MX record menunjukkan tingkat preferensi; nilai โ€˜priorityโ€™ yang lebih rendah memiliki prioritas lebih tinggi. Server akan selalu mencoba menghubungi mailhost1 terlebih dulu karena nilai 10 lebih rendah daripada 20. Jika pengiriman pesan gagal, server akan secara otomatis beralih ke mailhost2.

5.ย  TXT

DNS โ€˜textโ€™ (TXT) record memungkinkan administrator domain memasukkan teks ke dalam Domain Name System (DNS). teks disimpan dalam bentuk satu atau beberapa string yang ada di dalam tanda kutip. TXT record awalnya dimaksudkan sebagai tempat untuk catatan yang bisa dibaca oleh mesin. Satu domain bisa memiliki banyak TXT records.

Saat ini, dua penggunaan paling penting dari DNS TXT record adalah untuk pencegahan spam email dan verifikasi kepemilikan domain, meskipun pada awalnya TXT record tidak dirancang untuk tujuan-tujuan tersebut.

6.ย  SRV

DNS โ€˜serviceโ€™ (SRV) record menentukan host dan port untuk layanan tertentu seperti voice over IP (VoIP), instant messaging, dan sebagainya. Kebanyakan DNS record lain hanya menunjukkan server atau alamat IP, namuan SRV record juga menyertakan port pada alamat IP tersebut. Beberapa protokol internet memang memerlukan penggunaan SRV record agar dapat berfungsi dengan baik.

Jenis-jenis DNS Server

DNS Server merupakan komponen penting dalam infrastruktur internet yang bertugas menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP agar perangkat dapat saling terhubung. Namun, tidak semua DNS Server memiliki fungsi yang sama โ€” ada berbagai jenis DNS Server yang bekerja bersama untuk memastikan proses resolusi nama domain berjalan dengan cepat, akurat, dan aman.ย 

Memahami jenis-jenis DNS Server dan peran masing-masing sangat penting bagi siapa saja yang ingin mengelola jaringan atau layanan berbasis internet secara efektif. Pada bagian berikut, kita akan membahas jenis-jenis DNS Server secara singkat.

1. Caching DNS Server

DNS caching adalah sistem penyimpanan sementara yang menyimpan rekaman pencarian nama domain terbaru, seperti google.com โ€“ 172.217.0.46, untuk mempercepat permintaan selanjutnya. Alih-alih mengirim query ke DNS server setiap kali kamu mengunjungi sebuah website, komputer atau jaringan kamu akan terlebih dahulu memeriksa cache, sehingga meminimalkan waktu pemuatan dan meningkatkan efisiensi.ย 

Saat query DNS dilakukan untuk pertama kali, DNS resolver harus melalui beberapa tahapan untuk mengambil alamat IP yang sesuai dari authoritative DNS server. Setelah informasi tersebut diperoleh, data ini akan disimpan di memori cache agar permintaan berikutnya untuk nama domain yang sama dapat dilayani lebih cepat tanpa harus mengulangi proses pencarian secara keseluruhan.

Baca Juga:  Nevacloud & DomaiNesia dalam LibreOffice Conf. Asia x UbuCon Asia 2023 (LOUCA 2023)

2. Forwarding DNS Server

DNS forwarding adalah proses penanganan kumpulan query DNS tertentu oleh server yang ditunjuk, bukan oleh server awal yang dihubungi oleh klien. Semua DNS server yang menangani resolusi alamat di dalam jaringan dikonfigurasi untuk meneruskan permintaan alamat yang berada di luar jaringan ke server forwarder khusus.

Dalam mengelola sumber daya DNS pada sebuah jaringan, penting untuk menerapkan pemisah yang jelas antara Domain Name Service eksternal dan internal. Konfigurasikan semua DNS server agar dapat menangani resolusi untuk kedua jenis tersebut. Pengaturan ini akan memengaruhi kinerja sekaligus keamanan jaringan secara keseluruhan.

3. Authoritative DNS Server

Ketika recursive resolver menerima respons dari TLS nameserver, respons tersebut akan mengarahkan resolver ke authoritative nameserver. Authoritative nameserver merupakan tahapan akhir dalam proses pencarian alamat IP oleh resolver. Nameserver ini menyimpan informasi spesifik terkait domain yang dilayaninya (misalnya google.com) dan dapat memberikan alamat IP server tersebut kepada recursive resolver melalui DNS A record.

