• Home
  • Berita
  • Cache adalah: Pengertian, Fungsi dan Jenisnya!

Cache adalah: Pengertian, Fungsi dan Jenisnya!

Oleh Ratna Patria

Cache adalah proses yang digunakan oleh browser dan aplikasi untuk menyimpan informasi. Kamu pasti pernah menghapus history di browser, kan, DomaiNesians? Waktu kamu menghapus history, pasti ada frasa “Bersihkan Cache”. Misalnya di Chrome, kalau kamu ingin menghapus history, kamu akan diberikan pilihan untuk menghapus gambar dan file yang disimpan dalam cache.

Proses ini biasanya digunakan untuk melindungi privasi atau menghemat ruang penyimpanan.

Tapi kalau kamu belum yakin apa itu cache, dan perlu memahami tentang apa itu cache, disini akan kami bahas.

Apa Itu Cache?

Cache adalah proses menyimpan data sementara sehingga situs, browser, atau aplikasi tidak perlu mengunduh data tersebut berulang kali. Tristan Liverpool, Director of System Engineering di F5 Network membandingkan dengan melakukan perjalanan.

Cache adalah file sementara. Dikutip dari Wikipedia, Cache atau memori singgahan adalah suatu mekanisme penyimpanan data sekunder berkecepatan tinggi yang digunakan untuk menyimpan data/ instruksi yang sering diakses.

Istilah cache berasal dari kata bahasa Perancis yang artinya tempat sembunyi. Cache adalah data sementara.

Mekanisme ini dimaksudkan untuk meningkatkan transfer data dengan menyimpan data yang pernah diakses pada singgahan tersebut, sehingga jika ada data yang sama ingin diakses maka proses akan dapat dilakukan lebih cepat.

Biasanya data ini berupa gambar, teks, icon, font dan sebagainya yang merupakan hasil browsing di internet. Jadi, jika kamu ingin membuka tampilan website itu kembali maka proses akan lebih cepat walapun koneksi internet lambat.

Cache berbeda dengan Cookies. Cache adalah file sementara yang berbentuk data gambar, teks, icon, font dan sebagainya. Sedangkan cookies adalah sesuatu yang dihasilkan dari website dan disimpan dalam komputer user.

Cookies didesain agar website dapat mengingat history atau rekam jejak apa yang diakses oleh website. Misalnya mengingat apa yang ditambahkan dalam keranjang belanja, aktivitas user, halaman yang terakhir diakses serta username dan password login.

Cara Kerja Cache

Ketika kamu berkendara ke lokasi baru untuk pertama kali, otak akan menyimpan informasi tentang perjalanan tersebut.

Di lain waktu, ketika kamu kembali ke lokasi tersebut, kamu akan menggunakan informasi tersebut untuk membantu mengenali beberapa spot dan akan sampai lebih cepat. Fungsi tersebut sama seperti cache.

Ketika user mengunjungi situs web untuk pertama kalinya, browser akan menyimpan informasi yang membantu perangkat mengakses situs web itu dengan lebih efisien untuk kunjungan selanjutnya.

Baca juga : cara menghasilkan uang dari internet 

Ada banyak cara data bisa di cache, tetapi biasanya tergantung pada pemilik situs web untuk mengatur yang dikenal sebagai “header” pada data. Ini kan memberitahu komputer bahwa user tersebut bisa di cache.

Baca Juga:  Anti Rugi, Ini Garansi Uptime Sebenarnya

Pemilik situs web menetapkan instruksi caching dan browser akan tahu apa yang harus diunduh. Instruksi juga harus termasuk bagaimana dan dimana file-file tersebut disimpan sementara.

Kamu bisa mengubah kebijakan secara manual, apa yang di cache dan apa yang tidak. Kamu juga bisa mengatur kebijakan untuk mengatur preferensi atau menghapus seluruh cache yang termasuk dalam file sementara kapan saja.

Baca juga: Mengatasi 502 Bad Gateway Dengan Mudah Dan Cepat

Fungsi & Manfaat Caching

Caching membantu membuat aplikasi lebih cepat dan lebih efisien karena data disimpan secara lokal. Pada browser, data cache adalah informasi yang akan membuat situs web memuat lebih cepat karena mereka bisa mengakses data lebih cepat dari folder lokal.

Contohnya gambar di beranda atau situs blog, bisa berukuran relatif besar, sehingga men-cache elemen-elemen in hanya perlu diunduh satu kali. User pasti akan lebih sering meninggalkan situs web jika terlalu lama memuat.

