• Home
  • Berita
  • 9 Jenis Tipe Digital Advertising yang Harus Diketahui, Lengkap dengan Manfaatnya

9 Jenis Tipe Digital Advertising yang Harus Diketahui, Lengkap dengan Manfaatnya

Oleh Ratna Patria
Tipe Digital Advertising

Hai DomaiNesians! Pernah bertanya-tanya kenapa beberapa bisnis bisa cepat dikenal online, sementara yang lain kesulitan menarik perhatian? Rahasianya biasanya ada pada strategi iklan digital yang tepat. Memahami tipe digital advertising bukan cuma soal memasang iklan, tapi juga bagaimana memilih format dan platform yang paling sesuai dengan tujuan bisnismu.

Di era serba online seperti sekarang, setiap jenis iklan digital punya keunggulan masing-masing, mulai dari meningkatkan brand awareness, menarik leads, hingga mendorong penjualan. Artikel ini akan membahas 9 tipe digital advertising yang wajib kamu ketahui, lengkap dengan contoh, manfaat, dan tips strategi agar kampanye iklan bisnismu lebih efektif.

Siap untuk menguasai dunia iklan digital dan menemukan tipe yang paling cocok untuk bisnismu? Yuk, mulai!

Tipe Digital Advertising
Sumber: Canva

Apa Itu Iklan Digital?

Iklan digital adalah bentuk promosi produk atau jasa yang dilakukan secara online menggunakan berbagai platform digital, seperti mesin pencari, media sosial, website, atau email. Berbeda dengan iklan tradisional seperti TV, radio, atau baliho, iklan digital memungkinkan bisnis untuk menjangkau audiens lebih spesifik, terukur, dan interaktif.

Dengan tipe digital advertising yang tepat, kamu bisa menargetkan audiens berdasarkan lokasi, minat, umur, hingga perilaku online mereka. Misalnya, seseorang yang sering mencari laptop gaming di Google bisa langsung melihat iklan promosi laptop terbaru yang relevan. Hal ini membuat setiap kampanye lebih efisien dan memiliki peluang konversi lebih tinggi dibandingkan iklan konvensional.

Selain itu, iklan digital memungkinkan kamu untuk melacak performa secara real-time. Kamu bisa melihat berapa banyak orang yang melihat iklan, mengklik, atau bahkan melakukan pembelian. Informasi ini sangat berguna untuk menyesuaikan strategi iklan agar hasilnya maksimal.

Singkatnya, memahami tipe digital advertising adalah langkah pertama agar kampanye iklanmu tidak sekadar tampil di layar audiens, tapi benar-benar efektif mendukung pertumbuhan bisnis.

Keunggulan Iklan Digital untuk Bisnis

Iklan digital menawarkan banyak kelebihan dibandingkan iklan tradisional. Berikut beberapa keuntungan yang membuat bisnis semakin mudah berkembang:

  • Target audiens lebih spesifik โ€“ dengan berbagai platform digital, kamu bisa menargetkan audiens berdasarkan umur, lokasi, minat, atau perilaku online. Jadi, iklan yang ditampilkan benar-benar relevan dengan calon pelangganmu.
  • Biaya lebih efisien โ€“ tidak perlu mengeluarkan biaya besar seperti iklan TV atau cetak. Kamu bisa mengatur budget sesuai kebutuhan dan hanya membayar saat audiens berinteraksi dengan iklan (misal klik atau konversi).
  • Hasil bisa diukur secara real-time โ€“ platform iklan digital menyediakan data lengkap: siapa yang melihat iklan, berapa klik yang didapat, hingga konversi yang terjadi. Dengan informasi ini, strategi bisa cepat dioptimalkan.
  • Fleksibilitas dan skalabilitas tinggi โ€“ kamu bisa menyesuaikan konten iklan kapan saja, mengubah target, atau menambah anggaran sesuai performa kampanye.
  • Kolaborasi lebih mudah dengan tools digital โ€“ misalnya, dengan Google Workspace DomaiNesia, tim marketing bisa bekerja sama secara real-time untuk merancang konten iklan, memonitor hasil kampanye, dan memastikan setiap strategi dijalankan secara efisien. Dengan dukungan tools produktivitas yang tepat, proses pengelolaan kampanye iklan digital jadi lebih mudah dan terstruktur.
Baca Juga:  Komponen Penting Optimalkan Marketing di Sosial Media

