Cara Install Harbor Registry untuk Docker di Ubuntu
Hai DomaiNesians! Untuk mengelola image Docker dengan lebih aman dan efisien, salah satu tools yang bisa diandalkan adalah Harbor Registry. Platform ini membantu mengatur resource dan distribusi container secara lebih terstruktur, sekaligus memberikan kontrol penuh terhadap private registry. Pada artikel ini, kita akan membahas langkah demi langkah cara instalasi Harbor Registry di Ubuntu, sehingga dapat langsung digunakan untuk kebutuhan project Docker.
Apa itu Harbor Registry?

Harbor Registry merupakan solusi ideal untuk kebutuhan private Docker registry. Dengan Harbor, kamu bisa menyimpan dan mengelola image Docker secara lebih aman, terstruktur, dan mudah dikontrol. Sebagai platform open-source, Harbor menghadirkan berbagai fitur penting seperti manajemen akses, keamanan melalui vulnerability scanning, hingga multi-tenancy sangat cocok untuk tim atau perusahaan yang membutuhkan kontrol penuh terhadap distribusi container.
Selain itu, Harbor juga mendukung replikasi antar registry, sehingga proses distribusi image ke berbagai lokasi atau data center bisa dilakukan dengan lebih cepat dan bebas hambatan. Fitur ini menjadi nilai tambah bagi project skala besar yang membutuhkan distribusi image yang stabil dan aman. Singkatnya, Harbor membuat pengelolaan image Docker menjadi lebih sederhana, efisien, dan scalable, pilihan tepat bagi tim yang ingin memaksimalkan penggunaan container di project mereka.
Download dan Konfigurasi Harbor
Pastikan VPS sudah terpasang Docker, lalu langkah berikutnya adalah download dan konfigurasi Harbor agar bisa berjalan di server. Berikut ini langkah-langkah yang perlu diikuti:
1. Download Harbor
Buka halaman rilis Harbor di GitHub untuk menemukan versi terbaru. Setelah menemukan versi yang diinginkan, copy URL download dan jalankan perintah berikut di terminal untuk menginstallnya.
|
1 |
wget https://github.com/goharbor/harbor/releases/download/v2.x.x/harbor-online-installer-2.x.x.tgz |
Gantilah v2.x.x dengan versi terbaru yang dipilih.
2. Ekstrak File Harbor
Setelah file berhasil diunduh, ekstrak file tersebut menggunakan perintah tar:
|
1 |
tar xvf harbor-online-installer-2.x.x.tgz |
3. Konfigurasi Harbor
Pindah ke direktori harbor/ yang baru saja diekstrak dengan perintah cd harbor. Di dalam folder harbor/ ada file bernama harbor.yml. Buka file konfigurasi menggunakan editor teks nano harbor.yml. Sesuaikan beberapa parameter utama, seperti:
- hostname: Ganti dengan nama domain atau IP server tempat Harbor akan dijalankan.
hostname: domainku.com
external_url: http://domainku.com
- http dan https: Pilih antara HTTP atau HTTPS sesuai dengan kebutuhanmu. Kalau memilih HTTP, pastikan port yang digunakan sudah dikonfigurasi dengan benar.
|
1 2 |
http: port: 80 |
Untuk HTTPS perlu mengkonfigurasi sertifikat SSL terlebih dahulu.
|
1 2 3 |
port: 443 certificate: /path/to/cert private_key: /path/to/key |
- Jika ingin menggunakan Harbor dengan autentikasi, atur username dan password admin di bagian bawah:
harbor_admin_password: “yourpassword”
Setelah selesai membuat perubahan, tekan Ctrl + O untuk menyimpan file dan Ctrl + X untuk keluar dari editor.
4. Instalasi Harbor dengan Docker Compose
Setelah file konfigurasi selesai disiapkan, bisa jalankan perintah berikut untuk memulai instalasi dan menjalankan Harbor menggunakan Docker Compose:
|
1 2 |
sudo ./prepare sudo ./install.sh |
5. Verifikasi Instalasi
Setelah instalasi selesai cek apakah semua container berjalan dengan baik menggunakan perintah:
|
1 |
docker compose ps |
6. Akses Harbor Registry
Buka browser dan akses Harbor melalui URL yang telah dikonfigurasikan sebelumnya misalnya http://domainku.com. Lalu akan diminta untuk login pakai username admin dan password yang telah diset di konfigurasi (harbor_admin_password).