Jika sebuah domain memiliki CNAME record (alias), authoritative nameserver akan memberikan domain alias tersebut kepada recursive resolver. Selanjutnya, resolver harus melakukan pencarian DNS baru untuk mendapatkan rekaman dari authoritative nameserver yang biasanya berupa A record berisi alamat IP.

4.ย  Recursive DNS Server

Recursive DNS lookup melibatkan satu DNS server yang berkomunikasi dengan beberapa DNS server lain untuk mencari alamat IP dan mengembalikannya ke klien. Ini berbeda dengan iterative DNS query, di mana klien berkomunikasi langsung dengan setiap DNS server yang terlibat dalam proses pencarian. Definisi ini memang cukup teknis, namun akan lebih mudah dipahami setelah kamu memahami sistem DNS serta perbedaan antara recursion dan iteration.

Bagaimana Cara Kerja DNS?

Setelah kamu tahu apa saja peran dan fungsi DNS, apakah kamu sudah terbayang bagaimana cara kerja DNS? Wah jika dibayangkan saja sepertinya akan membuat kamu bingung. Tanpa banyak pembahasan lagi, yuk simak cara kerja DNS yang sudah DomaiNesia rangkum untuk kamu!

1. DNS Query

Apa itu DNS Query? Kueri DNS adalah proses permintaan informasi alamat IP dari suatu website berdasarkan nama domain yang dimasukkan oleh pengguna.

Ketika kamu mulaiย  memasukkan URL website ke address bar pada browser maka proses ini juga sudah mulai dilakukan. Browser akan mengirim permintaan DNS Query ke server DNS lokal atau server DNS tertentu untuk mencari informasi alamat IP yang terkait dengan nama domain yang dimasukkan.

Server DNS akan mencari informasi alamat IP tersebut pada database DNS yang tersedia. Jika informasi alamat IP ditemukan, server DNS akan mengirimkan informasi tersebut kembali ke browser.

Lalu bagaimana jika ternyata informasi tersebut tidak ditemukan? Jika informasi tidak ditemukan maka server akan mencari pada catatan sistem atau cache. Dalam cara kerja DNS ini, ada 3 jenis DNS Query. Ini dia penjelasan lengkapnya.

  • Recursive query

Recursive Query DNS adalah jenis permintaan DNS yang dilakukan oleh client (biasanya browser) ke server DNS lokal atau server DNS publik untuk mendapatkan informasi alamat IP dari sebuah domain.

DNS Resolver akan menjawab permintaan tersebut dengan memberikan alamat IP yang diminta atau memberikan pesan error jika alamat IP tidak dapat ditemukan. Jika server DNS tidak dapat memberikan jawaban langsung, server DNS akan melakukan proses query ke server DNS lainnya sampai informasi alamat IP ditemukan.

  • Iterative query

Pengguna akan memasukkan hostname kemudian DNS Resolver kembali untuk mencari informasi yang relevan di dalam cache memori. Jika informasi tidak berhasil ditemukan maka DNS Resolver akan mencari di Root Server dan juga Authoritative Name Server yang masih dekat dengan DNS Zone.ย 

  • Non-recursive query

Dari 2 proses DNS di atas, jenis query kali ini berbeda ya DomaiNesians dan juga dianggap lebih cepat. Alasannya karena jenis query ini tidak melakukan pencarian pada Root Server dan juga Authoritative Name Server, namun hanya mencari pada cache memory.ย 

2. DNS Recursive Resolver

DNS Recursive Resolver atau lebih dikenal dengan DNS recursor adalah tahapan pertama dalam cara kerja DNS untuk mencari informasi. Ketika pengguna memasukkan URL website ke browser, browser akan mengirimkan permintaan DNS Query ke DNS Recursor untuk mencari informasi alamat IP dari nama domain tersebut.

DNS Recursor akan memeriksa cache milik nya untuk mencari informasi alamat IP yang diminta. Jika informasi tersebut tidak ada di cache, DNS Recursor akan mencari ke dalam cache penyedia internet atau ISP.

3. Root Name Server

Selanjutnya, informasi yang dicari di ISP juga tidak kunjung ditemukan. Apakah cara kerja DNS berhenti sampai sini saja? Jelas tidak dong! Sebab sistem akan masih terus mencari informasi yang dibutuhkan di root name server.

Root name server adalah server DNS yang menyimpan informasi mengenai semua domain dan subdomain yang ada di internet. Namun, dalam cara kerja DNS ini, root name server tidak memiliki jawaban dari informasi yang kamu cari.