9 Jenis Iklan Digital dan Contohnya

Sebelum memilih tipe digital advertising yang tepat, penting untuk tahu dulu berbagai jenisnya. Setiap jenis punya keunggulan, cara kerja, dan target audiens yang berbeda. Dengan memahami karakteristik masing-masing, kamu bisa menentukan strategi yang paling efektif untuk bisnis.

1. Search Engine Advertising (Google Ads)

Iklan jenis ini muncul di hasil pencarian sesuai kata kunci yang ditargetkan. Misalnya, toko sepatu online menawar keyword โ€œsepatu lari terbaikโ€ agar tampil di posisi atas pencarian Google.

Secara teknis, Google Ads bekerja dengan sistem bidding kata kunci, dan performa diukur lewat CTR, Quality Score, dan Conversion Rate. Targeting bisa disesuaikan: lokasi, perangkat, hingga jam tayang.

2. Social Media Advertising (Facebook, Instagram, TikTok Ads)

Di sini, iklan muncul langsung di feed atau stories audiens yang relevan. Contoh: iklan kosmetik tampil di Instagram pengguna yang mengikuti akun beauty influencer.

Platform menyediakan targeting granular: demografi, minat, perilaku, bahkan lookalike audience. Metric penting termasuk engagement rate, CPM, dan CPA, yang membantu tim marketing memantau efektivitas kampanye.

3. Display Advertising (Banner, Pop-up)

Jenis ini biasanya berupa banner visual di website. Misalnya, iklan travel muncul di artikel โ€œDestinasi Liburan 2025โ€.

Cara kerjanya fleksibel: bisa pakai contextual targeting, behavioral targeting, atau retargeting. Metrik yang umum dipantau antara lain impressions, CTR, dan viewability rate.

4. Video Advertising (YouTube, TikTok)

Video ads bisa muncul sebelum, selama, atau sesudah video utama. Contohnya: trailer game yang tampil sebelum tutorial gaming di YouTube.

Kamu bisa target berdasarkan minat, demografi, atau retarget audiens yang pernah menonton video sebelumnya. Ukur keberhasilan lewat view rate, completion rate, dan engagement.

5. Native Advertising (Sponsored Content / Artikel Bersponsor)

Tipe digital advertising ini menyatu dengan konten platform. Misal artikel tips diet yang menyisipkan produk suplemen tertentu.

Keuntungannya: tidak mengganggu pengalaman pengguna, terlihat natural tapi tetap mempromosikan produk. Metrik yang relevan: CTR, time on page, dan conversions.

6. Email Marketing

Email marketing mengirimkan promosi langsung ke inbox audiens. Contoh: newsletter e-commerce yang menginformasikan diskon akhir pekan.

Baca Juga:  Kupas Tuntas Apa itu LiteSpeed Web Server

Dengan segmentasi yang tepat, misalnya berdasarkan behavior sebelumnya, kampanye email bisa jauh lebih efektif. Kamu juga bisa memanfaatkan tools kolaborasi seperti Google Workspace DomaiNesia untuk tim marketing mengelola konten email, memonitor performa, dan memastikan pengiriman tepat waktu.

Metrik yang biasa dipantau meliputi open rate, CTR, conversion rate, bahkan bounce rate, agar kampanye terus bisa dioptimalkan.

7. Influencer Marketing / Sponsored Posts

Bekerja sama dengan influencer untuk promosi produk. Contoh: beauty influencer review skincare terbaru di Instagram Stories.

Gunakan UTM link atau kode promo untuk tracking. Metrik utama: reach, engagement, dan conversion dari kode promo atau link.

8. Affiliate Marketing

Partner atau affiliate mempromosikan produk, dan mendapat komisi per penjualan. Contoh: blogger tech review gadget dengan affiliate link.

