• Home
  • Berita
  • Perhatikan Hal Berikut Saat Membangun Website dengan Desain Nostalgia

Perhatikan Hal Berikut Saat Membangun Website dengan Desain Nostalgia

Oleh Ratna Patria
Perhatikan Hal Berikut Saat Membangun Website dengan Desain Nostalgia 1

Membangun website bukan hanya soal tampilan, tapi juga pengalaman yang ditawarkan kepada pengunjung. Salah satu cara menarik perhatian pengunjung adalah dengan menggunakan desain yang memiliki nuansa nostalgia. Desain nostalgia ini bisa membawa pengunjung kembali ke masa lalu, menciptakan perasaan familiar dan hangat.

Di artikel ini, kita akan membahas berbagai hal yang perlu kamu perhatikan saat membangun website dengan desain nostalgia. Mulai dari pemahaman dasar tentang website, tema desain yang umum, hingga tips agar website yang kamu buat terasa otentik dengan sentuhan masa lalu.

Apa Itu Website?

Website adalah kumpulan halaman web yang saling terhubung dan dapat diakses melalui internet. Halaman-halaman tersebut berisi informasi, gambar, video, dan berbagai elemen lain yang dapat dilihat atau diakses oleh pengunjung. Website dibuat dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman seperti HTML, CSS, dan JavaScript untuk menampilkan konten kepada pengguna.

Fungsi utama dari website adalah sebagai media untuk berbagi informasi, baik itu untuk keperluan pribadi, bisnis, edukasi, hiburan, atau lainnya. Website dapat berbentuk statis, yang artinya kontennya tidak berubah-ubah, atau dinamis, yang memungkinkan pengunjung berinteraksi dan kontennya bisa berubah sesuai dengan input pengguna atau data yang terhubung.

Website dengan Desain Nostalgia
Sumber: Freepik

Website memiliki berbagai jenis, seperti:

  • Website Pribadi: Biasanya digunakan untuk blog atau portofolio.
  • Website Bisnis: Digunakan oleh perusahaan untuk mempromosikan produk atau layanan.
  • Website E-Commerce: Platform untuk menjual barang dan jasa secara online.
  • Website Hiburan: Untuk tujuan hiburan, seperti situs streaming atau game online.
  • Website Edukasi: Untuk tujuan pembelajaran dan informasi pendidikan.

Tema Desain Website

Tema desain website adalah konsep visual yang digunakan untuk membangun tampilan sebuah website secara keseluruhan. Tema ini mencakup elemen-elemen seperti warna, tata letak, tipografi, dan penggunaan gambar atau ikon. Tema yang dipilih harus sesuai dengan tujuan website dan audiens yang ingin dijangkau.

Beberapa tema desain yang umum dipakai antara lain:

  1. Desain Minimalis: Fokus pada kesederhanaan, dengan elemen-elemen yang tidak terlalu banyak dan penggunaan ruang putih yang cukup. Desain ini cenderung modern dan bersih.
  2. Desain Modern: Ciri-cirinya adalah penggunaan elemen-elemen yang lebih baru, seperti transisi halus, efek visual yang lebih interaktif, dan tipografi yang lebih dinamis.
  3. Desain Nostalgia: Menyasar tampilan yang mengingatkan pada era tertentu, misalnya gaya desain dari tahun 80-an atau 90-an. Biasanya, tema ini menggunakan elemen visual klasik, seperti font retro dan palet warna yang lebih hangat.
Baca Juga:  Plugin Elementor Pro: Pengertian, Fungsi, dan Fitur Unggulan

Look & Feel Desain Website

Look & feel atau penampilan dan suasana dari website mencakup bagaimana keseluruhan desain membentuk pengalaman visual dan emosional bagi pengunjung. Ini lebih dari sekedar tampilan; ini tentang bagaimana desain tersebut berinteraksi dengan pengunjung.

Beberapa faktor yang membentuk look & feel sebuah website adalah:

  • Warna: Warna menciptakan suasana. Misalnya, warna biru sering dikaitkan dengan profesionalisme dan ketenangan, sementara warna merah bisa memicu energi atau urgensi.
  • Tipografi: Pilihan font mempengaruhi cara pengunjung membaca konten di situs. Font yang terlalu rumit bisa mengganggu pengalaman pengguna, sementara font yang bersih dan mudah dibaca memberikan kesan profesional dan nyaman.
  • Layout dan Navigasi: Layout yang rapi dan navigasi yang intuitif akan membuat pengunjung merasa nyaman saat menjelajahi website. Pengunjung harus bisa dengan mudah menemukan informasi yang mereka cari.
  • Gambar dan Grafis: Gambar atau ilustrasi yang digunakan juga menentukan suasana website. Gambar yang berkualitas tinggi dan relevan dengan konten akan meningkatkan kesan positif.

