Setup Scheduling Backup di Plesk (Daily, Weekly, Monthly) untuk Keamanan Maksimal
Domainesians pernah ngalamin website error atau file hilang gara-gara update gagal atau server bermasalah? Tidak enak banget, apalagi kalau belum punya backup. Banyak orang lupa atau malas backup rutin karena ribet, padahal Plesk udah nyediain fitur scheduling backup yang bisa jalan otomatis. Lewat artikel ini, kamu bisa tahu cara setup backup harian, mingguan, dan bulanan di Plesk, biar data website tetap aman tanpa harus backup manual terus-menerus.
Apa Itu Scheduling Backup di Plesk?
Scheduling backup di Plesk adalah fitur yang memungkinkan pengguna membuat salinan data website secara otomatis sesuai jadwal yang bisa ditentukan mau harian, mingguan, atau bulanan. Jadi tanpa perlu repot backup manual tiap kali ada perubahan penting. Plesk bakal jalani proses backup di belakang layar dan simpan file-nya di lokasi yang pengguna pilih, baik itu di server lokal, remote FTP, atau cloud. Fitur ini cocok banget buat yang pengen jaga-jaga dari risiko error, update gagal, atau serangan malware.
Persiapan Sebelum Mengatur Backup
Sebelum langsung atur scheduling backup di Plesk, pastikan dulu kapasitas penyimpanan server mencukupi. File backup bisa cukup besar, terutama kalau punya banyak data atau sering update website. Idealnya, selalu sisakan ruang kosong minimal 20โ30% dari total storage untuk jaga-jaga.
Selain itu, cek juga apakah punya akses ke lokasi penyimpanan alternatif seperti remote FTP, cloud storage, atau external drive. Penyimpanan eksternal ini penting untuk backup cadangan di luar server utama kalau sewaktu-waktu server down, tetap punya salinan data di tempat lain. Dan jangan lupa, pastikan koneksi internet stabil kalau pakai metode backup ke lokasi remote.
Langkah-Langkah Setup Daily Backup di Plesk
1. Login ke Plesk
Langkah pertama login dulu ke panel Plesk menggunakan akun administrator. Pastikan punya akses penuh, karena pengaturan backup ini tidak bisa dilakukan lewat akun user biasa.
2. Masuk ke Menu Backup Manager
Di dashboard, klik menu โTools & Settingsโ > โBackup Managerโ
3. Klik โScheduleโ
Di dalam halaman Backup Manager, cari dan klik tombol Schedule. Ini adalah tempat di mana bisa mengatur jadwal backup secara otomatis, tanpa perlu jalankan manual setiap hari.
4. Aktifkan Scheduled Backup
Di halaman pengaturan jadwal, centang opsi โActivate this backup taskโ. Ini penting supaya fitur backup otomatis aktif dan bisa dijalankan sesuai jadwal yang ditentukan nanti.
5. Pilih Frekuensi Backup
Pada bagian โRun this backup taskโ, pilih opsi Daily, lalu atur jam berapa backup akan dijalankan (misalnya jam 02:00 pagi).
6. Atur Apa Saja yang Mau di-Backup
Di bagian ini, bisa pilih jenis data yang ingin di backup semua data, hanya file website, hanya database, atau kombinasi file dan database. Untuk keamanan maksimal, disarankan memilih opsi full backup (semua data).
7. Tentukan Lokasi Penyimpanan
Pilih tempat menyimpan file backup, bisa di server lokal atau remote storage kalau sudah dikonfigurasi. Simpan Pengaturan.
Cara Mengatur Weekly dan Monthly Backup
1. Login ke Plesk dan buka Backup Manager
Masuk ke panel Plesk menggunakan akun admin. Setelah itu, navigasi ke Tools & Settings > Backup Manager seperti biasa. Di sini pengguna bisa melihat semua daftar backup dan mulai mengatur jadwal mingguan atau bulanan.
2. Klik โScheduleโ untuk atur jadwal
Di bagian atas halaman Backup Manager, klik tombol Schedule. Menu ini akan membawamu ke halaman pengaturan penjadwalan backup otomatis.