Targeting fleksibel tergantung niche partner. Pantau clicks, conversion rate, dan commission per sale untuk evaluasi performa.

9. Programmatic Advertising

Iklan otomatis yang menggunakan algoritma untuk menempatkan iklan sesuai target audience. Misal fashion shop muncul otomatis di situs lifestyle yang relevan.

Keuntungannya: efisien dan tepat sasaran. Metrics yang penting: CPM, CTR, conversion, dan ROI.

Sekarang kamu sudah mengenal 9 tipe digital advertising, mulai dari Google Ads hingga programmatic advertising. Langkah selanjutnya adalah menentukan strategi yang tepat agar setiap jenis iklan bisa mendatangkan hasil maksimal bagi bisnismu.

Tipe Digital Advertising
Sumber: Canva

Cara Menentukan Strategi Iklan Digital yang Tepat

Memilih strategi iklan digital yang tepat bukan hanya soal โ€œcoba-cobaโ€. Kamu perlu memahami tujuan, audiens, dan platform yang digunakan agar setiap kampanye efektif. Berikut panduan step-by-step:

1. Tentukan Tujuan Kampanye

Sebelum mulai, jelaskan dulu apa yang ingin dicapai:

  • Brand Awareness: menjangkau audiens baru agar lebih mengenal bisnis kamu.
  • Lead Generation: mengumpulkan data prospek yang potensial.
  • Sales / Conversion: mendorong audiens melakukan pembelian atau action tertentu.

Menentukan tujuan akan mempengaruhi jenis tipe digital advertising yang dipilih dan KPI yang diukur.

2. Kenali Target Audiens

Pahami siapa yang ingin dijangkau: usia, lokasi, minat, perilaku online, hingga perangkat yang digunakan. Misalnya, iklan TikTok lebih efektif untuk audiens Gen Z, sementara LinkedIn cocok untuk profesional dan B2B.

3. Pilih Platform yang Tepat

Tidak semua platform cocok untuk setiap bisnis. Sesuaikan jenis iklan dengan karakter audiens:

  • Google Ads untuk audience yang aktif mencari produk/jasa.
  • Instagram/Facebook Ads untuk engagement dan brand awareness.
  • Programmatic Ads untuk jangkauan luas dengan targeting otomatis.

4. Sesuaikan Budget dan Bidding Strategy

Tetapkan budget harian atau total kampanye, lalu pilih model pembayaran:

  • CPC (Cost per Click): bayar tiap klik.
  • CPM (Cost per Mille): bayar tiap 1.000 tayangan.
  • CPA (Cost per Action): bayar saat terjadi konversi.

Dengan strategi bidding yang tepat, kampanye lebih efisien dan ROI terukur.

5. Buat Konten yang Menarik dan Relevan

Konten adalah kunci keberhasilan iklan digital. Gunakan:

  • Visual dan copy yang sesuai platform.
  • CTA yang jelas.
  • Segmentasi konten sesuai target audiens.
Baca Juga:  Payment Gateway: Mekanisme Kerja dan Keuntungannya

Kalau tim marketing bekerja kolaboratif, tools seperti Google Workspace DomaiNesia bisa memudahkan proses review, penjadwalan, dan tracking konten.

6. Tentukan KPI dan Metrics yang Akan Diukur

Setiap kampanye harus punya indikator keberhasilan dari CTR, Conversion Rate, ROAS (Return on Ad Spend), Engagement Rate, dsb. Monitoring rutin memungkinkan kamu menyesuaikan strategi lebih cepat jika performa belum optimal.

7. Lakukan Optimasi & Iterasi Kampanye

Setelah kampanye berjalan, lakukan A/B testing untuk:

  • Judul, visual, CTA, atau format iklan.
  • Targeting ulang audiens yang belum convert
  • Iterasi terus-menerus akan memastikan setiap jenis tipe digital advertising mendatangkan hasil maksimal.