Apa Saja Ciri Khas Desain Nostalgia?

Desain nostalgia adalah gaya desain yang bertujuan untuk mengingatkan atau membangkitkan kenangan tentang masa lalu, terutama masa-masa tertentu yang memiliki daya tarik emosional bagi pengunjung. Dalam konteks website, desain nostalgia berfokus pada penggunaan elemen-elemen visual yang mengingatkan pengunjung pada era tertentu, seperti gaya desain dari tahun 80-an, 90-an, atau awal 2000-an.

Desain nostalgia tidak hanya sekadar menciptakan tampilan yang kuno atau ketinggalan zaman, tetapi lebih pada menghadirkan pengalaman yang mampu memicu perasaan tertentu melalui elemen-elemen yang sudah dikenal dan memiliki daya tarik emosional. Hal ini bisa membuat pengunjung merasa terhubung secara personal, karena desain tersebut mungkin mengingatkan mereka pada pengalaman atau budaya populer dari waktu yang lalu.

Desain nostalgia memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari desain website modern atau kontemporer, antara lain:

1. Tipografi Retro

Font yang digunakan seringkali mencerminkan gaya tipografi dari era tertentu. Misalnya, font pixelated yang populer di tahun 90-an atau font serif klasik yang sering terlihat pada website awal internet.

2. Palet Warna Klasik

Penggunaan warna-warna tertentu yang mengingatkan pada masa lalu, seperti warna neon pada desain web dari tahun 90-an atau warna pastel yang populer di tahun 80-an. Warna-warna ini menambah kesan vintage atau retro pada website.

Baca Juga:  Apakah Parallax Website Tepat untuk Situsmu? Temukan Jawabannya!

3. Grafis dan Ikon Jadul

Penggunaan ikon atau elemen grafis yang khas pada waktu tertentu. Contohnya, gambar-gambar dengan kualitas rendah atau animasi GIF yang khas di era web awal, atau bahkan desain latar belakang yang sederhana dengan pola geometris.

4. Tata Letak dan Struktur Sederhana

Website dengan desain nostalgia sering kali menggunakan tata letak yang lebih sederhana dan tidak terlalu rumit. Misalnya, penggunaan struktur tabel untuk menampilkan konten, seperti yang sering terlihat di situs web tahun 90-an.

5. Penggunaan Animasi Kuno

Animasi yang digunakan seringkali lebih sederhana dan mengingatkan pada animasi web awal, seperti efek geser yang sederhana atau penggunaan animasi GIF yang tidak terlalu halus. Animasi ini dapat menambah kesan nostalgia yang kuat.

Website dengan Desain Nostalgia
Sumber: Freepik

Mengapa Desain Nostalgia Populer?

Desain nostalgia tidak hanya menarik karena tampilannya yang unik, tetapi juga karena kemampuannya untuk membangkitkan perasaan positif pada pengunjung. Bagi banyak orang, melihat elemen-elemen dari masa lalu bisa membawa kembali kenangan indah atau memberikan perasaan nyaman dan familiar. Ini bisa memberikan daya tarik emosional yang kuat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan keterlibatan pengguna dengan website tersebut.

Banyak pengunjung yang lebih suka sesuatu yang terasa dekat dengan mereka atau yang membawa mereka ke tempat dan waktu yang lebih sederhana. Website dengan desain nostalgia mampu menciptakan hubungan emosional ini, yang menjadi salah satu alasan kenapa gaya ini terus diminati dalam desain website saat ini.

Jasa Pembuatan Website Kami Siap Membantu!

Tips Membuat Website dengan Desain Nostalgia

Membangun website dengan desain nostalgia bisa menjadi pilihan yang menarik untuk menciptakan pengalaman unik bagi pengunjung. Namun, meskipun desain ini membawa sentuhan masa lalu, kamu tetap perlu memastikan bahwa website tersebut tetap relevan dan fungsional di era digital sekarang. Berikut adalah beberapa tips untuk membuat website dengan desain nostalgia yang efektif:

Pilih Era yang Tepat untuk Desain Nostalgia

  • Sebelum memulai, tentukan era mana yang ingin kamu bawa ke dalam desain website. Apakah kamu ingin tampil dengan nuansa tahun 80-an, 90-an, atau bahkan awal 2000-an? Setiap era memiliki ciri khasnya sendiri dalam desain, seperti tipografi, palet warna, dan elemen grafis.
  • Pastikan tema era tersebut sesuai dengan tujuan website dan audiens yang ingin dijangkau. Misalnya, desain retro tahun 80-an bisa cocok untuk situs yang berfokus pada musik atau budaya pop, sementara desain 90-an bisa lebih cocok untuk website yang berfokus pada nostalgia internet awal.

