
Pelajari Ini untuk Persiapkan Pengurangan Masa Berlaku Sertifikat SSL/TLS

Sertifikat SSL/TLS (Secure Sockets Layer/Transport Layer Security) adalah komponen penting dalam menjaga keamanan situs web dan data pengguna. Saat ini, sertifikat SSL/TLS memiliki masa berlaku yang cukup panjang, yaitu hingga 398 hari. Ini memberikan waktu yang cukup untuk pengelolaan dan pembaruan sertifikat.
Namun, perubahan besar akan terjadi dalam beberapa tahun mendatang dan akan mempengaruhi cara kita mengelola sertifikat SSL/TLS. Mengutip sumber yang diberikan oleh GlobalSign, pengelola Certificate and Identity Authority dengan pengalaman lebih dari 25 tahun, membahas dalam blog terbarunya tentang bagaimana Forum CA/Browser (Certificate Authority/Browser Forum) yang baru-baru ini mengumumkan perubahan untuk memperpendek masa berlaku sertifikat SSL/TLS secara bertahap, dengan puncaknya di 47 hari pada tahun 2029.
Pengurangan Masa Berlaku Sertifikat SSL/TLS: Apa yang Harus Kamu Ketahui
Pada saat ini, banyak organisasi mengandalkan sertifikat SSL/TLS dengan masa berlaku yang lama, seperti 398 hari. Sertifikat ini memungkinkan pemilik situs untuk menghindari pembaruan yang sering dan memudahkan pengelolaan, terutama bagi perusahaan yang memiliki banyak domain dan subdomain. Namun, forum CA/Browser, yang terdiri dari otoritas sertifikat dan perwakilan dari browser utama seperti Google dan Apple, telah melakukan perubahan kebijakan untuk mengatasi beberapa masalah besar terkait keamanan digital.
Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan tingkat keamanan, forum ini mengusulkan pengurangan masa berlaku sertifikat SSL/TLS secara bertahap. Langkah ini dimulai dengan pengurangan menjadi 200 hari pada tahun 2026, dan akan berlanjut hingga 47 hari pada tahun 2029.
Timeline Pengurangan Masa Berlaku Sertifikat SSL/TLS
Sebagaimana terlihat pada tabel di atas, pengurangan masa berlaku sertifikat akan dilakukan secara bertahap, dengan perubahan pertama mulai berlaku pada 15 Maret 2026, ketika masa berlaku sertifikat akan dipotong menjadi hanya 200 hari. Pada tahun 2027, batas tersebut akan dipotong lagi menjadi 100 hari, dan akhirnya pada 2029, sertifikat SSL/TLS akan memiliki masa berlaku maksimum hanya 47 hari.
Pengaruh Terhadap Domain Control Validation (DCV)
Selain pengurangan masa berlaku sertifikat SSL/TLS, perubahan ini juga mempengaruhi penggunaan kembali (reuse) informasi validasi domain yang saat ini diterapkan pada sertifikat SSL/TLS. Domain Control Validation (DCV) adalah langkah penting dalam proses penerbitan sertifikat SSL/TLS, yang memastikan bahwa pemohon memiliki kendali atas domain yang terdaftar.
Salah satu perubahan signifikan yang diumumkan adalah penurunan jangka waktu penggunaan kembali informasi validasi domain. Saat ini, informasi validasi domain dapat digunakan kembali selama periode 398 hari, namun mulai 15 Maret 2026, periode ini akan dipersingkat menjadi hanya 200 hari. Pada 15 Maret 2027, batas ini akan lebih pendek lagi, menjadi 100 hari, dan akhirnya, pada Maret 2028, informasi validasi domain hanya akan dapat digunakan kembali selama 10 hari.
Pengurangan periode reuse ini memberikan tekanan lebih pada pengelolaan sertifikat SSL/TLS, karena setiap sertifikat harus diperbarui lebih sering, dan proses validasi domain harus dilakukan lebih sering pula. Penggunaan kembali informasi validasi yang lebih singkat berarti organisasi akan harus memastikan bahwa data domain selalu terbarui agar sertifikat SSL/TLS mereka tetap valid.
Dampak Keamanan dan Kebutuhan untuk Otomatisasi
Tujuan utama dari perubahan ini adalah untuk meningkatkan keamanan di seluruh ekosistem digital. Sertifikat yang memiliki masa berlaku lebih pendek meminimalkan risiko yang terkait dengan informasi yang kedaluwarsa atau tidak terverifikasi. Dengan memperpendek waktu sertifikat aktif, proses validasi dapat lebih sering dilakukan, mengurangi kemungkinan potensi ancaman keamanan.
Namun, pengelolaan sertifikat secara manual dengan masa berlaku yang semakin pendek ini akan menjadi sangat rumit dan rawan kesalahan. Oleh karena itu, otomatisasi menjadi sangat penting. Organisasi perlu mulai mengadopsi solusi manajemen siklus hidup sertifikat (CLM) untuk menghindari kehabisan waktu pembaruan sertifikat, yang dapat menyebabkan gangguan layanan atau masalah keamanan. Tanpa otomatisasi, risiko kesalahan manusia dan kegagalan pembaruan akan meningkat secara signifikan.
Bagaimana dengan Sertifikat OV dan EV?