Kiat Sukses Mengoptimalkan Iklan Digital

Setelah memilih tipe digital advertising dan strategi yang tepat, langkah selanjutnya adalah memastikan setiap kampanye berjalan maksimal. Berikut kiat suksesnya:

  • Lakukan A/B testing secara konsisten โ†’ coba variasi judul, gambar, CTA, atau format iklan untuk mengetahui mana yang paling efektif. Dengan testing rutin, kamu bisa meningkatkan CTR dan konversi secara signifikan.
  • Pantau performa secara real-time โ†’ gunakan dashboard analytics platform untuk melihat performa kampanye. Perhatikan metrik seperti CTR, conversion rate, ROAS, dan engagement. Data ini penting untuk melakukan penyesuaian cepat.
  • Retargeting audience yang sudah interaksi โ†’ jangan biarkan audiens potensial hilang begitu saja. Buat iklan retargeting untuk mereka yang sudah mengunjungi website atau melihat produk, tapi belum melakukan aksi.
  • Optimalkan waktu dan frekuensi iklan โ†’ pastikan iklan tampil di jam-jam ketika audiens aktif. Terlalu sering menampilkan iklan bisa membuat jenuh, terlalu jarang bisa kehilangan peluang.
  • Kolaborasi tim dengan tools tepat โ†’ misalnya, dengan Google Workspace DomaiNesia, tim marketing bisa bekerja sama lebih efisien, mulai dari pembuatan konten, penjadwalan iklan, hingga tracking performa secara real-time.
  • Fokus pada konten yang relevan dan menarik โ†’ visual, copy, dan pesan harus selaras dengan target audiens. Konten yang menarik meningkatkan engagement sekaligus memperbesar peluang konversi.

Dengan mengikuti kiat-kiat ini, kampanye iklan digitalmu bukan hanya tampil, tapi benar-benar menghasilkan hasil yang nyata untuk bisnis.

Tipe Digital Advertising
Sumber: Canva

Pilih Jenis Iklan Digital yang Paling Efektif untuk Bisnis

Memahami berbagai tipe digital advertising adalah langkah pertama agar kampanye iklanmu tepat sasaran. Dari Google Ads hingga programmatic advertising, setiap jenis punya keunggulan dan cara kerja sendiri, yang bisa disesuaikan dengan tujuan bisnis, target audiens, dan platform yang dipilih.

Kunci suksesnya adalah strategi yang matang: tentukan tujuan, kenali audiens, buat konten yang relevan, dan pantau performa secara real-time. Jangan lupa untuk terus mengoptimalkan kampanye melalui A/B testing, retargeting, dan kolaborasi tim yang efisien.

Google Workspace

 

Untuk mendukung produktivitas tim dan mempermudah manajemen kampanye, gunakan Google Workspace DomaiNesia. Dengan tools ini, seluruh proses mulai dari pembuatan konten, koordinasi tim, hingga tracking hasil kampanye bisa dilakukan lebih cepat dan terstruktur.

Mulai sekarang, pilih tipe iklan digital yang paling sesuai untuk bisnismu, optimalkan strateginya, dan maksimalkan hasil dengan bantuan Google Workspace DomaiNesia.

Ratna Patria

Hi! Ratna is my name. I have been actively writing about light and fun things since college. I am an introverted, inquiring person, who loves reading. How about you?


Horeekreatif.com
November 27, 2019

Saya setuju dengan pendapat Anda mengenai "Jangan hanya melakukan retargeting satu kali. Kirim email dan pastikan kamu menjalankan retargeting di media sosial." Retargeting tidak cukup dilakukan dalam sekali saja, nyatanya banyak keadaan yang memungkinkan prospek mengabaikan penawaran, dan banyak customer behaviour yang perlu dipelajari. Sehingga retargeting dimana pun harus tetap dilakukan berulang kali. Proses ini dapat dilakukan oleh digital marketer yang dapat meng-optimize iklan.

Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Migrasi Hosting ke DomaiNesia Gratis 1 Bulan

Ingin memiliki hosting dengan performa terbaik? Migrasikan hosting Anda ke DomaiNesia. Gratis jasa migrasi dan gratis 1 bulan masa aktif!

Ya, Migrasikan Hosting Saya

Hosting Murah

This will close in 0 seconds