• Home
  • Berita
  • Reserved Instances vs Spot Instances: Mana Lebih Hemat?

Reserved Instances vs Spot Instances: Mana Lebih Hemat?

Oleh Hazar Farras
Reserved Instances vs Spot Instances

Hai DomaiNesians! Pernah nggak sih kamu lagi merasa biaya cloud aman-aman aja, eh tiba-tiba invoice bulanannya melonjak kayak roller coaster? Tenang, kamu nggak sendirian. Banyak bisnis, mulai dari startup sampai perusahaan besar, sering kebingungan karena penggunaan cloud yang terlihat sederhana ternyata punya pola biaya yang sulit ditebak.

Di sinilah perbandingan Reserved Instances vs Spot Instances jadi penting banget. Dua model pembelian kapasitas ini bukan cuma beda istilah, tapi bisa ngubah cara kamu mengatur anggaran cloud secara signifikan. Ada yang lebih stabil, ada yang super fleksibel, ada yang super murah tapi penuh dinamika. Kalau kamu bisa memahami perbedaan keduanya, strategi penghematan biaya cloud bakal jauh lebih terencana dan efektif.

Di artikel ini, kami bakal bantu kamu melihat secara utuh perbedaan Reserved Instances vs Spot Instances, supaya kamu bisa menentukan model mana yang paling cocok buat workload kamu, tanpa harus bergantung pada tebak-tebakan biaya lagi. Yuk mulai!

Reserved Instances vs Spot Instances
Sumber: Canva

Reserved Instances vs Spot Instances: Apa Maksudnya?

Sebelum kamu mutusin mana yang paling hemat, kamu perlu paham dulu sebenarnya apa sih maksud dari Reserved Instances dan Spot Instances. Keduanya adalah model pembelian kapasitas komputasi di cloud, tapi cara kerjanya beda jauh, ibarat langganan tetap vs tiket promo last-minute.

Reserved Instances itu mirip seperti kamu berlangganan tempat kerja di coworking space untuk setahun penuh. Kamu bayar di depan (atau dicicil sesuai ketentuan), tapi sebagai gantinya kamu dapat kursi yang pasti, harga yang stabil, dan tidak perlu khawatir kehabisan tempat. Cocok banget buat kamu yang punya workload dengan pola penggunaan stabil dan berjalan 24/7.

Di sisi lain, Spot Instances lebih kayak berburu tiket pesawat promo di menit-menit terakhir. Harganya bisa super murah, bahkan bisa hemat sampai 90% dibanding On-Demand. Tapi ada catatan: tiketnya bisa โ€œhilangโ€ kapan saja kalau kapasitas dibutuhkan oleh orang lain, alias instance kamu bisa di-terminate sewaktu-waktu.

Baca Juga:  3 Rekomendasi Hosting untuk Startup Terbaik

Karena itulah, perbandingan Reserved Instances vs Spot Instances jadi topik besar bagi banyak tim DevOps, cloud engineer, dan pemilik bisnis. Keduanya menawarkan cara yang berbeda dalam mengontrol biaya, dan pemilihannya bakal sangat bergantung pada jenis aplikasi serta toleransi kamu terhadap risiko.

Reserved Instances: Stabil, Terprediksi, dan Cocok untuk Komitmen

Kalau kamu tipe yang suka kepastian, Reserved Instances (RI) adalah pilihan yang pas. Model ini menawarkan pengalaman cloud yang stabil dan predictable, mirip seperti kamu menyewa kantor untuk jangka panjang. Kamu tahu kapasitas yang kamu dapat, tahu harga yang kamu bayar, dan tahu apa yang bisa kamu andalkan setiap hari.

Dengan Reserved Instances, kamu โ€œmengunciโ€ kapasitas komputasi dalam periode 1โ€“3 tahun. Karena ada komitmen waktu, penyedia cloud memberikan harga lebih murah dibanding On-Demand. Hasilnya? Biaya lebih terkontrol, dan kamu bisa menyusun anggaran tanpa deg-degan setiap akhir bulan.

Kelebihan Reserved Instances:

  • Biaya terprediksi โ€” kamu bisa merencanakan pengeluaran dengan lebih jelas.
  • Lebih murah daripada On-Demand โ€” terutama untuk workload stabil.
  • Stabil dan selalu tersedia โ€” tidak perlu khawatir kehilangan kapasitas saat traffic naik.

