
10 Kesalahan TypeScript dan Cara Menghindarinya

Hai DomaiNesians! Pernah nggak sih kamu lagi asik ngoding TypeScript, eh tiba-tiba error aneh muncul padahal menurutmu kodenya udah oke? Tenang, kamu nggak sendirian kok. Banyak developer, bahkan yang udah cukup berpengalaman, masih sering kejebak dalam kesalahan TypeScript yang sebenernya bisa dihindari. Mulai dari kebiasaan pakai any sembarangan, lupa aktifin strict mode, sampai salah paham soal generics, ujung-ujungnya bikin kode makin ribet.
Kabar baiknya, sebagian besar kesalahan TypeScript itu bisa diatasi kalau tahu trik dan cara yang tepat. Nah, di artikel ini kami bakal bahas bareng 10 kesalahan TypeScript paling umum plus cara gampang buat menghindarinya. Jadi, kamu bisa ngoding lebih tenang tanpa drama bug yang nyebelin.

Kenapa Developer Sering Terjebak dalam Kesalahan TypeScript?
Meskipun TypeScript dirancang untuk membuat JavaScript lebih aman dengan sistem type yang kuat, kenyataannya banyak developer masih sering terjebak dalam kesalahan TypeScript. Hal ini biasanya bukan karena kurangnya kemampuan teknis, melainkan karena beberapa faktor berikut:
- Kebiasaan dari JavaScript – banyak developer yang sudah terbiasa dengan fleksibilitas JavaScript, sehingga saat beralih ke TypeScript, mereka cenderung menggunakan pendekatan lama. Akibatnya, fitur-fitur penting TypeScript justru diabaikan.
- Kurang memahami fitur bawaan – TypeScript memiliki banyak fitur canggih seperti generics, union types, dan utility types. Tanpa pemahaman yang mendalam, developer mudah salah menerapkannya, yang berujung pada kesalahan TypeScript di berbagai level kode.
- Terlalu mengandalkan shortcut – untuk mengejar kecepatan, beberapa developer lebih memilih menggunakan
any
atau menonaktifkan strict mode. Padahal, keputusan ini hanya menyelesaikan masalah jangka pendek dan menciptakan masalah yang lebih besar di kemudian hari. - Kurangnya pembaruan pengetahuan – TypeScript terus berkembang dengan update rutin. Developer yang tidak mengikuti perkembangan versi terbaru rentan mengulang kesalahan TypeScript yang sebenarnya sudah bisa dihindari dengan fitur baru.
Singkatnya, kesalahan TypeScript sering muncul bukan karena kompleksitas bahasa itu sendiri, tetapi karena pola kebiasaan dan kurangnya disiplin dalam memanfaatkan fitur yang tersedia.
Kesalahan TypeScript #1: Terlalu Sering Menggunakan any
Salah satu kesalahan TypeScript paling umum adalah penggunaan any
secara berlebihan. Memang, any
terlihat seperti solusi cepat saat ingin menghindari error type. Namun, kenyataannya penggunaan any justru menghilangkan keuntungan utama TypeScript, yaitu type safety.
Dengan menggunakan any
, artinya membiarkan variabel atau fungsi menerima nilai apa pun tanpa batasan. Dampaknya, kesalahan yang sebenarnya bisa diantisipasi sejak awal justru baru kelihatan di runtime, yang biasanya lebih repot untuk diperbaiki.
Contoh penggunaan any
yang bermasalah:
1 2 3 4 |
let data: any; data = "Hello"; data = 123; data = true; // Semua diterima tanpa error |
Kode di atas terlihat fleksibel, tetapi inilah titik lemahnya. Developer tidak tahu nilai apa yang sebenarnya diharapkan, sehingga risiko bug meningkat.
Solusi yang bisa dicoba:
Gunakan type yang lebih spesifik atau manfaatkan fitur unknown
jika memang tidak tahu secara pasti type yang akan diterima.
1 2 3 4 |
let data: unknown; if (typeof data === "string") { console.log(data.toUpperCase()); } |
Dengan unknown
, akan tetap fleksibel tetapi tetap memaksa adanya pengecekan type sebelum digunakan, sehingga lebih aman dibanding any
.
Singkatnya, mengandalkan any
hanya akan menunda masalah. Cara terbaik menghindari kesalahan TypeScript ini adalah dengan membiasakan diri mendefinisikan tipe data sejak awal penulisan kode.
Kesalahan TypeScript #2: Tidak Menggunakan unknown
dengan Bijak
Selain any
, banyak developer juga keliru saat menggunakan unknown
. Sekilas, unknown tampak sebagai alternatif yang lebih aman dibanding any
, karena memaksa developer melakukan type checking sebelum sebuah variabel digunakan. Namun, salah penerapan justru bisa menjadi sumber kesalahan TypeScript yang baru.