Tetapi root name server akan meneruskan permintaan informasi yang kamu butuhkan pada pihak yang bisa memberikan jawaban. Di seluruh dunia terdapat 13 root name server yang tersebar, yang dikelola oleh organisasi yang berbeda-beda seperti ICANN, Internet Systems Consortium, Verisign, dan juga the University of Maryland.ย ย 

4. TLD Name Server

Berikutnya, cara kerja DNS adalah root name server akan mengarahkan ke TLD name server sesuai dengan TLD yang digunakan.

Misalnya kamu ingin membuka domainesia.com, maka TLD name server akan memberikan informasi lokasi IP Address sesuai dengan name server tertentu.

Nah TLD (Top-Level Domain) Name Server adalah server DNS yang bertanggung jawab untuk menyimpan informasi mengenai domain dengan ekstensi TLD tertentu. TLD adalah bagian terakhir dari nama domain setelah titik (contohnya .com, .org, .net, dan lain-lain).

Baca Juga:  Pentingnya Tes Radio Untuk Nama Domain Baru

TLD Name Server merupakan server DNS yang memiliki informasi mengenai semua domain yang menggunakan ekstensi TLD tersebut.

5. Authoritative Name Server

Setelah berhasil menemukan lokasi IP Address yang dimaksud, cara kerja DNS adalah terhubung dengan authoritative name server. Authoritative Name Server adalah server DNS yang menyimpan informasi lengkap dan akurat mengenai sebuah domain atau subdomain.

Server ini adalah sumber informasi utama dalam proses resolusi DNS, karena memiliki informasi lengkap mengenai alamat IP yang terkait dengan nama domain atau subdomain yang diminta.

Ketika informasi yang dibutuhkan sudah berhasil ditemukan, maka browser akan menampilkan alamat website tersebut. Proses di atas akan dilakukan secara berkala agar informasi tetap up to date. Namun, informasi ini akan tetap disimpan di dalam cache agar query DNS bisa berjalan secara optimal.

Ternyata cara kerja DNS cukup panjang ya DomaiNesians! Apakah sampai pembahasan ini kamu masih bingung dan belum jelas apa itu DNS? Tenang, masih ada pembahasan lain yang harus kamu tahu juga, seperti contohnya pembahasan contoh DNS berikut ini.

Apa saja Contoh DNS?

Dalam penggunaannya, terdapat dua contoh DNS yaitu open DNS dan Comodo Secure DNS. Apa itu DNS tersebut? Simak penjelasan dari contoh DNS di atas.

1. Open DNS

Open DNS adalah sebuah layanan DNS alternatif yang dikembangkan oleh OpenDNS, Inc.

Contoh DNS ini berfungsi untuk mengubah cara akses internet dengan menghubungkan pengguna ke server DNS yang lebih cepat dan lebih aman dibandingkan dengan server DNS default yang disediakan oleh penyedia layanan internet.

Selain itu, contoh DNS satu ini juga bisa digunakan oleh pengguna internet untuk membatasi sumber informasi pada internet. Terdapat dua alamat IP yang digunakan yaitu IP Address primary (208.67.222.222) dan juga IP Address secondary (208.67.220.220). Beberapa fitur yang disediakan open DNS seperti:

  • Kontrol Parentalย 

Contoh DNS yang pertama ini dapat membantu orang tua untuk mengawasi anaknya loh DomaiNesia! Apakah kamu sudah tahu?

Jadi Open DNS menyediakan fitur kontrol akses parental yang dapat membantu orang tua untuk memblokir situs-situs web yang tidak pantas atau berbahaya bagi anak-anak. Pengguna dapat mengatur level keamanan dan memblokir situs web tertentu sesuai dengan preferensi mereka.ย 

  • Anti-Phishingย 

Selain kontrol parental, Open DNS adalah DNS yang menyediakan fitur anti-phishing untuk melindungi pengguna dari serangan phishing. Ketika pengguna mengunjungi situs web yang mencurigakan, Open DNS akan memperingatkan pengguna tentang potensi ancaman dan memblokir akses ke situs web tersebut.ย 

  • Kecepatan Akses Internetย 

Selanjutnya, fitur yang dimiliki Open DNS adalah menjanjikan kecepatan akses internet yang lebih cepat dibandingkan dengan server DNS default yang disediakan oleh penyedia layanan internet. Hal ini disebabkan karena Open DNS memiliki infrastruktur server yang lebih baik dan terdistribusi di banyak lokasi di seluruh dunia.

