Mengapa Perlu Segmentasi Pengunjung Website?
Pernahkan kamu mengunjungi LinkedIn dan kemudian secara otomatis menampilkan daftar pekerjaan yang ada di kota kamu berada? Atau menampilkan daftar pekerjaan yang tersedia berdasarkan pengalaman kamu?
Atau ketika kamu bermain facebook, Instagram, dan Twitter, kamu akan mendapat rekomendasi teman untuk kamu ikuti berdasarkan lokasi, orang yang kamu follow, dan lain sebagainya. Mengapa hal itu terjadi?
Fitur yang Memudahkan Pengunjung Website
Fitur yang terdapat dalam website tersebut dikenal dengan sebutan teknik marketing Personalization. Dimana hal ini akan memudahkan pengunjung website mencari informasi yang sesuai dengan data personal pengunjung itu sendiri. Pengunjung website bisa memilih apa yang mereka inginkan dan menciptakan interaksi personal dengan kamu sebagai pemilik website.
Fitur ini membuat pengunjung dapat menghemat waktunya untuk mendapatkan informasi yang mereka cari dengan lebih cepat. Nah, di artikel ini akan dijelaskan mengenai pentingnya melakukan segmentasi pengunjung website.
Apa itu Segmentasi?
Untuk membuat website dapat menampilkan konten yang lebih personal seperti contoh di atas, kamu harus mengelompokkan pengunjung website mu terlebih dahulu. Dengan pengelompokkan tersebut, kamu bisa membagi pengunjung menjadi beberapa kategori.
Misalnya, kamu punya toko baju online. Dan di halaman awal ketika pengunjung datang, website akan menampilkan berbagai macam produk. Produk-produk tersebut bisa tidak sesuai dengan yang pengunjung cari atau tidak sesuai dengan keinginan mereka.
Kecuali, jika halaman website mu menampilkan produk pakaian pria untuk pengunjung pria dan pakaian wanita untuk pengunjung wanita. Maka pengelompokkan itulah yang disebut dengan segmentasi.
Dalam kasus di atas, kamu sudah membuat segmentasi pengunjung mu menjadi dua. Yakni pengelompokan dengan menggunakan demografis berdasarkan jenis kelamin.
Baca Juga : Cara Mudah Buat Website Pribadi Bagi Pemula
Apa Manfaat Segmentasi Pengunjung Website?
Dengan membagi pengunjung menjadi beberapa kategori pengunjung. Misalnya berdasarkan usia, lokasi, produk yang dibeli sebelumnya, dan yang lainnya.
Kamu bisa menyediakan pengunjung dengan konten yang lebih relevan. Tak hanya itu, kamu nantinya bisa menampilkan konten atau produk yang direkomendasikan berdasarkan segmentasi tersebut.
Dan hal inilah yang membuat pengunjung betah dan kemungkinan besar untuk membeli produk yang ada di website kamu. Karena data konten yang tersedia relevan dan tertata rapi.
Bagaimana Caranya Mengelompokkan Pengunjung Website?
Segmentasi adalah salah satu pilar dari personalization. Jika kamu ingin membuat pengunjung atau calon pengunjung langsung menuju konten yang relevan dengan keinginan mereka, kamu harus melakukan segmentasi pengunjung website mu.
Hal ini agar pengunjung mendapat pengalaman yang lebih baik dan mereka akan senang untuk kembali lagi. Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengelompokkan pengunjung website. Berikut ini tiga cara utama yang bisa kamu gunakan untuk mengelompokkan pengunjung website.
-
Pengelompokkan Berdasarkan Perilaku
Apa yang terakhir kali pengunjung lakukan di website kamu? Melihat produk? Berapa lama mereka berada di halaman tersebut? Apa tiga produk terakhir yang mereka beli? Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kamu bisa mengerti bagaimana perilaku pengunjung website kamu.
Banyak website yang menggunakan metode ini untuk membawa pengunjung ke konten yang mereka cari. Misalnya seperti Tokopedia yang menyarankan produk apa yang akan kita beli dengan melihat riwayat belanja kamu.
Atau youtube yang merekomendasikan video apa yang layak untuk kamu tonton berdasarkan riwayat tontonan kamu. Dan kebanyakan website lainnya juga seperti itu.
Keuntungan dari segmentasi dengan cara ini adalah semua yang tampil di halaman merupakan apa yang pernah diinginkan, dilihat, atau dicari oleh pengunjung.