Contohnya, ada developer yang menganggap unknown
bisa digunakan di mana saja tanpa memperhatikan kebutuhan. Padahal, terlalu banyak memakai unknown
tanpa strategi akan membuat kode penuh dengan pengecekan type yang berlebihan dan sulit dipelihara.
Contoh penggunaan unknown
yang tidak efektif:
1 2 3 |
function processData(input: unknown) { console.log(input); // Tidak ada validasi lebih lanjut } |
Kode di atas terlihat aman karena menggunakan unknown
, tetapi pada praktiknya sama saja dengan mengabaikan manfaat TypeScript jika tidak diikuti validasi.
Solusi yang patut dicoba:
Selalu sertakan pengecekan type atau type guard sebelum menggunakan nilai unknown
.
1 2 3 4 5 6 7 |
function processData(input: unknown) { if (typeof input === "string") { console.log(input.toUpperCase()); } else if (typeof input === "number") { console.log(input.toFixed(2)); } } |
Dengan cara ini, developer bisa memanfaatkan fleksibilitas unknown tanpa kehilangan keamanan type.
Intinya, kesalahan TypeScript ini terjadi ketika unknown
dipakai sembarangan layaknya any
. Gunakan unknown
hanya jika memang dibutuhkan, dan pastikan selalu ada validasi yang tepat sebelum data dipakai.
Kesalahan TypeScript #3: Salah Penerapan null
dan undefined
Masalah klasik lain yang sering muncul adalah salah menangani null
dan undefined
. Banyak developer beranggapan keduanya bisa diperlakukan sama, padahal TypeScript membedakannya secara jelas. Kesalahan memahami perbedaan ini sering menjadi sumber bug yang sulit dilacak, sehingga tergolong sebagai kesalahan TypeScript yang umum.
Secara default, null
digunakan untuk menunjukkan nilai yang secara eksplisit kosong, sementara undefined
berarti variabel belum diberi nilai. Jika developer tidak mengaktifkan strictNullChecks
, keduanya bisa digunakan secara bergantian tanpa error, tetapi ini justru membuka celah masalah.
Contoh penerapan yang berisiko:
1 2 |
let username: string | null; username = undefined; // Tidak error jika strictNullChecks mati |
Dalam kasus di atas, kode menjadi ambigu karena variabel seharusnya hanya menerima string atau null
, tetapi undefined
tetap lolos.
Solusi yang bisa dicoba:
Aktifkan strictNullChecks
dan definisikan type secara eksplisit.
1 2 3 4 |
let username: string | null = null; function getLength(value: string | null): number { return value ? value.length : 0; } |
Dengan pendekatan ini, developer dipaksa untuk menangani kondisi null
atau undefined
secara eksplisit. Alhasil, potensi bug runtime bisa diminimalkan.
Masalah seputar null
dan undefined
bisa diminimalkan dengan konfigurasi compiler yang tepat dan konsistensi dalam menuliskan tipe data.
Kesalahan TypeScript #4: Mengabaikan strict mode
Salah satu fitur kunci yang ditawarkan TypeScript adalah strict mode
. Sayangnya, masih banyak developer yang memilih menonaktifkan fitur ini demi mengurangi error saat proses compile. Padahal, keputusan ini termasuk kesalahan TypeScript yang sering berakibat fatal.
Dengan mengaktifkan strict mode
, aturan penulisan kode jadi lebih ketat, misalnya semua variabel harus bertipe jelas, penanganan null
dan undefined
lebih aman, serta tidak ada variabel yang dipakai sebelum didefinisikan. Dengan kata lain, fitur ini adalah “sabuk pengaman” saat menulis kode TypeScript.
Contoh tanpa strict mode:
1 2 3 |
let title; title = "Belajar TypeScript"; title = 123; // Tidak ada error |
Kode di atas tidak menimbulkan error karena variabel title
otomatis bertipe any
. Namun, konsekuensinya adalah hilangnya jaminan type safety.
Solusi yang bisa diterapkan:
Langkah aman yang sering direkomendasikan adalah menyalakan strict mode
dari awal melalui konfigurasi tsconfig.json
:
1 2 3 4 5 |
{ "compilerOptions": { "strict": true } } |
Dengan cara ini, developer dipaksa untuk lebih disiplin mendefinisikan type, sehingga risiko bug di runtime dapat berkurang drastis.
Singkatnya, mengabaikan strict mode
adalah kesalahan TypeScript yang bisa merugikan jangka panjang. Justru dengan menyalakannya sejak awal, project menjadi lebih stabil, aman, dan mudah dipelihara.