Troubleshooting
Setelah instalasi Harbor Registry di Ubuntu selesai, ada beberapa masalah umum yang mungkin muncul. Ada beberapa panduan yang bisa bantu pastikan semuanya berjalan dengan lancar:
1. Port Conflict
Kalau setelah instalasi Harbor tidak bisa diakses lewat browser, kemungkinan ada masalah dengan port yang digunakan. Pastikan tidak bentrok dengan aplikasi lain. Bisa cek dengan perintah ini:
|
1 2 |
sudo lsof -i :80 sudo lsof -i :443 |
Jik port sudah dipakai, bisa diganti pengaturannya di file harbor.yml sebelum instalasi, atau coba lakukan port forwarding jika perlu.
2. Kesalahan SSL (Jika Menggunakan HTTPS)
Pastikan sertifikat SSL yang digunakan valid. Jika menggunakan sertifikat self-signed, pastikan browser mempercayainya atau tambahkan exception di browser.
3. Login Gagal di Web Interface
Coba restart Harbor dengan menjalankan perintah berikut:
|
1 2 |
sudo docker compose down sudo docker compose up -d |
Periksa apakah database Harbor berjalan dengan baik:
|
1 |
docker compose logs -f core |
4. Masalah dengan Replikasi
Periksa pengaturan replikasi di harbor.yml dan pastikan credentials dan URL sudah benar. Cek log Harbor untuk melihat detail kesalahan dengan
|
1 |
docker compose logs -f jobservice |
5. Penggunaan Resource Server
SSD adalah pilihan terbaik karena kecepatan baca/tulisnya jauh lebih tinggi, yang membuat pengelolaan image Docker jadi lebih lancar dan efisien.
6. Memperbarui Harbor ke Versi Terbaru
Untuk emastikan Harbor selalu dapat fitur terbaru dan patch keamanan, pastikan memperbarui ke versi terbaru secara berkala. Perbarui dengan download versi terbaru, ekstrak, dan ikuti langkah-langkah konfigurasi yang sama seperti sebelumnya.
Tips Optimasi Harbor Registry
Agar Harbor Registry berjalan lebih optimal dan memberikan performa terbaik, ada beberapa langkah optimasi yang bisa dilakukan. Berikut tips yang bisa diterapkan:
- Konfigurasi Resource Limit untuk Container
Atur CPU dan memory limit di file docker-compose.yml untuk mengoptimalkan penggunaan resource agar tidak mengganggu performa sistem lainnya, terutama saat beban kerja meningkat tiba-tiba.
- Gunakan Monitoring dan Logging
Pasang tools monitoring dan logging untuk memantau aktivitas Harbor. Tools seperti Prometheus dan Grafana bisa sangat membantu dalam memonitor performa sistem dan mengidentifikasi masalah dengan lebih cepat.
- Aktifkan Caching untuk Registries Eksternal
Jika sering pull image dari registry eksternal, pastikan untuk mengaktifkan caching di Harbor. Hal ini mengurangi waktu download image, karena Harbor akan menyimpannya dalam cache dan memudahkan distribusi antar user atau server lainnya.
- Maintenance Berkala
Pastikan melakukan maintenance secara berkala pada Harbor. Mulai dari membersihkan image yang sudah nggak dipakai, mengoptimalkan database, hingga memantau performa sistem supaya tetap stabil dan tidak lemot.
- Gunakan Storage yang Cepat dan Cukup
Untuk storage, pastikan pilih yang cukup kapasitasnya. SSD adalah pilihan tepat karena kecepatan baca/tulisnya lebih tinggi, untuk pengelolaan image Docker jadi lebih efisien dan cepat.
Kesimpulan
Harbor bisa jadi solusi yang tepat untuk mengelola image Docker dengan cara yang lebih terstruktur, cocok baik untuk tim kecil maupun project besar. Dengan fitur-fitur seperti manajemen akses, replikasi antar registry, dan integrasi mudah dengan CI/CD, Harbor jadi pilihan pas buat bangun infrastruktur Docker yang lebih efisien dan rapi, sekaligus menjaga keamanan, konsistensi, serta kontrol penuh terhadap seluruh proses pengelolaan container di lingkungan pengembangan modern.
Agar Harbor berjalan stabil dan performanya optimal, pastikan lingkungan server memiliki spesifikasi yang memadai. Cloud VPS dapat menjadi pilihan yang sesuai untuk menangani kebutuhan tersebut. Dengan sumber daya yang fleksibel, keamanan terjaga, dan performa yang konsisten, penggunaan VPS yang tepat akan memastikan pengelolaan image Docker dapat berkembang seiring pertumbuhan project tanpa hambatan.
