• Home
  • Berita
  • FOMO adalah Perasaan Takut Tertinggal, Kenali Penyebabnya!

FOMO adalah Perasaan Takut Tertinggal, Kenali Penyebabnya!

Oleh Adisty C. Putri
No ratings yet.

Ketika notifikasi ponselmu berdering atau kamu melihat teman-temanmu merayakan momen bahagia di media sosial, pernahkah kamu merasa rasa gelisah yang mendalam? Atau bahkan, perasaan cemas dan takut bahwa kamu sedang melewatkan sesuatu yang penting? Jika ya, kamu mungkin telah mengalami yang disebut sebagai “FOMO” atau “Fear of Missing Out.” FOMO adalah fenomena psikologis yang semakin umum di era digital ini. Artikel ini akan membahas apa itu FOMO, apa penyebabnya, dan bagaimana mengatasi perasaan takut tertinggal ini.

Apa Itu FOMO

FOMO adalah

Apa itu FOMO? FOMO adalah singkatan dari “Fear of Missing Out,” yang secara harfiah dapat kamu terjemahkan sebagai “Rasa Takut Tertinggal.” Ini adalah fenomena psikologis yang merujuk pada perasaan cemas atau kecemasan yang muncul ketika kamu merasa bahwa kamu sedang melewatkan sesuatu yang menarik, seru, atau penting yang sedang terjadi. FOMO biasanya muncul dalam konteks perkembangan media sosial dan teknologi informasi, tetapi konsep ini dapat kamu terapkan pada berbagai aspek kehidupan.

FOMO adalah fenomena yang menciptakan rasa cemas yang kuat. Orang yang mengalami FOMO seringkali merasa bahwa mereka harus selalu terhubung dengan apa yang sedang terjadi di dunia di sekitar mereka, terutama dalam aktivitas yang dianggap populer atau penting oleh masyarakat.

FOMO adalah seringkali berkaitan dengan kebutuhan kamu untuk merasa diterima secara sosial. Kamu khawatir bahwa jika kamu melewatkan acara atau aktivitas tertentu, kamu akan dianggap kurang relevan atau terputus dari lingkungan sosial kamu.

Media sosial memainkan peran besar dalam memperkuat perasaan FOMO. Ketika kamu melihat postingan teman-teman kamu tentang perjalanan, acara, atau pencapaian yang menarik, kamu dapat merasa cemas dan iri, merasa bahwa kamu harus mengikuti tren yang sama.

Perasaan FOMO dapat menyebabkan stres berkepanjangan dan berdampak negatif pada kesehatan mental. Stres ini dapat muncul dari perasaan kewajiban untuk selalu terhubung dan terlibat dalam segala hal.

fomo adalah
Sumber: Envato

Sejarah Perkembangan FOMO

Ini bukanlah konsep baru, tetapi perasaan ini telah menjadi semakin relevan dan memuncak dalam era digital dan media sosial. Pada awalnya, FOMO mungkin sudah ada dalam bentuk yang lebih sederhana seiring dengan perkembangan masyarakat dan komunikasi manusia. Orang selalu merasa kebutuhan untuk merasa terhubung dengan lingkungan sosial mereka dan mendapatkan informasi tentang apa yang terjadi di sekitar mereka.

Kemudian, dengan berkembangnya media massa seperti surat kabar, majalah, dan radio pada abad ke-20, masyarakat mulai merasa perlu untuk “mengikuti berita” dan berpartisipasi dalam tren dan peristiwa terkini. Orang merasa takut untuk tertinggal dari perkembangan dunia.

Namun, perubahan terbesar dalam perasaan FOMO terjadi seiring dengan munculnya internet dan media sosial pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21. Media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan Snapchat memberikan platform bagi orang untuk membagikan setiap aspek kehidupan mereka secara langsung dan dalam waktu nyata.

Seiring dengan itu, perasaan FOMO berkembang menjadi lebih kuat. Orang tidak hanya merasa takut untuk melewatkan berita atau acara penting, tetapi juga merasa perlu untuk selalu terlibat dalam kehidupan sosial online mereka. Postingan teman-teman yang menunjukkan momen-momen bahagia, liburan, atau pencapaian pribadi dapat menciptakan perasaan ketidakamanan dan kecemasan bagi banyak orang.