Kekurangannya juga ada:

  • Kurang fleksibel. Kalau kebutuhanmu berubah, migrasi atau scaling bisa jadi agak tricky.
  • Butuh komitmen jangka panjang. Cocok kalau kamu yakin workload-nya bakal tetap jalan 24/7.

Reserved Instances paling cocok buat aplikasi internal perusahaan, database yang selalu aktif, atau layanan backend yang kamu jalankan terus-menerus. Intinya, kalau workload kamu punya pola yang jelas dan tidak banyak perubahan, RI adalah pilihan cerdas yang bakal ngasih stabilitas sekaligus penghematan.

Spot Instances: Super Hemat tapi Penuh Dinamika

Kalau Reserved Instances itu stabil dan terprediksi, Spot Instances justru kebalikannya: fleksibel, super hemat, tapi penuh dinamika. Bayangin seperti kamu berburu tiket promo last-minute, harganya murah banget, tapi ketersediaannya tidak bisa dijamin.

Spot Instances memanfaatkan kapasitas cloud yang sedang tidak terpakai. Karena sifatnya sementara, AWS bisa terminate instance kamu kapan saja jika kapasitas dibutuhkan orang lain. Tapi kalau kamu bisa menyesuaikan workload, ini adalah cara cerdas untuk menekan biaya hingga 70โ€“90% dibanding On-Demand.

Kelebihan Spot Instances:

  • Biaya super murah โ€“ cocok buat proyek dengan budget ketat.
  • Fleksibel โ€“ bisa menyesuaikan jumlah instance sesuai kebutuhan.
  • Cocok untuk workload sementara โ€“ seperti batch processing, machine learning training, rendering, dan pipeline data.
Baca Juga:  Pelajari Ini untuk Persiapkan Pengurangan Masa Berlaku Sertifikat SSL/TLS

Kekurangan Spot Instances:

  • Bisa di-terminate sewaktu-waktu โ€“ workload harus siap โ€œdipindahkanโ€ atau disimpan checkpoint-nya.
  • Tidak cocok untuk aplikasi kritis 24/7 โ€“ risiko gangguan cukup tinggi.

Untuk mengurangi risiko, biasanya tim DevOps mengkombinasikan Spot dengan strategi backup atau menggunakan mixed instances yang memadukan RI dan Spot. Dengan begitu, kamu tetap bisa hemat tanpa khawatir kehilangan kapasitas penting.

Tabel Perbandingan Reserved Instances vs Spot Instances

Sebelum kamu memutuskan model mana yang paling cocok, ada baiknya melihat perbandingan langsung antara Reserved Instances vs Spot Instances. Dengan cara ini, kamu bisa lebih cepat memahami perbedaan utama dari sisi harga, fleksibilitas, risiko, dan jenis workload yang paling sesuai. Yuk, simak tabel berikut:

Fitur / Kriteria Reserved Instances (RI) Spot Instances
Harga Lebih murah daripada On-Demand, stabil Bisa sangat murah (70โ€“90% lebih hemat)
Ketersediaan Selalu tersedia, stabil Bisa diterminate kapan saja
Fleksibilitas Kurang fleksibel Sangat fleksibel, bisa scale up/down
Risiko Rendah, biaya bisa diprediksi Tinggi, ada risiko instance hilang
Durasi Penggunaan 1โ€“3 tahun (commit jangka panjang) Sementara / sesuai kebutuhan
Jenis Workload Cocok Aplikasi stabil 24/7, database, backend Batch processing, ML training, rendering, pipeline data
Penghematan Potensial Moderate (lebih hemat daripada On-Demand) Sangat tinggi (potensi terbesar)

Dengan tabel ini, kamu bisa langsung lihat perbedaan utama antara Reserved Instances vs Spot Instances, dari biaya hingga fleksibilitas, dan menyesuaikan pilihan dengan kebutuhan workload kamu.

Reserved Instances vs Spot Instances
Sumber: Canva

Kapan Kamu Harus Memilih Reserved Instances vs Spot Instances?

Setelah paham perbedaan masing-masing, sekarang saatnya menentukan kapan harus pilih Reserved Instances atau Spot Instances. Gampangnya, bayangin kamu lagi milih kendaraan: ada yang stabil tapi lebih mahal (RI), ada yang hemat tapi fleksibel (Spot).

