Anti-malware Service Executable Pada Windows
Hi, DomaiNesians! Setiap sistem pada seluruh perangkat digital pasti mempunyai kekurangan dan tidak 100% aman. Bagi kamu pengguna sistem operasi Windows pasti bisa mengetahui aplikasi yang sedang digunakan saat ini kan?
Selain aplikasi yang sedang digunakan, di sistem operasi Windows kamu juga bisa melihat aplikasi yang berjalan di latar belakang tanpa sepengetahuan kamu. Untuk mengetahuinya, kamu bisa membuka Task Manager pada windows dan semua aplikasi yang berjalan akan tampil. Tapi apakah aplikasi yang tampil di Task Manager sudah pasti aman dan tidak berbahaya?
Windows Defender
Banyak dari pengguna Windows yang mengeluh melihat Task Manager yang sedang menjalankan program Anti-malware Service Executable. Program ini berjalan di latar belakang tanpa sepengetahuan pemiliknya. Parahnya terkadang menggunakan sumber daya CPU cukup besar, membuat komputer lambat dan cepat kepanasan.
Program apakah Anti-malware tersebut? Apa hubungannya dengan Windows Defender? Nah, untuk menjawab beberapa pertanyaan tersebut, pada artikel kali ini, akan dijelaskan apa itu Windows Defender dan Anti-malware service executable pada sistem operasi Windows yang kamu gunakan.
Pada windows 10 terdapat program Windows Defender, yaitu aplikasi bawaan antivirus pada Windows. Jadi Anti-malware service executable adalah program yang dijalankan oleh Windows Defender. Program tersebut merupakan bagian dari sistem operasi itu sendiri.
Windows defender adalah program antivirus gratis seperti penerus dari Microsoft Security Essentials yang terdapat pada windows 7. Hanya saja Windows Defender diperuntukkan bagi pengguna Windows 10 yang berfungsi sama seperti antivirus pada umumnya.
Hanya saja, Windows Defender bisa memastikan pengguna windows untuk menginstall aplikasi antivirus terpercaya dan terbaru. Jika tidak, Windows Defender akan menonaktifkan antivirus yang dianggap berbahaya dan segera mengaktifkan fitur antivirus pada Windows Defender dengan sendirinya.
Anti-malware Service Executable
Jika Windows Defender adalah program secara keseluruhan, Anti-malware adalah program yang terdapat di dalam Windows Defender. Program ini selalu berjalan di latar belakang tanpa sepengetahuan penggunanya.
Tugasnya untuk mengecek apakah file yang kamu akses terdapat malware, memindai aplikasi berbahaya, menginstall pembaruan antivirus, dan tugas lainnya kecuali mengamankan aplikasi seperti yang dilakukan oleh Windows Defender.
Pada Task Manager, aplikasi ini bernama Anti-malware Service Executable, sedangkan di kolom details namanya berubah menjadi MsMpEng.exe. Kamu bisa membuka Windows Defender Security Center yang ada di shortcut untuk melakukan pengaturan. Seperti performa pemindaian, mengecek riwayat virus, dan ancaman malware lainnya.
Mengapa Memakan Banyak Penggunaan CPU?
Pada saat Anti-malware Service Executable berjalan, program ini mengkonsumsi banyak CPU atau sumber daya penyimpanan. Hal ini disebabkan karena program tersebut memindai keseluruhan sistem komputer agar aman dari malware.
Seperti program antivirus pada umumnya, Windows Defender berjalan di latar belakang dan proses itu membutuhkan daya yang tidak sedikit, itulah yang membuatnya memakan banyak sumber daya CPU.
Selain itu, program ini juga memindai file yang sedang berjalan saat ini dan secara teratur melakukan pembaruan informasi terkait dengan malware. Proses pembaruan inilah yang bisa jadi menyebabkan penggunaan CPU meningkat.
Atau ketika kamu membuka aplikasi yang cukup besar, penggunaan CPU akan meningkat, karena Windows Defender butuh waktu lama untuk menganalisa aplikasi yang kamu buka.
Secara umum Windows Defender sebenarnya berjalan di latar belakang dan melakukan pemindaian pada saat komputer sedang diam dan tidak digunakan. Tapi bagaimanapun, bisa saja program berjalan pada saat komputer sedang digunakan, misalnya melakukan update terbaru secara otomatis.
Dan tidak ada yang salah dari proses tersebut, semuanya normal seperti program antivirus pada umumnya. Tujuan dari pemrosesan program tersebut tentu saja untuk memperkuat sistem keamanan komputer.
Apakah Bisa Dinonaktifkan?
Windows Defender bisa dinonaktifkan, tidak disarankan untuk tidak menonaktifkan atau mendisable program tersebut. Karena walaupun terkadang bisa memberatkan CPU, Windows Defender sangat berguna untuk memperkuat sistem keamanan komputer. Kecuali, jika kamu memiliki antivirus lain yang terupdate. Sehingga akan lebih memberatkan jika dua program antivirus berjalan secara bersamaan.
Cara untuk menonaktifkannya adalah dengan membuka aplikasi Windows Defender Security dari menu ‘Start’, kemudian arahkan ke Virus & Protection > Virus & Threat Protection Settings. Kemudian disable ‘Real-time protection’ dengan membuatnya menjadi ‘off’.
Sayangnya, Windows Defender hanya tidak akan aktif untuk sementara waktu. Jadi dengan sendirinya program tersebut akan aktif kembali jika komputer tidak terdeteksi menginstall atau melakukan pembaruan pada antivirus.
Cara Non Aktifkan / Disable Anti Malware Service Executable di Windows 10
- Tekan tombol Windows + I untuk membuka apliaksi Windows Setting.
- Pilih icon menu Update and Security
- Pilih lagi menu disamping kiri Windows Security
- Pada jendela baru yang muncul, ada pilihan Virus & Threat protection Klik ini
- Lalu matikan proses Real-time protection tersebut.
Cara yang lebih mudah
- Klik Windows + R dan ketik ‘regedit’
- Cari Folder regedit ini HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Policies\Microsoft\Windows Defender
- Klik kanan pada folder –> new –> DWORD
- Buat sebuah DWORD baru dengan klik kanan dan pilih ‘Choose New”
- tuliskan ini: DisableAntiSpyware dengan value 1.
Jadi Apakah Anti-malware Berbahaya?
Berdasarkan penjelasan diatas, Anti-malware Service Executable bukanlah virus. Justru program ini dirancang untuk mendeteksi keberadaan virus yang ada di komputer.
Dengan adanya Anti-malware service executable yang merupakan bagian dari program Windows Defender, komputer dengan sistem operasi Windows akan menjadi lebih aman dari serangan virus.
Walaupun pada kenyataannya program ini memakan terlalu banyak sumber daya CPU, tetapi hal tersebut menandakan bahwa program sedang berjalan dan melakukan tindakan pencegahan virus. Seperti melakukan pemindaian, pembaruan informasi terkait virus, dan sebagainya. Dan dengan begitu Anti-malware sama sekali tidak berbahaya.
Atau jika kamu merasa terlalu berat untuk menggunakan Windows Defender atau program sejenis Anti-malware Service Executable di komputer. Kamu bisa menggunakan program antivirus lainnya. Seperti Avast, Avira, BitDefender, dan lain sebagainya.
Lalu menonaktifkan Windows Defender. Yang terpenting adalah wajib untuk menginstall antivirus apapun itu, untuk menjaga keamanan data di sistem operasi yang kamu gunakan.