Kesalahan TypeScript #5: Kurang Memahami Union
dan Intersection Types
Banyak developer masih bingung saat menggunakan Union
dan Intersection Types
, sehingga ini termasuk kesalahan TypeScript yang cukup sering terjadi. Padahal, kedua fitur ini sangat berguna untuk membuat kode lebih fleksibel dan tetap aman dari error type.
Kalau Union Types dipakai untuk mendukung banyak tipe dalam satu variabel, Intersection Types justru menggabungkan beberapa tipe jadi satu kesatuan yang lebih kuat. Salah memahami perbedaan atau cara penggunaannya bisa membuat kode sulit dibaca dan rawan bug.
Contoh salah pakai Union Type:
1 2 |
let value: string | number; value = true; // Error, tapi banyak developer mencoba mengabaikannya |
Solusi yang bisa dicoba pakai:
Kenali keterbatasan masing-masing tipe dan gunakan type guard atau pengecekan kondisi untuk memastikan kode tetap aman dijalankan:
1 2 3 4 5 6 |
let value: string | number; if (typeof value === "string") { console.log(value.toUpperCase()); } else { console.log(value.toFixed(2)); } |
Dengan pemahaman yang baik, developer bisa memakai Union dan Intersection Types untuk menulis kode yang lebih fleksibel, aman, serta mudah dirawat. Mengabaikan hal ini termasuk kesalahan TypeScript yang bisa dihindari dengan sedikit disiplin dan latihan.
Kesalahan TypeScript #6: Salah Menangani Generics
Generics adalah salah satu fitur paling powerful di TypeScript karena memungkinkan penulisan kode yang reusable dan type-safe. Sayangnya, masih banyak developer yang salah menggunakannya, sehingga ini termasuk kesalahan TypeScript yang umum terjadi.
Kesalahan paling sering adalah mendefinisikan generic tanpa batasan (constraint
) atau tidak memanfaatkan type parameter dengan benar. Akibatnya, kode menjadi ambigu dan risiko error meningkat.

Contoh salah pakai Generics:
1 2 3 4 5 |
function wrapValue<T>(value: T) { return { value }; } const result = wrapValue("Hello"); result.value.toFixed(2); // Error, tapi tidak terdeteksi saat compile jika type tidak diperiksa |
Solusi yang bisa diterapkan:
Manfaatkan constraints
pada generics agar hanya menerima tipe tertentu, sehingga kesalahan bisa terdeteksi lebih cepat oleh TypeScript:
1 2 3 4 5 |
function wrapValue<T extends number | string>(value: T) { return { value }; } const result = wrapValue("Hello"); console.log(result.value.toUpperCase()); |
Dengan cara ini, developer tetap mendapatkan fleksibilitas generics tanpa mengorbankan keamanan type. Mengabaikan prinsip ini adalah salah satu kesalahan TypeScript yang bisa dihindari dengan memahami dasar generics.
Kesalahan TypeScript #7: Menulis Deklarasi Type yang Berulang
Mengulang penulisan tipe yang identik di beberapa bagian kode adalah kesalahan TypeScript yang kerap terjadi dan membuat kode susah dipelihara. Hal ini tidak hanya membuat kode terlihat berantakan, tetapi juga menyulitkan pemeliharaan, terutama ketika type perlu diperbarui.
Contoh klasiknya adalah mendefinisikan interface atau type literal berulang untuk objek yang sama di beberapa fungsi atau modul. Ketika ada perubahan struktur, developer harus mengubahnya di banyak tempat, meningkatkan risiko bug.
Contoh deklarasi berulang:
1 2 3 4 5 6 7 |
function createUser(user: { name: string; age: number }) { return user; } function updateUser(user: { name: string; age: number }) { // kode update } |
Solusi yang bisa diaplikasikan:
Untuk menghindari hal tersebut, gunakan type alias atau interface agar tipe dikelola di satu tempat, membuat kode lebih rapi dan mudah dimodifikasi:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 |
interface User { name: string; age: number; } function createUser(user: User) { return user; } function updateUser(user: User) { // kode update } |
Dengan pendekatan ini, risiko bug akibat perubahan type bisa diminimalkan. Mengabaikan hal ini termasuk kesalahan TypeScript yang umum tapi mudah dihindari dengan sedikit disiplin.
Kesalahan TypeScript #8: Tidak Memanfaatkan Utility Types
TypeScript menyediakan banyak Utility Types seperti Partial
, Pick
, Omit
, dan Readonly
yang dirancang untuk membuat kode lebih efisien dan aman. Sayangnya, banyak developer masih mengabaikan fitur ini, sehingga ini termasuk kesalahan TypeScript yang cukup umum.
Tanpa menggunakan utility types, developer sering terjebak menulis ulang kode yang sama atau membuat tipe baru yang sebenarnya bisa digeneralisasi. Akibatnya, kode jadi panjang dan rentan error.