Kamu bisa pertimbangkan hal ini:

  • Pilih Reserved Instances kalau โ†’ workload kamu stabil dan berjalan 24/7, butuh kapasitas yang selalu tersedia tanpa gangguan, atau ingin biaya predictable dan gampang dianggarkan.
  • Pilih Spot Instances kalau โ†’ workload fleksibel dan bisa di-interrupt, proyek sementara atau batch processing, atau tujuan utama adalah menghemat biaya maksimum
  • Strategi kombinasi โ†’ banyak tim cloud profesional memilih campuran RI + Spot. Misalnya, sebagian workload stabil di RI untuk menjaga sistem tetap jalan, sementara tugas yang bisa fleksibel dijalankan di Spot untuk menekan biaya.
Baca Juga:  Mengenal Virtual Host dan Cara Membuatnya

Melalui pendekatan ini, kamu bisa mendapatkan stabilitas sekaligus efisiensi biaya. Jadi tidak perlu pusing lagi menghadapi invoice cloud yang tiba-tiba membengkak.

Strategi Hemat: Kombinasikan RI + Spot untuk Efisiensi Maksimal

Kalau kamu ingin biaya cloud lebih terkontrol tapi tetap fleksibel, kombinasi Reserved Instances + Spot Instances adalah strategi jitu. Ibaratnya, sebagian workload kamu โ€œdijagaโ€ dengan RI yang stabil, sementara sebagian lagi berjalan di Spot yang super hemat.

Contoh strategi praktis:

  • 70% workload stabil โ†’ letakkan di Reserved Instances
  • 30% workload fleksibel โ†’ jalankan di Spot Instances

Dengan kombinasi ini, kamu tetap punya kapasitas yang pasti untuk aplikasi penting, tapi juga bisa memanfaatkan harga Spot yang jauh lebih murah untuk proses yang bisa di-interrupt.

Ilustrasi singkat:

Bayangkan perusahaan kecil yang punya aplikasi internal 24/7 dan batch data processing tiap malam.

  • Semua aplikasi internal โ†’ RI, biayanya stabil.
  • Batch processing malam โ†’ Spot, biayanya bisa 70% lebih murah.

Hasilnya? Biaya cloud bisa turun signifikan, tapi sistem tetap jalan tanpa gangguan. Strategi ini banyak digunakan startup maupun perusahaan besar karena efisiensi biaya + stabilitas tetap terjaga.

Dan kalau kamu baru mau coba, mulai dari environment kecil dulu dengan Cloud VPS Murah DomaiNesia bisa jadi langkah awal yang aman dan hemat, sebelum masuk skala besar.

Reserved Instances vs Spot Instances
Sumber: Canva

Sekarang Kamu Tahu Cara Hemat Biaya Cloud!

Nah, sekarang kamu sudah paham perbedaan utama antara Reserved Instances vs Spot Instances.

  • Reserved Instances โ†’ stabil, predictable, cocok untuk workload 24/7.
  • Spot Instances โ†’ fleksibel, super hemat, tapi bisa di-terminate sewaktu-waktu.
  • Strategi kombinasi โ†’ gabungkan keduanya agar stabilitas dan efisiensi biaya tetap maksimal.

Dengan memahami model ini, kamu nggak lagi perlu tebak-tebakan saat mengatur cloud, dan bisa menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan workload kamu.

Beli Cloud VPS Murah

 

Kalau kamu ingin mulai eksperimen workload tanpa boros, Cloud VPS Murah DomaiNesia bisa jadi pilihan awal yang ramah kantong. Mulai dari environment kecil, kamu bisa mencoba kombinasi kapasitas RI dan Spot dengan lebih aman dan hemat.

Ingat, memilih model cloud yang tepat sama pentingnya dengan merencanakan anggaran, jadi mulai dari sekarang, optimalkan biaya cloudmu dengan bijak!

Hazar Farras

Hi ! I'm a Technical Content Specialist in DomaiNesia. Passionate about challenges, technology enthusiast, and dedicated K-pop lover always exploring new horizons and trends


Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Migrasi Hosting ke DomaiNesia Gratis 1 Bulan

Ingin memiliki hosting dengan performa terbaik? Migrasikan hosting Anda ke DomaiNesia. Gratis jasa migrasi dan gratis 1 bulan masa aktif!

Ya, Migrasikan Hosting Saya

Hosting Murah

This will close in 0 seconds