Mengenal Podman: Alternatif Docker yang Lebih Aman untuk VPS

Oleh Fitri Aulia
Panduan Teknis Podman Alternatif Docker

Jika DomaiNesians sudah familiar dengan Docker, mungkin juga pernah mendengar soal Podman. Podman ini bisa jadi alternatif yang lebih aman buat kamu yang menggunakan VPS. Dengan keunggulan seperti arsitektur tanpa daemon dan fokus kuat pada aspek keamanan, Podman hadir sebagai alternatif containerization yang sangat menarik. Di artikel ini, kita akan mengulas alasan mengapa container engine ini layak dipertimbangkan sebagai solusi container di lingkungan VPS kamu, mulai dari kemudahan penggunaan hingga keamanan yang ditawarkannya.

Apa Itu Podman dan Apa Bedanya dengan Docker?

Mengenal Podman_ Alternatif Docker yang Lebih Aman untuk VPS

Podman adalah container engine yang mirip dengan Docker, untuk menjalankan dan mengatur container. Bedanya, tools ini tidak menggunakan daemon. Kalau Docker menggunakan daemon yang jalan di background, Podman tidak perlu itu, jadi lebih ringan dan aman. Selain itu, tools ini juga lebih aman karena punya fitur rootless mode, yang artinya bisa menjalankan container tanpa perlu akses root. Jadi, kalau lagi cari alternatif Docker yang lebih fokus ke keamanan, tool ini bisa jadi pilihan yang oke.

Baik Podman maupun Docker bisa berjalan lancar di VPS, apalagi jika butuh kontrol lebih atas sistem dan resource. Di Cloud VPS, pengguna bebas mengatur sendiri kapasitas CPU, RAM, dan storage sesuai kebutuhan project. Jikalau nanti project makin besar dan butuh resource lebih, tinggal upgrade aja tidak perlu pusing soal performa.

Selain itu, kalau lebih mengincar kestabilan dan performa jangka panjang, VPS jelas lebih unggul dibanding shared hosting. DomaiNesians juga bisa bebas atur keamanan, mulai dari firewall, VPN, sampai tool monitoring, buat pastikan aplikasi dan container jalan dengan aman. Jadi, kalau butuh fleksibilitas lebih dalam mengatur server, VPS udah paling cocok.

Baca Juga:  Cara Install RoundCube di CyberPanel Untuk Mail Server

Kenapa Podman Bisa Jadi Pilihan yang Lebih Baik?

Salah satu alasan kenapa tool ini ideal jadi pilihan yang lebih aman buat VPS adalah karena ia tidak butuh akses root. Fitur rootless mode memungkinkan menjalankan container tanpa akses superuser, jadi lebih aman kalau container terkena masalah atau dieksploitasi. Jika pakai Docker, biasanya harus pakai akses root, yang bisa membuka celah keamanan. Nah, di sini Podman unggul karena tetap memberikan solusi yang aman tanpa ngorbanin performa.

Walaupun Docker sudah lebih dulu populer dan punya dokumentasi lengkap plus tools tambahan seperti Docker Compose, sekarang banyak yang mulai mencoba karena lebih simpel dan fiturnya makin oke, terutama keamanannya. Selain itu, tool ini juga bisa jalan dengan perintah-perintah Docker, jadi tidak ada perubahan besar atau proses migrasi yang membuat pusing.

Keunggulan untuk Keamanan di VPS

Fitur unggulannya adalah soal keamanan yang membuatnya lebih cocok buat pengguna VPS. Beberapa fitur keamanan utamanya antara lain:

  • Rootless Mode: Bisa running container tanpa akses root, yang membuat lebih aman dan mengurangi risiko jika ada masalah dalam container.
  • Tanpa Daemon: Tool ini tidak pakai daemon yang terus jalan di background, jadi potensi celah keamanan jadi lebih kecil.
  • Kontrol Lebih Baik: Set hak akses tiap container dengan lebih mudah, jadi semuanya lebih rapi dan aman.

Karena fitur-fiturnya, tool ini cocok buat yang mau menjalankan container di VPS tanpa was-was soal celah keamanan. Kalau lebih concern soal keamanan, tool ini bisa jadi pilihan yang lebih tepat dibanding Docker.

Bagaimana Cara Menggunakan di VPS?