Baca juga: Kol Marketing adalah Strategi Bisnis di Media Sosial

Penyebab FOMO adalah

Media sosial memiliki peran sentral dalam menciptakan dan memperkuat perasaan FOMO. Berikut beberapa cara media sosial berkontribusi pada FOMO adalah:

Media Sosial dan peranannya dalam menciptakan FOMO 

  1. Postingan yang Dikurasi: Penyebab FOMO yang pertama tentu karena media sosial. Di media sosial, orang sering membagikan momen-momen puncak dalam hidup mereka, yang biasanya termasuk momen bahagia, pencapaian, atau pengalaman yang menarik. Ini menciptakan gambaran yang dikurasi dari kehidupan mereka yang bisa terlihat sangat menarik dan sukses.
  2. Pemberitahuan dan Notifikasi: Media sosial sering memberikan notifikasi tentang postingan atau aktivitas teman-temanmu, yang dapat membuatmu merasa perlu untuk selalu terhubung dan merespons segera. Ini menciptakan tekanan untuk tetap aktif di media sosial, takut melewatkan sesuatu.
  3. Perbandingan Sosial: Melalui media sosial, kamu dapat dengan mudah membandingkan kehidupanmu dengan kehidupan orang lain. Ketika kamu melihat teman-temanmu menikmati perjalanan eksotis atau merayakan pencapaian besar, kamu mungkin merasa tidak memadai dan ingin ikut serta dalam pengalaman serupa.

Kehilangan peluang dan ketakutan akan penyesalan 

Ketakutan akan penyesalan adalah faktor penting yang memicu FOMO. Hal ini mencakup: 

  1. Kehilangan Peluang: Perasaan FOMO muncul ketika kamu merasa bahwa kamu mungkin melewatkan sesuatu yang penting atau unik, seperti acara sosial, kesempatan karier, atau pengalaman hidup. Kamu khawatir bahwa kamu tidak akan mendapatkan kesempatan serupa di masa depan. 
  2. Ketakutan akan Penyesalan: Kita cenderung menghindari perasaan penyesalan. Ketika kita berpikir bahwa melewatkan sesuatu bisa menyebabkan penyesalan, kita merasa tekanan untuk terlibat, bahkan jika itu bukanlah prioritas utama kita. Ketakutan ini terkadang berakar dalam masyarakat yang menghargai pencapaian dan partisipasi aktif dalam berbagai aktivitas.

    fomo adalah
    Sumber: Envato

Perbandingan sosial dan dampaknya pada FOMO

Perbandingan sosial adalah faktor utama yang memperkuat FOMO. Dampak negatif FOMO adalah: 

  1. Perasaan Inferioritas: Ketika kamu melihat teman-teman atau orang lain meraih kesuksesan atau menikmati momen bahagia, perasaan inferioritas dapat muncul. Kamu merasa tekanan untuk mencapai tingkat yang sama atau lebih tinggi dalam kehidupanmu.
  2. Kurangnya Kepuasan: FOMO adalah fenomena yang dapat menyebabkan kurangnya kepuasan dalam hidupmu saat ini. Kamu mungkin merasa bahwa kehidupanmu tidak cukup menarik atau sukses dibandingkan dengan apa yang ditampilkan oleh orang lain di media sosial.
  3. Ketakutan Akan Penilaian: Perbandingan sosial juga menciptakan ketakutan akan penilaian orang lain. Kamu mungkin merasa bahwa kamu harus terlibat dalam berbagai aktivitas atau memiliki barang-barang tertentu untuk diakui atau diterima oleh orang lain.

Dampak Negatif FOMO

1. Stres dan kecemasan yang dihasilkan 

FOMO adalah fenomena yang dapat menyebabkan tingkat stres dan kecemasan yang tinggi. Orang yang mengalami FOMO sering merasa tertekan oleh perasaan perlu untuk terlibat dalam berbagai aktivitas dan acara agar tidak melewatkan sesuatu yang penting.