Contoh tanpa Utility Types:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 |
interface User { name: string; age: number; email: string; } function updateUser(user: { name?: string; age?: number; email?: string }) { // kode update } |
Solusi yang lebih baik:
Gunakan utility types agar kode lebih ringkas dan mudah dipelihara:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 |
interface User { name: string; age: number; email: string; } function updateUser(user: Partial<User>) { // kode update } |
Contohnya, dengan Partial<User>
, semua properti bisa diubah menjadi opsional tanpa perlu mendeklarasikan ulang tipe satu per satu. Mengabaikan fitur ini adalah kesalahan TypeScript yang sebenarnya mudah dihindari dan bisa meningkatkan produktivitas developer.
Kesalahan TypeScript #9: Kurang Dokumentasi pada Types yang Rumit
Semakin besar sebuah project, semakin kompleks pula struktur type yang digunakan. Salah satu kesalahan TypeScript yang sering dilakukan adalah mengabaikan dokumentasi pada type yang rumit. Akibatnya, developer lain (atau bahkan diri sendiri di masa depan) kesulitan memahami maksud dari type tertentu.
Tanpa dokumentasi, type yang panjang dengan kombinasi Union
, Intersection
, atau Generics
bisa terlihat membingungkan. Hal ini memperlambat proses debugging, review code, dan pengembangan fitur baru.
Contoh type tanpa dokumentasi:
1 2 3 4 5 |
type ApiResponse<T> = { data: T; error?: string; status: number; }; |
Type di atas terlihat sederhana, tapi tanpa penjelasan, developer baru mungkin bingung fungsi sebenarnya dari setiap properti.
Solusi yang bisa dicoba:
Tambahkan komentar singkat atau gunakan JSDoc agar type lebih mudah dipahami:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 |
/** * Struktur response standar dari API. * @template T - Jenis data yang dikembalikan. */ type ApiResponse<T> = { data: T; error?: string; // Pesan error jika request gagal status: number; // Kode status HTTP }; |
Dengan dokumentasi singkat, developer lain dapat langsung memahami tujuan type tanpa perlu menebak-nebak. Mengabaikan hal ini termasuk kesalahan TypeScript yang bisa menghambat kolaborasi dalam tim.
Kesalahan TypeScript #10: Tidak Mengupdate Versi TypeScript
TypeScript adalah proyek open source yang aktif berkembang. Setiap rilis baru biasanya membawa perbaikan bug, peningkatan performa, dan fitur-fitur yang semakin memudahkan developer. Namun, banyak tim masih bertahan di versi lama karena alasan “stabilitas” atau sekadar malas melakukan upgrade. Padahal, hal ini adalah kesalahan TypeScript yang cukup berisiko.
Menggunakan versi lama berarti kehilangan akses pada fitur-fitur terbaru, seperti peningkatan pada inference, dukungan untuk sintaks JavaScript terbaru, serta utility types tambahan. Lebih parah lagi, developer berisiko menghadapi bug atau keterbatasan yang sebenarnya sudah diperbaiki di versi terbaru.
Contoh masalah akibat versi lama:
- Tidak bisa menggunakan fitur
satisfies
operator yang baru. - Kurang dukungan pada decorator standar.
- Type inference yang kurang optimal.
Solusi yang bisa diterapkan:
Selalu cek changelog resmi TypeScript dan lakukan upgrade secara berkala. Dengan begitu, developer tidak hanya terhindar dari kesalahan TypeScript akibat fitur usang, tetapi juga bisa memanfaatkan kemampuan terbaru untuk menulis kode yang lebih aman dan efisien.
1 |
npm install -D typescript@latest |
Langkah sederhana ini memastikan project selalu mendapat manfaat penuh dari ekosistem TypeScript yang terus berkembang.

Belajar dari Kesalahan, Jadi Developer yang Lebih Keren
Jadi, sekarang kamu udah paham kan kalau ada banyak kesalahan TypeScript yang kelihatannya kecil, tapi bisa berujung masalah besar kalau diabaikan? Mulai dari pakai any sembarangan, lupa strict mode, sampai malas update versi. Semua itu kelihatan kecil, tapi dampaknya bisa gede banget buat project.
Intinya, jangan takut sama TypeScript. Justru dengan memahami kesalahan-kesalahan ini, kamu bisa menulis kode yang lebih rapi, lebih aman, dan pastinya bikin kerjaan jadi lebih gampang. Ingat, kunci utamanya ada di kebiasaan kecil yang konsisten kamu jaga.
Kalau kamu lagi bangun project skala serius, pastikan juga infrastruktur server kamu siap menampungnya. Supaya aplikasi TypeScript kamu makin lancar, jalankan di Cloud VPS DomaiNesia yang cepat, aman, dan fleksibel untuk segala kebutuhan project. Yuk, coding lebih nyaman tanpa drama server!