Oleh karena itu, menggunakan caching adalah cara penting bagi pemilik situs untuk meningkatkan pengalaman user.

Kedepannya, diperkirakan office tools seperti Google Docs akan sering digunakan karena banyak orang sudah merasakan manfaatnya.

Maka, user juga akan menggunakan caching lebih banyak.

Selain itu, dengan menggunakan cache, server tidak perlu mengirimkan ulang semua sumber daya setiap kali pengguna mengunjungi halaman. Ini mengurangi beban server dan mempercepat respons server terhadap permintaan pengguna.

Cache membantu menghemat bandwidth karena sumber daya tidak perlu diunduh ulang setiap kali pengguna mengakses halaman yang sama. Ini bermanfaat terutama pada koneksi internet yang lambat atau dengan kuota terbatas.

cache adalah
Sumber: Pixabay

Caching Juga Dipakai Oleh Aplikasi

Caching tidak hanya digunakan oleh situs web dan browser saja. Proses caching yang sama berlaku untuk aplikasi di ponsel dengan mengandalkan data web dan cloud.

Aplikasi terkenal seperti Spotify juga menggunakan caching. Proses caching akan bekerja ketika user mengunduh lagu dan menyimpan lagu favorit dari Spotify supaya bisa diakses ketika ponsel tidak ada sinyal.

Lagu-lagu tersebut tidak disimpan di ponsel tanpa batas waktu, namun akan secara otomatis dihapus setelah beberapa minggu. Mengunduh lagu ke dalam cache supaya bisa didengarkan saat tidak ada sinyal adalah penggunaan cache yang inovatif dan sangat membantu.

Spotify memastikan user masih bisa mendengarkan lagu dengan strategi caching tersebut.

Baca juga :  hosting Cepat untuk Anda

Kekurangan Cache

Meskipun caching bisa meningkatkan kinerja penelusuran web, caching juga bisa membuat kamu rentan terhadap hackers. Karena laman web di cache dalam browser, yang cenderung mengandung informasi rahasia dan sensitif.

Baca Juga:  Dropbox: Pahami Apa Pengertian dan Fungsinya

Ini berarti secara teori bisa memaparkan data autentikasi atau informasi pelanggan. Masalah lainnya adalah jika browser dibiarkan tanpa pengawasan, kemudian pengguna lain bisa mengakses pada komputer yang digunakan bersama, pengguna lain bisa menggunakan history sebelumnya dari cache browser.

Selain itu adalah kemungkinan informasi tidak terbarukan. Jika data telah berubah di server, tetapi versi yang lama masih ada di dalam cache, pengguna dapat melihat informasi yang tidak akurat.

Jenis Cache

Berikut ini merupakan jenis-jenis cache yang perlu kamu ketahui, antara lain :

Cache Hardware

Cache hardware adalah jenis cache yang terletak di tingkat perangkat keras (hardware) di dalam sistem komputer.

Cache ini dirancang untuk menyimpan data atau instruksi yang sering digunakan secara lokal, sehingga dapat diakses lebih cepat daripada mengambil data atau instruksi tersebut dari sumber yang lebih lambat, seperti RAM (Random Access Memory) atau penyimpanan utama seperti hard drive.

Terdapat beberapa tingkat cache di dalam sistem komputer, seperti L1, L2, dan L3, yang masing-masing terintegrasi pada tingkat yang berbeda dalam arsitektur prosesor.

Cache Software

Cache software adalah jenis cache yang terletak di tingkat perangkat lunak (software) dan digunakan oleh sistem operasi atau aplikasi untuk menyimpan salinan data atau hasil komputasi yang sering digunakan.

Cache software dirancang untuk meningkatkan kinerja sistem dengan menyediakan akses yang lebih cepat ke data yang sering diakses daripada mengambil data dari sumber yang lebih lambat, seperti penyimpanan utama atau jaringan.

Cache yang selama ini kita kenal dalam web browser merupakan salah satu contoh dari jenis cache software. Cache software memiliki keuntungan serupa dengan cache hardware dalam hal meningkatkan kinerja dan respons sistem.

Namun, pengelolaan cache software juga memerlukan perhatian khusus untuk memastikan konsistensi data dan pengelolaan sumber daya yang efektif

Cache Browser

Cache browser adalah mekanisme penyimpanan sementara yang terdapat di dalam web browser.

Fungsinya adalah untuk menyimpan salinan sumber daya web, seperti gambar, stylesheet, skrip JavaScript, dan halaman web secara lokal pada perangkat pengguna.