2. Gangguan tidur dan kesehatan mental 

FOMO juga dapat mengganggu tidur dan kesehatan mental. Stres yang berkepanjangan akibat FOMO dapat menyebabkan kesulitan tidur, kelelahan, dan berkontribusi pada masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

3. Hubungan sosial yang terpengaruh

Perasaan FOMO adalah perasaan yang dapat mengganggu hubungan sosial. Ketika seseorang selalu merasa perlu untuk terlibat dalam aktivitas atau tidak pernah absen dalam acara sosial, hal ini dapat memengaruhi waktu yang mereka habiskan bersama teman dan keluarga serta menciptakan jarak dalam hubungan tersebut.

Baca juga: Pentingnya Engagement di Media Sosial: Pahami Definisi dan Manfaatnya

Cara Mengatasi FOMO

Tentu untuk menghindari fenomena ini, kamu perlu mengetahui bagaimana cara mengatasi FOMO. Berikut ini beberapa tips cara mengatasi FOMO yang bisa kamu lakukan:

1. Menyadari perasaan FOMO 

Langkah pertama dalam mengatasi FOMO adalah menyadari perasaan ini. Kamu perlu mengenali ketika perasaan cemas atau perlu untuk selalu terlibat muncul. Dengan menyadari FOMO, kamu dapat mengambil tindakan yang lebih baik untuk mengendalikannya.

2. Mengatur waktu penggunaan media sosial 

Salah satu langkah penting adalah mengatur waktu penggunaan media sosial. Buat batasan waktu harian atau mingguan untuk interaksi dengan platform-media sosial. Hindari terjebak dalam gulungan tak berujung dan notifikasi yang terus muncul.

3. Menetapkan prioritas dalam kehidupan

Identifikasi prioritas pribadimu dalam kehidupan. Pertimbangkan apa yang benar-benar penting bagi kamu. Dengan menetapkan prioritas yang jelas, kamu dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang kegiatan apa yang harus kamu ikuti dan mana yang bisa kamu lewatkan.

4. Menciptakan Waktu Tanpa Teknologi

Sisihkan waktu di mana kamu berhenti menggunakan perangkat teknologi. Ini adalah waktu untuk benar-benar hadir dalam momen dan menghubungi orang-orang di sekitarmu tanpa distraksi.

fomo adalah
Sumber: Envato

5. Berlatih Kehadiran dan Bersyukur

Fokus pada saat ini dan berlatih untuk merasakan kebahagiaan dalam momen-momen sederhana. Cobalah untuk bersyukur atas apa yang kamu miliki daripada terlalu berfokus pada apa yang mungkin kamu lewatkan.

6. Berbicara dengan Teman atau Keluarga

Terkadang, berbicara dengan teman atau keluarga tentang perasaan FOMO dapat membantu. Mereka bisa memberikan perspektif yang berharga dan dukungan emosional.

7. Evaluasi Kontribusi Media Sosial

Tinjau akun media sosialmu dan siapakah yang kamu ikuti. Hapus atau saring akun-akun yang secara konsisten memicu perasaan FOMO. Pilih untuk mengikuti konten yang mendukung kesejahteraanmu.

Kesimpulan Pembahasan

FOMO adalah fenomena psikologis yang merajalela di era digital. Kita telah melihat bahwa media sosial memainkan peran sentral dalam menciptakan FOMO dengan mempromosikan momen-momen bahagia dan prestasi orang lain. Hal ini seringkali menghasilkan stres, kecemasan, dan gangguan tidur, berdampak pada kesehatan mental dan hubungan sosial.

Penting untuk menyadari perasaan FOMO dan mengatur waktu penggunaan media sosial. Menetapkan prioritas dalam kehidupan, menciptakan waktu tanpa teknologi, dan berbicara dengan teman atau keluarga dapat membantu mengatasi FOMO. Kita juga harus berlatih kehadiran dan bersyukur untuk menikmati momen-momen sehari-hari.

Adisty C. Putri


Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Pindah Ke DomaiNesia

Tertarik mendapatkan semua fitur layanan DomaiNesia? Dapatkan Diskon Migrasi 40% serta GRATIS biaya migrasi & setup

Ya, Migrasikan layanan Saya!

Hosting Murah

This will close in 0 seconds