Cara Membuat Swap File di VPS untuk Performa Lebih Stabil

Oleh Fitri Aulia
Panduan Teknis Cara Membuat Swap File

Pernah ngalamin VPS jadi lemot atau bahkan nge-hang gara-gara RAM penuh? Masalah ini bisa bikin performa server kurang stabil, apalagi kalau ada banyak aplikasi atau proses berjalan. Nah, solusi efektif buat mengatasinya adalah dengan swap file. Swap file berfungsi sebagai cadangan RAM yang bisa digunakan waktu memori utama penuh, jadi server tetap berjalan lancar tanpa gangguan.

Dengan swap file, VPS tidak akan gampang crash, performa lebih stabil, dan aplikasi bisa tetap jalan tanpa hambatan. Di panduan ini, kita bakal bahas langkah-langkah mudah untuk membuat dan mengaktifkan swap file di VPS. Yuk, simak sampai habis biar server tetap optimal!

Apa itu Swap File?

Swap file adalah disk tambahan yang digunakan sistem saat RAM penuh. Ketika workload tinggi dan memori utama tidak cukup, swap file bisa jadi backup supaya server tetap berjalan tanpa hambatan. Dengan fitur ini, VPS tidak gampang lemot atau crash meskipun menjalankan banyak aplikasi sekaligus.

Swap file ini sangat berguna buat VPS dengan RAM terbatas, tapi karena menggunakan penyimpanan disk yang lebih lambat dibanding RAM, penggunaannya harus diatur dengan baik. Kalau overload atau sering dipakai, bisa bikin performa server turun. Makanya, penting untuk mengoptimalkan swap file supaya tetap efisien dan tanpa jadi beban buat sistem.

Kenapa sih VPS Perlu Swap File?

Swap file penting karena biar server tidak gampang lemot atau tiba-tiba nge-crash pas RAM penuh. Swap file ini seperti cadangan memori yang bisa bantu VPS tetap jalan lancar. Nah, berikut beberapa alasan kenapa perlu pakai swap file:

Baca Juga:  Cara Backup Ke Google Drive, Dropbox, OneDrive Di Plesk

1.Biar VPS tanpa lemot atau nge-hang

Kalau RAM habis, server bisa jadi super lambat atau bahkan mati mendadak. Swap memberi ruang ekstra agar sistem tetap bisa jalan.

2. Mendukung Aplikasi yang Boros Memori

Ada aplikasi yang boros RAM? Swap bisa bantu menyimpan data sementara supaya tidak langsung kehabisan memori.

3. Cocok buat VPS dengan RAM terbatas

Kalau VPS RAM-nya kecil, swap bisa jadi penyelamat biar server tetap bisa multitasking tanpa kehabisan napas.

4. Menghindari Kehilangan Data Akibat Force Close

Tanpa swap, kalau RAM penuh, sistem bakal menutup aplikasi secara paksa. Dengan swap, setidaknya ada ruang cadangan sebelum itu kejadian.

Cara Membuat Swap File

Kalau VPS sering kehabisan RAM, swap bisa jadi solusi buat ngejaga performa tetap stabil. Berikut langkah-langkah mudah buat bikin swap file di VPS:

1. Cek Apakah VPS Sudah Punya Swap

Sebelum buat swap, cek dulu apakah VPS sudah punya swap atau belum dengan command berikut, jika hasilnya kosong berarti belum ada swapfile.

2. Buat Swap File Baru

Tentukan ukuran swapfile yang mau dibuat, misalnya 1GB:

Kalau command diatas tidak tersedia, bisa pakai alternatif ini:

New Swap File

3. Atur Izin File

Biar swapfile lebih aman, ubah file permission supaya hanya root yang bisa mengakses:

command diatas tidak menampilkan output, periksa izin dengan command berikut:

4. Konversi File Jadi Swap

Swap memerlukan pemformatan ukuran file yang dicadangkan ke dalam area swap. Sekarang, ubah file yang tadi dibuat jadi swap dengan command:

Baca Juga:  Cara Install Trash-CLI di VPS Linux Untuk Simpan Sampah

5. Aktifkan Swap 

Jalankan command ini supaya swap bisa mulai digunakan:

Cek apakah swap sudah aktif:

Show Swap File

6. Buat Swap Permanen (Opsional)

Biar swap tetap aktif meskipun VPS di restart, tambahkan baris ini ke file /etc/fstab:

Optimasi Swap Buat Performa Maksimal

1. Cek Swap yang Ada

Sebelum melakukan optimasi, cek apakah sistem sudah menggunakan swap dan berapa kapasitasnya menggunakan command:

Sesuaikan Ukuran Swap

Ukuran swap yang ideal tergantung pada kapasitas RAM:

  • RAM < 4GB → Gunakan swap 2x kapasitas RAM
  • RAM 4-8GB → Gunakan swap setara dengan RAM
  • RAM > 8GB → Swap 2-4GB sudah cukup

3. Optimasi Swappiness

Swappiness menentukan seberapa sering sistem menggunakan swap dibandingkan RAM. Default-nya adalah 60, yang bisa membuat swap digunakan terlalu cepat. Untuk performa yang lebih baik, turunkan ke 10-20 dengan command:

Agar perubahan bersifat permanen, edit file /etc/sysctl.conf

4. Gunakan ZRAM untuk Swap Lebih Cepat

ZRAM sangat cocok buat perangkat dengan RAM kecil karena bisa bikin swap lebih cepat tanpa terlalu membebani sistem. Berbeda dari swap biasa yang pakai penyimpanan disk, ZRAM menggunakan RAM itu sendiri dengan kompresi, jadi prosesnya lebih efisien. Untuk mengaktifkan ZRAM, bisa pakai command berikut:

Baca Juga:  Cara Lihat Domain atau Hostname PTR Pada VPS di Terminal

5. Memantau Penggunaan Swap

Setelah mengoptimasi, penting untuk memantau apakah swap digunakan secara efisien. Gunakan command:

Kelebihan & Kekurangan Swap File

Dengan menggunakan swapfile, sistem bisa memindahkan data yang jarang dipakai dari RAM ke penyimpanan sementara, sehingga menghindari crash karena kehabisan memori. Tapi, meskipun bermanfaat, swapfile juga memiliki beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan swapfile:

Kelebihan Swap File

  • Fleksibel → Bisa dibuat, diubah ukurannya, atau dihapus dengan mudah tanpa harus memodifikasi partisi.
  • Tidak Perlu Repartisi → Tidak memerlukan partisi khusus, sehingga lebih praktis untuk VPS atau server yang sudah berjalan.
  • Bisa Ditambahkan Kapan Saja → Jika RAM mulai penuh, swap bisa dibuat kapan saja tanpa perlu reboot.
  • Mudah Dikelola → Bisa ditempatkan di mana saja dalam sistem file tanpa mempengaruhi struktur disk.

Kekurangan Swap File

  • Sedikit Lebih Lambat dari Swap Partition → Karena swapfile berada dalam sistem file biasa, performanya bisa sedikit lebih rendah dibandingkan swap partition, terutama di HDD.
  • Terpengaruh oleh Fragmentasi → Di HDD, swapfile bisa terfragmentasi, yang bisa memperlambat aksesnya. Namun, ini tidak terlalu masalah di SSD.
  • Harus Dikelola Manual → Swap tidak otomatis dibuat oleh sistem seperti swap partition di beberapa distro Linux, jadi harus dikonfigurasi secara manual.

Swap File di VPS, Perlu atau Tidak?

Swap file bisa jadi solusi simpel buat ngejaga performa VPS tetap stabil, terutama kalau RAM sering kepenuhan. Dengan swap file, server punya cadangan memori biar tidak gampang lemot, nge-hang, atau bahkan crash. Ini cocok banget buat VPS dengan RAM terbatas atau yang sering dipakai buat aplikasi berat.

Tapi ingat, swap file bukan pengganti RAM, ya. Karena berbasis disk, swap tetap lebih lambat dibanding RAM asli. Makanya, selain pakai swap file, pastikan juga pakai VPS dengan spesifikasi yang sesuai kebutuhan. Kalau butuh VPS dengan performa tinggi, stabil, dan fleksibel, coba cek VPS Domainesia yang punya berbagai pilihan paket dengan RAM besar dan dukungan optimal buat server yang lebih lancar!

Fitri Aulia

Hi! I'm a tech enthusiast who loves digging into how things work, especially in web development, VPS setups, and anything open-source.

Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Migrasi Hosting ke DomaiNesia Gratis 1 Bulan

Ingin memiliki hosting dengan performa terbaik? Migrasikan hosting Anda ke DomaiNesia. Gratis jasa migrasi dan gratis 1 bulan masa aktif!

Ya, Migrasikan Hosting Saya

Hosting Murah

This will close in 0 seconds