Dengan menyimpan salinan ini secara lokal, cache browser memungkinkan pengguna untuk mengakses halaman web lebih cepat pada kunjungan berikutnya, karena beberapa sumber daya tidak perlu diunduh ulang dari server.

Cara Menghapus Cache

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, menghapus cache adalah menghapus data yang tersimpan. Jadi, periksa baik-baik jika ada history yang penting, supaya tidak terhapus.

Cara Hapus Cache di Komputer/PC

Windows 10:

  1. Buka “Settings” (Pengaturan) dengan menekan Win + I.
  2. Pilih “System.”
  3. Pilih “Storage” di menu sebelah kiri.
  4. Pilih drive yang ingin Anda bersihkan (biasanya “C:”).
  5. Klik “Temporary files.”
  6. Centang “Temporary files” dan “Recycle Bin.”
  7. Klik “Remove files.”
Baca Juga:  Snaptik App: Aplikasi Wajib untuk Penggemar TikTok!

Cara Hapus Cache di Browser

Chrome

  1. Buka Chrome, klik tiga titik vertikal di sudut kanan atas.
  2. Buka “More tools”
  3. Pilih “Clear browsing data”
  4. Centang pada kotak Cookie dan plug-in situs

Kamu bisa memilih jumlah data yang ingin dihapus. Mulai dari menghapus data di hari sebelumnya hingga dari awal menggunakan browser. Setelah menentukan pilihan tersebut, klik “Clear data”.

Safari

Untuk menghapusnya, pilih “History”, lalu “Clear History”. Drop-down akan muncul, yang memungkinkan kamu menghapus semua data dari jam terakhir, hari ini, kemarin, dan semua riwayat. Dengan menghapus History, kamu juga menghapus serta Cookie dan semua cache di browser. Atau kami bisa memilih entri di daftar, klik kanan dan Hapus, jika ingin menghapus masing-masing situs.

Firefox

Klik tombol menu, pilih “History”, lalu “Hapus histori terbaru”. Pilih berapa banyak riwayat yang ingin kamu hapus dengan memilih rentang waktu, sama seperti proses yang dilakukan dengan Chrome. Kemudian, klik panah di samping Detail untuk memilih informasi apa yang akan dihapus. Lalu, klik tombol “Bersihkan Sekarang”

Cara Hapus Cache di Smartphone

Android

Kamu bisa menghapus cache di Android untuk membebaskan ruang di ponsel melalui Pengaturan. Dalam Pengaturan, pilih menu Aplikasi, cari dan tentukan aplikasi mana yang ingin menghapus cache atau data. Tombol-tombol untuk membersihkan cache dan data aplikasi akan terlihat dan kamu bisa melihat seberapa banyak penyimpanan yang digunakan, lalu menghapusnya.

Baca juga : hosting WordPress saat ini

iOS

Dengan cara yang sama dengan Android, buka “Pengaturan”, “General”, “Storage & iCloud Usage”. Di “Storage”, pilih “Manage Storage”. Untuk melihat penyimpanan yang digunakan oleh masing-masing aplikasi, pilih dari daftar, buka Documents & Data.

Baca juga: Cara Menghapus Cache WordPress

Kesimpulan

Cache adalah proses yang digunakan oleh browser dan aplikasi untuk menyimpan informasi. Sementara cache bermanfaat untuk menghemat waktu dan data, cache juga bisa menjadi corrupt.

Virus bisa mengunduh dirinya sendiri ke cache browser, lalu menginfeksi seluruh komputer. Untuk itu diperlukan anti virus terbaru.

File juga bisa jadi sangat usang (karena sudah terlalu lama), jika cache tidak dibersihkan. Hal ini bisa menyebabkan halaman yang kamu lihat tidak relevan atau bahkan menyebabkan kesalahan.

Cache juga biasanya memakan cukup banyak penyimpanan. Mengingat bahwa beberapa ponsel dan komputer memiliki penyimpanan yang terbatas, penting juga untuk cache tersebut dibersihkan. Kamu bisa menghapus cache pada perangkat atau aplikasi jika ponsel kamu mulai lambat atau crash.

Ratna Patria

Hi! Ratna is my name. I have been actively writing about light and fun things since college. I am an introverted, inquiring person, who loves reading. How about you?


Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Migrasi Hosting ke DomaiNesia Gratis 1 Bulan

Ingin memiliki hosting dengan performa terbaik? Migrasikan hosting Anda ke DomaiNesia. Gratis jasa migrasi dan gratis 1 bulan masa aktif!

Ya, Migrasikan Hosting Saya

Hosting Murah

This will close in 0 seconds