Dan kelemahannya adalah terkadang konten yang ditampilkan tidak lagi akurat. Misalnya saat kamu sudah membeli jaket dari toko online. Apakah kamu ingin website menampilkan produk jaket lagi?
-
Pengelompokkan berdasarkan Demografis
Berapa rata-rata usia pengunjung website? Apakah mereka pria atau wanita? Dimana mereka tinggal? Dan pertanyaan lainnya yang bisa kamu pilih untuk melihat demografis pengunjung kamu. Pengelompokkan seperti ini biasanya ada pada website berbasis fisik dan sosial-ekonomi.
Misalnya seperti website penyedia layanan antar makanan. Website tersebut jelas membutuhkan berapa usia dan lokasi pengunjung untuk menyarankan makanan apa yang tepat di usia tersebut dan restoran mana yang berada di dekat tempat pengunjung berada.
Keuntungan dari pengelompokkan pengunjung seperti ini adalah data yang didapat lebih mudah diakses. Sistem seperti Facebook Ads dan Google Adwords menyediakan target audience menggunakan demografis ini cukup akurat. Bagaimanapun, kekurangannya adalah kamu tidak tahu apakah orang yang tertarget tersebut cocok dengan konten yang kamu buat.
-
Pengelompokkan berdasarkan Psikografis
Pengelompokkan ini adalah pengelompokkan yang paling rumit. Karena menyangkut kepercayaan, likes vs dislikes, emosi, opini, dan banyak hal lainnya. Mengapa segmentasi pengunjung berdasarkan psikografis cukup rumit. Karena setiap orang punya keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda.
Misalnya produk asuransi, kamu harus mengelompokkan orang yang bekerja di lingkungan dengan resiko tinggi; atau mengelompokkan orang tua baru yang ingin menyimpan uang untuk biaya kuliah anaknya; atau juga pegawai baru yang ingin menyimpan uang untuk masa pensiun nanti.
Dengan membagi pengunjung berdasarkan kepercayaan, keinginan, dan emosi. Kamu bisa menyediakan pengunjung website dengan konten yang lebih relevan.
Dan biasanya dengan menggunakan teknik segmentasi pengunjung berdasarkan psikologis inilah, copywriter dan juga marketer membuat pesan marketing yang menarik. Bahkan perusahaan sekelas Apple, Netflix, dan Nintendo melakukan segmentasi menggunakan psikografis seperti ini.
Apa yang harus dilakukan setelah melakukan segmentasi pengunjung
Kalau dulu, personalisasi tentang menyampaikan pesan di waktu yang tepat. Tapi sekarang, personalisasi dalam segmentasi pengunjung website adalah tentang menyampaikan pesan ke orang yang tepat di waktu yang tepat.
Setelah melakukan segmentasi pengunjung website, sekarang saatnya kamu menggunakan data pengunjung yang kamu punya untuk membuat website experience yang lebih baik.
-
Memodifikasi Homepage
Ketika pengunjung website datang, mereka biasanya berada di halaman utama website atau dikenal dengan homepage. Untuk itu buatlah konten yang berada di homepage menjadi relevan dengan apa yang pengunjung inginkan atau yang sesuai dengan latar belakang pengunjung. Kamu bisa menggunakan tiga langkah di bawah ini.
a) Dengan segmentasi demografis
Jika kamu menawarkan produk barang atau jasa khusus untuk usia dan lokasi tertentu yang lebih spesifik. Kamu bisa membuat beberapa homepage untuk masing-masing demografis.
Misalnya, Toko Online sepatu olahraga bisa menampilkan sepatu khusus wanita untuk pengunjung wanita, sepatu khusus pria untuk pengunjung pria, dan sepatu unisex untuk sepatu yang bisa dipakai pria dan wanita.
b) Dengan segmentasi perilaku
Rekomendasikan konten berdasarkan konten yang sudah dilihat oleh pengunjung. Misalnya pengunjung sudah membaca artikel tentang ‘Pentingnya Segmentasi Pengunjung’ rekomendasikan juga artikel ‘Cara Membuat Pengunjung Betah di Website’.
Dengan begitu pengunjung berkemungkinan besar membaca kedua artikel tersebut. Pengunjung sangat suka membaca konten yang relevan dengan apa yang sedang mereka baca saat ini.
c) Dengan A/B testing
Untuk personalisasi yang lebih kompleks, kamu bisa membuat berbagai versi homepage untuk masing-masing segmentasi pengunjung website. Dan lakukan analisis mana yang terbaik. A/B testing ini tidak hanya dilakukan untuk segmentasi pengunjung website berdasarkan psikografis. Tetapi juga bisa digunakan untuk demografis.