3. Aktifkan scheduling backup di Plesk
Centang opsi โActivate this backup taskโ jika belum aktif. Tanpa mengaktifkan ini, backup tidak akan berjalan otomatis meskipun sudah atur waktunya.
4. Pilih opsi โWeeklyโ atau โMonthlyโ
Di bagian โRun this backup taskโ, bisa pilih:
Weekly โ Cocok untuk website yang tidak terlalu sering update. DomaiNesians bisa pilih hari tertentu, misalnya setiap hari Minggu.
Monthly โ Cocok untuk arsip jangka panjang. Pilih tanggal spesifik seperti tanggal 1, 15, atau akhir bulan.
5. Atur jam backup berjalan
Pilih jam saat backup akan dijalankan. Idealnya dilakukan saat trafik website sedang rendah, misalnya tengah malam atau dini hari agar tidak membebani server saat banyak pengunjung.
6. Pilih konten yang ingin di-backup
Pengguna bisa pilih untuk melakukan full backup (seluruh data dan database), hanya file website saja, hanya database, atau kustom sesuai kebutuhan. Sesuaikan pilihan ini dengan seberapa sering konten atau database berubah. Klik OK untuk menyimpan pengaturan
Restore Website dari File Backup di Plesk
Kalau suatu saat website bermasalah dan perlu dikembalikan ke kondisi sebelumnya, kita bisa dengan mudah melakukan restore dari file backup yang sudah disimpan di Plesk. Prosesnya tidak ribet, cukup beberapa klik aja.
1. Masuk ke Plesk
Login ke panel Plesk seperti biasa.
2. Buka Backup Manager
Arahkan ke Tools & Settings > Backup Manager.
3. Pilih File Backup
Di daftar backup yang tersedia, pilih file backup yang mau dipakai untuk restore (perhatikan tanggal dan keterangan).
4. Klik โRestoreโ
Setelah memilih file, klik tombol โRestoreโ.
5. Pilih Apa yang Mau di-Restore
Pilih hanya file, hanya database, atau semuanya sekaligus.
6. Konfirmasi dan Jalankan Restore
Ikuti petunjuk di layar, lalu klik Start Restore. Tunggu prosesnya selesai.
Tips Menyimpan Backup dengan Aman
Backup sudah terjadwal, tapi penyimpanannya juga harus diperhatikan biar tidak sia-sia. Idealnya, jangan cuma simpan backup di satu tempat aja, gabungkan penyimpanan lokal dan remote. Misalnya, simpan satu salinan di server, dan satu lagi di FTP eksternal atau cloud storage seperti Google Drive atau Amazon S3. Ini bisa jadi antisipasi kalau server utama bermasalah.
Selain itu, pastikan file backup tidak terbuka untuk publik. Aktifkan enkripsi dan batasi akses hanya untuk user yang berkepentingan. Disarankan juga bikin catatan atau log manual soal kapan backup dibuat, disimpan di mana, dan versi apa yang ada di dalamnya. Ini akan sangat membantu saat perlu restore cepat dan tidak mau kebingungan memilih file backup.ย
Kesimpulan
Backup mungkin terasa sepele, tapi bisa jadi penyelamat saat situasi darurat muncul entah karena error, serangan malware, atau human error. Dengan mengatur scheduling backup di Plesk tidak perlu lagi ingat-ingat buat backup manual tiap minggu. Semua jalan otomatis, dan tinggal fokus kelola website tanpa khawatir kehilangan data penting.
Supaya proses backup makin lancar dan storage tidak cepat penuh, pastikan juga pakai layanan VPS Domainesia dengan performa stabil dan dukungan resource yang fleksibel. Beberapa penyedia bahkan sudah menyediakan fitur backup remote yang bisa langsung terhubung dari Plesk. Dengan setup yang tepat dan backup yang aman, performa website tetap maksimal jadi DomaiNesians bisa fokus mengembangkan project tanpa gangguan.