Gunakan Elemen Visual dari Masa Lalu

  • Tipografi Retro: Gunakan font yang mengingatkan pada era tersebut, seperti font pixelated khas 90-an atau font serif klasik yang sering digunakan di website awal internet. Pilih font yang mudah dibaca dan tetap estetis.
  • Palet Warna Nostalgia: Pilih warna-warna yang khas dari era tertentu. Misalnya, warna neon terang dari desain 90-an atau warna pastel lembut yang identik dengan desain era 80-an. Warna-warna ini dapat memberi kesan nostalgic yang kuat.
  • Ikon dan Gambar Vintage: Gunakan ikon dan gambar yang membawa nuansa klasik. 
  • Elemen-elemen grafis seperti latar belakang dengan pola geometris atau animasi GIF sederhana yang dulu populer di web awal dapat memberikan sentuhan nostalgia yang autentik.
Baca Juga:  Job Desc IT Support, Skill Apa Saja yang Harus Dipelajari

Pertahankan Keseimbangan dengan Desain Modern

  • Meskipun desain nostalgia berfokus pada elemen masa lalu, jangan lupakan fungsionalitas dan kebutuhan teknologi modern. Website harus tetap responsif, cepat, dan mudah di navigasi, bahkan dengan elemen-elemen nostalgia yang digunakan.
  • Pastikan penggunaan desain nostalgia tidak mengorbankan pengalaman pengguna. Sebagai contoh, meskipun kamu bisa menggunakan elemen desain jadul, pastikan navigasi dan struktur halaman tetap intuitif dan mudah digunakan.

Fungsikan Teknologi Masa Kini dengan Desain Kuno

  • HTML5 dan CSS3: Gunakan teknologi web modern untuk memastikan bahwa website tetap responsif dan mudah diakses di berbagai perangkat. Meskipun kamu menggunakan elemen desain nostalgia, pastikan teknologi yang mendasari website tetap mutakhir.
  • Interaktivitas: Manfaatkan JavaScript atau framework seperti React untuk memberikan sentuhan interaktif tanpa mengorbankan estetika nostalgia. Misalnya, elemen seperti menu dropdown atau tombol interaktif yang memiliki animasi atau transisi ringan dapat memberikan kesan modern tanpa kehilangan nuansa retro.

Jaga Kecepatan dan Kinerja Website

  • Desain nostalgia mungkin melibatkan penggunaan grafis dan animasi yang lebih berat, yang bisa memperlambat kecepatan website. Pastikan bahwa elemen-elemen ini dioptimalkan dengan baik agar website tetap cepat dan tidak mengganggu pengalaman pengguna.
  • Gunakan teknik kompresi gambar dan video untuk memastikan website tidak menjadi terlalu lambat meskipun dengan elemen grafis yang lebih besar.
Website dengan Desain Nostalgia
Sumber: Freepik

Menyusun Website Nostalgia yang Keren dan Fungsional

Desain nostalgia untuk website adalah cara yang efektif untuk menciptakan pengalaman yang unik dan emosional bagi pengunjung dengan menggunakan elemen visual yang mengingatkan pada masa lalu. Dengan memilih tema yang tepat, menggunakan tipografi retro, palet warna klasik, dan ikon jadul, kamu dapat membangun website yang menarik dan menyentuh kenangan pengunjung.

Namun, penting untuk tetap menjaga keseimbangan antara elemen nostalgia dan fungsionalitas modern, seperti kecepatan website, responsivitas, dan pengalaman pengguna yang optimal. Dengan tips yang tepat, desain nostalgia dapat memberikan sentuhan personal yang kuat tanpa mengorbankan kualitas dan kinerja website.

Ratna Patria

Hi! Ratna is my name. I have been actively writing about light and fun things since college. I am an introverted, inquiring person, who loves reading. How about you?


Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Migrasi Hosting ke DomaiNesia Gratis 1 Bulan

Ingin memiliki hosting dengan performa terbaik? Migrasikan hosting Anda ke DomaiNesia. Gratis jasa migrasi dan gratis 1 bulan masa aktif!

Ya, Migrasikan Hosting Saya

Hosting Murah

This will close in 0 seconds