-
Halaman Produk
Jika website yang kamu kelola berupa toko online dan menjual banyak produk barang atau jasa dalam berbagai bentuk. Kamu bisa menggunakan data yang diperoleh dari segmentasi pengunjung website berdasarkan perilaku.
Jenis pengelompokkan pengunjung website seperti ini yang sering dilakukan oleh para pemilik toko online. Misalnya, mereka membuat filter khusus pada berbagai produk. Mulai dari produk yang banyak dibeli; produk dengan rating tertentu; produk dengan harga termurah hingga termahal atau sebaliknya; dan fitur filter lainnya.
Dan juga, misal di sebuah toko online seorang pengunjung mencari bedak untuk dibeli. Rekomendasikan juga produk kecantikan lain, seperti pelembab, lipstik, handbody, dan produk kecantikan lainnya.
Mengorganisir produk yang kamu jual menggunakan data pengelompokkan pengunjung website akan membuat website kamu bernilai lebih di mata pengunjung. Karena dengan fitur tersebut akan memudahkan mereka mengakses website kamu.
-
Konten
Dengan menambah pengelompokan pengunjung website menggunakan segmentasi psikografis, kamu bisa membuat website menjadi lebih baik. Misalnya kamu bisa membuat survey ke pengunjung mengenai konten atau produk apa yang mereka sukai. Dengan begitu, apa yang pengunjung cari adalah solusi untuk kamu dalam membuat konten.
Rutinlah untuk membuat konten yang berkualitas. Karena semakin banyak konten berkualitas, semakin banyak pula kesempatan website kamu didatangi oleh lebih banyak pengunjung.
Mengapa Harus Mengelompokkan Pengunjung Website?
Seperti yang sudah disebutkan di atas, perusahaan besar seperti Youtube, Apple, Netflix, Tokopedia bisa menampilkan konten yang relevan dengan keinginan pengunjung. Dan jika kamu ingin menggunakan fitur tersebut tapi terkendala budget yang mahal dan algoritma pemrograman yang rumit. Kamu bisa menggunakan beberapa tools seperti Recolize.com, Unbxd.com, dan RichRelevance.com.
Mengapa website mu harus mengelompokkan pengunjung website? Ada dua alasan utama yang membuat kamu harus mengelompokkan pengunjung website.
-
Mengurangi Bounce Rate dan Meningkatkan Session times
Jika pengunjung tidak suka dengan apa yang mereka lihat di website kamu, mereka pasti tidak akan mau berlama-lama di sana. Alhasil pengunjung akan pergi sebelum mereka menyelesaikan membaca konten yang tersedia.
Dengan menggunakan rekomendasi personalisasi, website berpotensi lebih besar untuk menarik pengunjung agar mau menetap lebih lama lagi. Dengan begitu bounce rate website kamu akan menurun yang berdampak pada SEO. Semakin tinggi bounce rate maka semakin buruk performa website.
-
Meningkatkan Konversi Rate
Semakin relevan konten, produk, atau jasa yang ditampilkan. Semakin tinggi peluang pengunjung akan datang lagi. Bahkan dengan menggunakan segmentasi yang tepat, kemungkinan pengunjung membeli produk yang kamu tawarkan akan bertambah semakin besar.
Apa Selanjutnya?
Sekarang, kamu sudah paham mengenai apa itu segmentasi. Dan mengapa kamu harus melakukan segmentasi pengunjung website untuk menyesuaikan konten di halaman website kamu. Untuk mendapatkan semua data-data pengunjung dari website.
Kamu hanya perlu mengunjungi Google Analytic dan menghubungkannya dengan website yang kamu kelola. Setelah data-data terkumpul, kamu bisa menggunakan data tersebut untuk kepentingan, desain, tampilan, hingga konten apa saja yang sebaiknya kamu tayangkan di website.
Setelah menerapkan segmentasi tersebut, kamu bisa menganalisis website mu terutama bisnis online. Kemudian lihat, apakah dengan mengelompokkan pengunjung website, ada perkembangan yang spesifik atau tidak. Trial dan error sangat kamu butuhkan untuk mendapat metode terbaik.