• Home
  • Berita
  • Mengenal Hypervisor: Rahasia di Balik Virtual Machine dan Cloud Computing

Mengenal Hypervisor: Rahasia di Balik Virtual Machine dan Cloud Computing

Oleh Habib Hidayat
Hypervisor

Halo, DomaiNesians! Pernah nggak kepikiran gimana caranya satu server bisa menjalankan beberapa sistem operasi sekaligus? Misalnya kamu pakai Windows atau macOS, tapi tetap bisa menjalankan Docker yang biasanya dijalankan di Linux. Kok bisa? Jawabannya adalah menggunakan teknologi hypervisor!

Lalu, apa itu hypervisor? Hypervisor adalah teknologi yang memungkinkan satu server bisa menjalankan beberapa Virtual Machines (VM) sekaligus, masing-masing dengan sistem operasinya sendiri. Teknologi ini menjadi kunci utama dalam Virtual Private Server (VPS) dan cloud computing.

Nah, jika kamu ingin tahu lebih lanjut tentang cara kerja hypervisor dan manfaatnya, yuk simak artikel berikut sampai tuntas!

Apa Itu Hypervisor?

Sebelum membahas bagaimana cara kerja hypervisor, tahukah kamu apa itu hypervisor sendiri? Hypervisor adalah sebuah program yang memungkinkan satu komputer fisik (host) bisa menjalankan beberapa komputer virtual (Virtual Machines atau VM) sekaligus.

Hypervisor
Hypervisor

Sama seperti komputer biasa, setiap VM tersebut punya sistem operasi (macOS, Windows, Linux) dan aplikasi sendiri. Di sini hypervisor berperan sebagai VMM (Virtual Machine Monitor) yang bertugas untuk membagi sumber daya komputer, seperti CPU dan memori, agar bisa digunakan oleh setiap VM sesuai kebutuhannya.

Dengan cara tersebut, maka satu komputer fisik kamu akan bisa digunakan secara maksimal tanpa ada sumber daya yang terbuang sia-sia.

Mengapa Hypervisor Penting?

Dulu, sebelum ada teknologi virtualisasi, satu komputer hanya bisa menjalankan satu sistem operasi dalam satu waktu. Artinya, kalau komputer itu pakai Windows, ya cuma bisa menjalankan aplikasi yang kompatibel dengan Windows saja. Begitu juga kalau pakai Linux.

Hal ini menyebabkan masalah boros sumber daya, karena ada banyak daya komputasi yang terbuang sia-sia. Nah, di sinilah peran dari hypervisor!

Dengan hypervisor, satu komputer atau server fisik bisa dibagi menjadi beberapa lingkungan virtual (Virtual Machine atau VM) dimana setiap VM bisa menjalankan sistem operasi yang berbeda. Misalnya, dalam satu server yang sama, kamu bisa menjalankan Windows untuk satu aplikasi dan Linux untuk aplikasi lain, tanpa harus punya dua komputer terpisah.

Baca Juga:  Layanan Pengganti Cloudflare Terbaik 2025 yang Wajib Kamu Coba

Selain itu, teknologi ini juga membuat pengelolaan sistem jadi lebih aman dan fleksibel. Artinya, kalau salah satu VM mengalami error atau terkena serangan virus, maka VM lain akan tetap aman karena hypervisor membuatnya terpisah satu sama lain, sehingga mereka tidak saling mengganggu.

Selain itu, alasan lain mengapa kalian perlu menggunakan hypervisor adalah sebagai berikut:

  • Hemat Tempat โ€“ Tidak perlu menyediakan banyak server fisik.
  • Hemat Listrik โ€“ Lebih sedikit perangkat berarti lebih sedikit daya listrik yang dipakai.
  • Mudah Dikelola โ€“ VM bisa dipindahkan ke server lain dengan mudah.

Manfaat Hypervisor

Nah, setelah mengetahui apa itu hypervisor, berikut adalah beberapa manfaat yang akan kalian dapatkan dari penggunaan hypervisor:

1. Independensi

Hypervisor memungkinkan sistem operasi bisa berjalan di komputer mana saja, tanpa harus bergantung pada perangkat tertentu. Misalnya, jika biasanya macOS hanya bisa dipakai di komputer iMac, tapi dengan hypervisor, kamu bisa menjalankannya di komputer lain sebagai mesin virtual (VM).