2. Comodo Secure DNS

Comodo Secure DNS adalah layanan DNS yang disediakan oleh Comodo Group, sebuah perusahaan keamanan internet yang terkenal. Contoh DNS satu ini bertujuan untuk memberikan pengalaman akses internet yang lebih cepat dan lebih aman untuk pengguna internet.

Seperti halnya OpenDNS, Comodo Secure DNS juga menyediakan beberapa fitur keamanan dan kontrol akses. Salah satu fitur andalan dari contoh DNS satu ini adalah dapat memblokir situs berbahaya.

Comodo Secure DNS adalah DNS yang menyediakan pengaturan yang dapat membantu pengguna untuk memblokir situs web yang berbahaya atau mencurigakan. Pengguna dapat mengatur pengaturan untuk memblokir situs web yang mengandung malware, spyware, atau konten berbahaya lainnya.

Contoh DNS ini memiliki dua jenis IP juga yaitu 8.26.56.26 untuk IP primarynya dan 8.20.247.20 untuk IP secondarynya.

Cara Mudah Setting DNS Domainย 

Sebelum membahas cara setting DNS, kamu memerlukan Zone Editor pada cPanel. Berikut ini adalah cara setting DNS domain melalui fitur Zone Editor di cPanel:ย 

  1. Masuk ke akun cPanel.ย 
  2. Cari dan klik ikon โ€œZone Editorโ€ pada bagian โ€œDomainsโ€ di halaman utama cPanel.ย 
  3. Pilih domain yang ingin kamu ubah pada daftar domain yang muncul.ย 
  4. Pilih jenis record yang ingin kamu buat, misalnya CAA, A, AAAA, SRV, TXT, dan yang lainnya.
  5. Isi data-data yang diperlukan untuk record tersebut, seperti IP address atau hostname yang terkait.ย 
  6. Klik tombol โ€œAdd Recordโ€ untuk menambahkan record tersebut.ย 
  7. Kamu dapat menambahkan record lainnya dengan mengulangi langkah 4-6, atau menghapus record yang tidak dibutuhkan dengan menekan tombol โ€œDeleteโ€ pada record yang ingin dihapus.ย 
  8. Setelah selesai mengatur record, klik tombol โ€œSave Changesโ€ untuk menyimpan perubahan.ย 

Dalam pengaturan DNS melalui fitur Zone Editor di cPanel, pastikan untuk memahami dan mengikuti petunjuk di atas ya DomaiNesians. Sebab jika kamu salah dapat menyebabkan masalah pada website kamu. Jika kamu tidak yakin dengan cara tersebut sebaiknya minta bantuan dari penyedia hosting Indonesia.

Jadi, Sudah Paham Apa itu DNS?

Pada intinya, DNS adalah sistem yang hadir untuk memudahkan pengguna internet dalam melakukan pencarian di internet. Tidak perlu mengingat susunan angka untuk membuka website, hanya tuliskan nama domainnya saja dan DNS lah yang akan membantu kamu untuk menemukan website tujuanmu.

Selain itu, fungsi DNS yang bisa kamu rasakan seperti dapat membantu untuk pemetaan IP Address dan hostname hingga menyediakan layanan lain (email routing). Meskipun cara kerja DNS terlihat sangat kompleks, ajaibnya cara kerja DNS tersebut bisa berjalan dalam hitungan detik bahkan milidetik loh! Keren kan?ย 

Nah, bagi kamu yang menginginkan websitemu berjalan secepat kilat layaknya cara kerja DNS, kamu bisa langsung menggunakan layanan hosting dan juga domain dari DomaiNesia.

Masih bingung menggunakan nama domain apa untuk websitemu? Cek domain di DomaiNesia sekarang juga! Disana kamu bisa menemukan banyak ekstensi domain, sehingga kamu bisa menyesuaikan dengan website milikmu.

Mulai dari Rp 12.000 saja per tahun, kamu sudah bisa menikmati fitur-fitur keren sepertiย  DNS Management, Domain Forwarding, Privacy Protection dan masih banyak lagi lainnya. Yuk segera gunakan layanan domain dan hosting DomaiNesia agar websitemu makin ngebut lagi!

Mila Rosyida

Halo ! I'm a Technical Content Specialist in DomaiNesia. I love learn anything about Technical, Data, Machine Learning, and more Technology.


Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Migrasi Hosting ke DomaiNesia Gratis 1 Bulan

Ingin memiliki hosting dengan performa terbaik? Migrasikan hosting Anda ke DomaiNesia. Gratis jasa migrasi dan gratis 1 bulan masa aktif!

Ya, Migrasikan Hosting Saya

Hosting Murah

This will close in 0 seconds