Pakai engine ini di VPS itu mudah kok. Berikut instalasi container engine di VPS:

1. Instalasi Container Engine

Pertama, harus install di VPS. Kalau pakai Ubuntu atau Debian, cukup jalankan perintah ini:
sudo apt update

ย Kalau pakai CentOS atau RHEL, bisa pakai:

Baca Juga:  Cara Cek Spesifikasi Teknis VPS Melalui SSH & MyDomaiNesia

2. Cek Instalasi

Setelah instalasi, cek apakah instalasi sudah berhasil dengan perintah:

3. Jalankan Container

Sekarang, bisa mulai jalankan container. Misalnya, buat jalanin container nginx, tinggal pakai perintah ini:

4. Kelola Container

Untuk mengecek container yang lagi jalan, bisa pakai perintah:

Kalau mau stop container, pakai:

Podman vs Docker: Mana yang Lebih Cocok?

docker vs podman

Jika kamu bingung mau pilih antara dua container engini ini untuk menjalankannya di VPS, keduanya punya kelebihan masing-masing. Yuk, kita bahas perbandingannya supaya bisa lebih gampang menentukan mana yang paling cocok buat kebutuhanmu:

  • Keamanan

Podman lebih unggul di sisi keamanan karena bisa jalan tanpa akses root dengan rootless mode dan juga tidak pakai daemon yang jalan terus di background, yang memperkecil potensi celah keamanan. Kalau keamanan jadi prioritas utama, tool ini bisa jadi pilihan yang lebih tepat.

  • Kemudahan Penggunaan:

Docker sudah lumayan populer dan dokumentasinya banyak, jadi kalau sudah biasa menggunakan, pasti bakal lebih nyaman. Ekosistemnya juga luas banget, banyak tools dan integrasi yang mempermudah semuanya.

  • Kompatibilitas:

Podman dan Docker cara kerjanya mirip-mirip, jadi kalau sudah biasa pakai Docker, pindah ke Podman juga tidak akan bingung. Podman bahkan support banyak perintah dari Docker CLI, jadi tetap bisa pakai perintah yang familiar.

  • Manajemen Container:

Docker lebih cocok buat project yang butuh banyak manajemen container dengan fitur-fitur tambahan, seperti Docker Compose dan Docker Swarm. Sedangkan Podman lebih fokus buat pengguna yang butuh kontrol lebih di sisi keamanan dan resource.

Baca Juga:  Cara Install Munin Monitoring di Ubuntu Server

Kapan Waktu yang Tepat Pindah ke Podman?

Podman punya banyak kelebihan, tapi kapan sih waktu yang pas buat pindah dari Docker ke Podman? Nah, kalau project kamu fokus ke keamanan, efisiensi resource, atau skalabilitas jangka panjang, dan kamu butuh solusi container yang lebih ringan, fleksibel, serta tanpa daemon yang terus menyala, engine ini bisa jadi pilihan yang lebih cocok dan future-proof. Selain itu, Podman juga lebih ramah untuk sistem multi-user di lingkungan VPS atau server bersama.

Kalau DomaiNesians sudah biasa menggunakan Docker tapi sedang mencari alternatif yang lebih aman dan fleksibel, Podman juga enak banget buat transisi karena masih support perintah Docker. Apalagi dengan fitur rootless, bisa jalanin container tanpa akses root, yang bikin semuanya lebih aman. Jadi kalau keamanan dan efisiensi udah jadi prioritas utama, bisa jadi ini waktu yang pas buat mulai mencoba.

Podman dan Docker sama-sama punya kelebihan, dan pilihan terbaiknya kembali lagi ke kebutuhan dan prioritas. Kalau lebih mengutamakan keamanan, Podman bisa jadi opsi yang lebih aman. Tapi kalau lebih nyaman dengan ekosistem yang luas dan integrasi yang sudah matang, Docker tetap jadi pilihan yang kuat.

Apa pun yang dipilih, kalau butuh lingkungan yang fleksibel, aman, dan mudah di custom, pakai Cloud VPS Domainesia untuk menjalankan container adalah langkah yang tepat. Di VPS, kamu bebas atur resource sesuai kebutuhan dari CPU, RAM, sampai storage dan tetap dapet performa yang stabil meskipun project makin berkembang.

Fitri Aulia

Hi! I'm a tech enthusiast who loves digging into how things work, especially in web development, VPS setups, and anything open-source.

Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Migrasi Hosting ke DomaiNesia Gratis 1 Bulan

Ingin memiliki hosting dengan performa terbaik? Migrasikan hosting Anda ke DomaiNesia. Gratis jasa migrasi dan gratis 1 bulan masa aktif!

Ya, Migrasikan Hosting Saya

Promo DomaiNesia

This will close in 0 seconds