2. Efisiensi Waktu

Dulu, kalau kita mau pakai sistem operasi tertentu, kita harus instal manual dari awal, sehingga butuh waktu lama. Dengan hypervisor, kita bisa langsung membuat dan menjalankan VM dalam hitungan menit, tanpa harus instal ulang setiap kali butuh sistem operasi baru.

3. Efisiensi Sumber Daya

Daripada menggunakan banyak server fisik, hypervisor memungkinkan beberapa VM bisa berjalan di satu server. Hal ini membuat penggunaan sumber daya jadi lebih optimal, sehingga lebih hemat biaya dan energi dibandingkan harus menjalankan banyak server fisik yang mungkin tidak terpakai sepenuhnya.

4. Skalabilitas

Biasanya, satu server hanya bisa menjalankan satu sistem operasi. Tapi dengan hypervisor, kita bisa mengelola dan menjalankan banyak VM dalam satu server dengan mudah. Jadi, kamu bisa menghemat biaya karena tidak perlu membeli banyak server fisik.

5. Portabilitas

Kalau ada satu server yang penuh atau bermasalah, kalian bisa memindahkan VM yang ada di dalamnya ke server lain dengan cepat tanpa harus instal ulang. Hal ini membantu kamu untuk mengelola sistem dengan lebih mudah dan cepat.

6. Fleksibilitas

Hypervisor tipe 1 atau bare-metal membuat sistem operasi dan aplikasi bisa berjalan di berbagai perangkat keras, karena hypervisor akan memisahkan OS dari hardware. Artinya, kalian tidak perlu khawatir tentang kompatibilitas perangkat keras atau harus bergantung pada driver tertentu.

Tipe Hypervisor

Hypervisor juga memiliki tipe tertentu. Berikut adalah dua tipe hypervisor yang perlu kamu ketahui:

1. Hypervisor Tipe 1 (Bare Metal)

Hypervisor tipe 1 berjalan langsung di atas perangkat keras (server fisik) tanpa memerlukan sistem operasi tambahan. Karena bisa langsung mengakses sumber daya seperti CPU, RAM, dan storage, performanya lebih cepat dan stabil dibandingkan dengan tipe lain.ย 

Baca Juga:  PRD adalah: Product Requirement Document yang Terstruktur

Selain itu, tipe hypervisor ini juga lebih aman karena tidak ada sistem operasi tambahan yang berpotensi menimbulkan gangguan atau masalah keamanan. Oleh karena itu, hypervisor tipe 1 sering digunakan di data center besar atau layanan cloud seperti AWS, Google Cloud, dan Azure, karena lebih efisien dalam mengelola banyak VM sekaligus.

2. Hypervisor Tipe 2 (Hosted)

Hypervisor tipe 2 berjalan di atas sistem operasi host seperti aplikasi biasa, sehingga tidak bisa langsung mengakses perangkat keras. Karena bergantung pada sistem operasi host, performanya mungkin sedikit lebih lambat dibandingkan hypervisor tipe 1.ย 

Namun, kelebihan tipe hypervisor ini adalah lebih mudah diinstal dan digunakan, sehingga cocok untuk keperluan pribadi atau pengujian perangkat lunak. Tipe hypervisor ini juga ideal bagi pengguna yang ingin menjalankan VM di laptop atau PC, misalnya menggunakan VMware Workstation atau VirtualBox untuk menjalankan Linux di Windows.

Jadi, mana yang lebih baik hypervisor tipe 1 vs tipe 2?

  • Hypervisor Tipe 1 โ€“ Lebih cepat, aman, dan cocok untuk data center besar.
  • Hypervisor Tipe 2 โ€“ Lebih mudah digunakan, cocok untuk penggunaan pribadi atau testing.

Jika kalian butuh performa tinggi & keamanan, kamu bisa memilih Hypervisor Tipe 1. Kalau butuh yang praktis & gampang dipakai, kamu bisa pilih Hypervisor Tipe 2.

Cara Kerja Hypervisor

Sebagai teknologi virtualisasi, hypervisor memiliki cara kerja tersendiri Berikut adalah mekanisme atau cara kerja hypervisor:

Cara Kerja Hypervisor

  1. Hypervisor adalah jembatan antara VM dan perangkat keras fisik. Jadi, VM tidak berinteraksi langsung dengan hardware (seperti CPU, RAM, dan storage), tapi melalui hypervisor.
  2. Hypervisor pertama-tama diinstal pada komputer atau server (host). Bisa diinstal sebagai aplikasi di dalam sistem operasi host (hypervisor tipe 2) atau langsung di atas hardware tanpa OS tambahan (hypervisor tipe 1).
  3. Setelah hypervisor aktif, dia bisa menjalankan beberapa VM di dalamnya. Setiap VM memiliki sistem operasinya sendiri (Windows, Linux, macOS, dll.) dan berjalan secara terpisah dalam lingkungan virtual yang dibuat oleh hypervisor.
  4. Hypervisor mengatur pembagian sumber daya seperti CPU, RAM, dan storage untuk setiap VM. Misalnya, jika ada 4 VM berjalan di satu server, hypervisor akan memastikan bahwa masing-masing mendapat bagian CPU dan RAM sesuai kebutuhan.
  5. Hypervisor juga memastikan bahwa VM tidak saling mengganggu. Jika ada satu VM yang mengalami crash atau terkena virus, VM lain tetap aman karena masing-masing bekerja di lingkungan virtual yang terisolasi.
  6. Komunikasi antara VM, hypervisor, dan perangkat keras terjadi melalui API (Application Programming Interface). API ini seperti โ€œbahasa komunikasiโ€ yang memungkinkan hypervisor dan VM untuk bertukar data dan perintah tanpa harus berinteraksi langsung dengan hardware.
Baca Juga:  Cara Kerja Territory Management untuk Hasil Operasi Optimal

Tips Memilih Hypervisor yang Tepat

Ketika memilih hypervisor, ada beberapa hal yang perlu kalian perhatikan agar sesuai dengan kebutuhan organisasi atau penggunaan pribadi. Berikut faktor-faktor yang bisa jadi pertimbangan:

1. Kinerja

Pilih hypervisor yang bisa menjalankan VM dengan cepat dan stabil. Untuk hypervisor bare metal (Tipe 1), pastikan performanya hampir setara dengan sistem operasi yang diinstal langsung di hardware.

2. Ekosistem dan Dukungan

Hypervisor yang bagus harus punya dokumentasi yang lengkap dan dukungan teknis yang baik. Periksa apakah ada komunitas developer yang aktif, sehingga tersedia banyak plugin atau alat tambahan yang bisa membantu, misalnya untuk backup, pemulihan data, dan manajemen fail-over.

3. Alat Manajemen

Hypervisor bukan hanya sekadar menjalankan VM, tapi juga harus mudah dikelola. Pastikan ada fitur untuk membuat, memantau, dan menghapus VM dengan efisien agar tidak terjadi VM sprawl (terlalu banyak VM tidak terpakai yang membebani sistem).

4. Migrasi Langsung (Live Migration)

Fitur ini memungkinkan VM dipindahkan dari satu server ke server lain tanpa harus dimatikan. Hal ini berguna untuk load balancing (membagi beban kerja) dan pemulihan ketika ada masalah di satu server.

5. Biaya (Cost)

Bandingkan harga lisensi hypervisor yang berbeda, karena beberapa bisa mahal terutama untuk kebutuhan enterprise. Jangan hanya melihat harga hypervisor-nya saja, tapi juga biaya tambahan untuk alat manajemen dan dukungan teknis lainnya. Cek juga apakah lisensinya berbeda untuk penggunaan di cloud atau di server lokal.

Kesimpulan

Hypervisor adalah teknologi canggih yang memungkinkan satu server menjalankan beberapa sistem operasi sekaligus dalam bentuk Virtual Machine (VM). Dengan teknologi ini, sumber daya server bisa dimanfaatkan lebih efisien, menghemat biaya, energi, dan ruang penyimpanan.

Ada dua tipe hypervisor. Pertama, yaitu Tipe 1 (Bare Metal)ย  atau hypervisor yang langsung berjalan di atas hardware, lebih cepat dan aman, serta cocok untuk data center besar. Kedua ada Tipe 2 (Hosted) yaitu hypervisor yang berjalan di atas sistem operasi, lebih mudah digunakan, dan cocok untuk keperluan pribadi atau testing.

Selain membuat pengelolaan server lebih fleksibel, hypervisor juga memastikan setiap VM bekerja secara terisolasi, sehingga jika ada error di satu VM, yang lain tetap aman. Mau hemat biaya, tenaga, dan meningkatkan efisiensi server? Hypervisor adalah jawabannya!

Habib Hidayat

An ordinary digital marketer


Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Migrasi Hosting ke DomaiNesia Gratis 1 Bulan

Ingin memiliki hosting dengan performa terbaik? Migrasikan hosting Anda ke DomaiNesia. Gratis jasa migrasi dan gratis 1 bulan masa aktif!

Ya, Migrasikan Hosting Saya

Hosting Murah

This will close in 0 seconds