Meskipun perubahan utama berlaku pada sertifikat DV (Domain Validated), perubahan juga akan mempengaruhi sertifikat OV (Organization Validated) dan EV (Extended Validation). Perbedaan utama terletak pada penggunaan kembali informasi identitas organisasi, yang akan mengalami pembatasan penggunaan setelah masa berlaku yang lebih pendek. Untuk sertifikat OV dan EV, masa berlaku informasi yang sudah divalidasi akan berkurang, yakni hanya bisa digunakan selama 398 hari setelah Maret 2026. Hal ini berarti organisasi harus memperbarui informasi identitas yang tercantum dalam sertifikat secara lebih sering, yang tentunya meningkatkan beban administrasi bagi bisnis yang mengandalkan sertifikat OV dan EV.
Apa Artinya Perubahan Tersebut Bisnis?
Bagi banyak organisasi, ini berarti bahwa sertifikat SSL/TLS yang saat ini mereka gunakan, yang biasanya memiliki masa berlaku satu tahun atau lebih, harus diganti lebih sering. Manajemen sertifikat secara manual yang semula terasa cukup mudah akan menjadi lebih rumit dan melelahkan. Ketika masa berlaku sertifikat dipangkas menjadi hanya 47 hari pada tahun 2029, bisnis akan berhadapan dengan beban kerja yang jauh lebih tinggi. Kamu akan membutuhkan lebih banyak waktu dan sumber daya untuk mengelola pembaruan sertifikat, serta menghadapi risiko lebih besar jika ada kelalaian dalam mengelola pembaruan ini.
Tantangan Jika Mengatur Sertifikat Secara Manual
Pengelolaan sertifikat SSL/TLS secara manual tentu bukan hal yang mudah, apalagi dengan masa berlaku yang semakin pendek. Beberapa tantangan yang akan dihadapi antara lain:
- Kerumitan Operasional – Pembaruan sertifikat setiap 47 hari akan membebani tim IT dan keamanan Anda dengan pekerjaan yang lebih banyak. Lebih banyak sertifikat yang harus dipantau dan diperbarui berarti lebih banyak pekerjaan administratif dan teknis.
- Risiko Kelewatan Pembaruan – Masa berlaku yang lebih pendek meningkatkan kemungkinan kelalaian dalam pembaruan sertifikat, yang bisa berujung pada terjadinya masalah seperti ketidakmampuan akses ke situs web atau aplikasi yang dilindungi oleh sertifikat tersebut.
- Potensi Gangguan Bisnis – Sertifikat yang tidak diperbarui dapat menyebabkan browser memperingatkan pengunjung bahwa situs tersebut tidak aman, yang mengarah pada kehilangan kepercayaan pengguna dan dampak negatif pada reputasi bisnis.
- Kerentanan Keamanan – Pembaruan yang terlambat atau kesalahan dalam pengelolaan sertifikat dapat membuka celah bagi potensi serangan keamanan, yang bisa merugikan organisasi secara finansial dan reputasi.
Jadi, Apa Solusinya?
Penting bagi bisnis untuk bersiap menghadapi perubahan ini. Tidak ada cara lain selain mempersiapkan diri untuk menangani perubahan siklus sertifikat yang lebih cepat. Berikut adalah beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif dari perubahan masa berlaku sertifikat:
- Pahami perubahan yang akan datang – Pastikan kamu benar-benar memahami perubahan jadwal masa berlaku sertifikat dan dampaknya pada operasional bisnis.
- Buat rencana pengelolaan sertifikat jangka panjang – Tentukan bagaimana bisnis akan mengatur siklus pembaruan sertifikat yang lebih sering dan lebih cepat, serta pastikan prosesnya terorganisir.
- Evaluasi kebutuhan otomasi – Meskipun otomasi bukan satu-satunya solusi, namun ini bisa menjadi yang paling sesuai dan efektif secara operasional. Untuk itu, adalah hal penting untuk mengevaluasi sistem yang dapat membantu mengelola sertifikat lebih efisien dan mengurangi risiko kesalahan manual.
- Siapkan tim dan sumber daya – Pastikan tim IT dan keamanan siap untuk menangani perubahan ini, baik dengan pelatihan atau alat bantu yang dibutuhkan.
Bagaimana Cara Memulai Otomasi?
Meskipun otomasi bukan solusi satu-satunya, itu tetap menjadi cara yang sangat efektif untuk mengurangi beban kerja terkait sertifikat SSL/TLS. Untuk memulai otomasi, bisnis perlu:
- Melakukan audit sertifikat untuk mengetahui semua sertifikat yang ada dan memastikan tidak ada sertifikat yang terlewat.
- Menerapkan manajemen siklus hidup sertifikat otomatis untuk memastikan bahwa sertifikat selalu diperbarui tepat waktu tanpa intervensi manual.
- Memilih platform otomasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis, seperti solusi manajemen sertifikat dan otomatisasi yang ditawarkan oleh Certificate Authority sepeti GlobalSign.
Pahami Dampak dan Pelajari Manajemen Otomasi
Perubahan masa berlaku sertifikat SSL/TLS yang semakin pendek menandakan perubahan besar dalam cara organisasi mengelola dan memperbarui sertifikat mereka. Dengan penurunan masa berlaku yang drastis, tantangan utama yang akan dihadapi oleh banyak bisnis adalah bagaimana mengelola sertifikat secara efisien dan mencegah terjadinya kesalahan atau kelalaian dalam pembaruan.
Hal yang paling penting adalah memahami dengan baik perubahan yang terjadi dan dampaknya terhadap operasional bisnis. Mempersiapkan perubahan yang ada di depan adalah langkah yang bijaksana untuk memastikan bahwa bisnis dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut tanpa mengganggu kestabilan operasional dan keamanan.