
Panduan Praktis: Cara Setting Google Workspace Mudah!

Hai DomaiNesians! Sudah beli layanan Google Workspace tapi bingung harus mulai dari mana? Mau bikin email profesional seperti kamu@namadomainsaya.com tapi malah pusing melihat banyak pengaturan teknis? Tenang, kamu nggak sendiri kok!
Di panduan ini, kami akan bantu kamu memahami cara setting Google Workspace dari awal, mulai dari aktivasi sampai email kamu siap dipakai. Panduan ini kami tulis dengan bahasa yang ringan dan ramah, supaya kamu yang baru pertama kali coba juga nggak merasa ribet.
Kami tahu, cara setting Google Workspace bisa terasa rumit kalau belum pernah melakukannya. Tapi tenang aja, karena langkah-langkah yang kami sajikan dibuat mudah diikuti, lengkap dengan contoh, penjelasan, dan tips dari pengalaman kami bantuin banyak pengguna lain sebelumnya.

Apa Itu Google Workspace?
Sebelum kamu masuk ke langkah demi langkah cara setting Google Workspace, penting banget buat tahu dulu apa sih sebenarnya layanan ini, dan kenapa banyak banget bisnis atau pengguna personal beralih ke Google Workspace untuk kebutuhan email dan produktivitas harian.
Definisi Google Workspace
Google Workspace adalah paket layanan dari Google yang mencakup berbagai aplikasi produktivitas seperti Gmail, Google Drive, Google Docs, Google Meet, dan banyak lagi. Dengan Google Workspace, kamu bisa punya email dengan domain milik sendiri, contohnya kamu@namadomainsaya.com yang pastinya terlihat lebih profesional daripada pakai email gratisan.
Nah, cara setting Google Workspace ini jadi penting banget, karena konfigurasi awal yang benar akan bikin semua layanannya bisa langsung kamu pakai tanpa hambatan.
Kenapa Google Workspace dari DomaiNesia?
Kalau kamu beli layanan Google Workspace dari DomaiNesia, kamu tidak hanya dapat lisensi resmi dari Google, tapi juga dukungan teknis lokal dan panduan lengkap yang siap membantu kamu. Di artikel ini, kami akan jelaskan secara lengkap cara setting Google Workspace, khusus buat kamu yang menggunakan layanan dari DomaiNesia.
Siapa yang Cocok Menggunakan Google Workspace?
Jawabannya: siapa aja! Mulai dari pemilik bisnis, freelancer, pelajar, hingga organisasi nirlaba, semua bisa pakai. Dan karena panduan ini dirancang khusus buat pemula, kamu yang baru pertama kali mengenal dunia email profesional juga akan tetap nyaman mengikuti panduan cara setting Google Workspace ini.
Syarat & Persiapan Awal
Sebelum masuk ke tahap teknis cara setting Google Workspace, kamu perlu menyiapkan beberapa hal penting dulu. Ibaratnya kayak mau masak, bahan-bahannya harus lengkap supaya hasilnya tidak gagal.
- Domain aktif – pertama, kamu harus punya domain aktif. Domain ini akan jadi identitas email kamu misalnya seperti kamu@namadomainsaya.com. Kamu bisa beli domain langsung di DomaiNesia kalau belum punya, atau pakai domain yang sudah kamu miliki sebelumnya.
Catatan: kalau domain kamu terdaftar di DomaiNesia, proses cara setting Google Workspace jadi lebih gampang karena semua pengaturan DNS bisa langsung dilakukan dari dashboard.
- Akses ke MyDomaiNesia – kamu juga perlu bisa login ke MyDomaiNesia kamu. Di sinilah tempat kamu mengatur semua hal teknis: mulai dari DNS, status layanan Google Workspace, sampai pengaturan lainnya.
- Akses ke email alternatif – email ini penting karena biasanya Google akan mengirimkan notifikasi atau konfirmasi ke email yang terhubung dengan domain kamu. Jadi pastikan kamu masih bisa akses email tersebut, ya!
- Informasi akun Google Workspace – kalau kamu sudah beli Google Workspace dari DomaiNesia, kamu akan dapat detail login ke akun admin Google Workspace. Informasi ini biasanya dikirim lewat email setelah transaksi selesai.
Setelah semua syarat di atas siap, barulah bisa mulai ke langkah utama cara setting Google Workspace. Yuk, mulai dari aktivasi layanan dulu!
Langkah 1: Aktivasi Layanan Google Workspace
Oke, sekarang mulai masuk ke inti cara setting Google Workspace. Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah mengaktifkan layanan Google Workspace yang sudah kamu beli dari DomaiNesia. Tenang, prosesnya cepat kok!
1. Beli Layanan Google Workspace di DomaiNesia
Belum langganan Google Workspace? Kamu bisa ikuti Cara Order Google Workspace ini, atau langsung aja ke halaman produk Google Workspace dari DomaiNesia, pilih paket yang sesuai, dan setelah pembayaran beres, kamu bakal dapat email berisi detail akun.
Tips: gunakan alamat email aktif saat pemesanan supaya kamu tidak ketinggalan notifikasi dari kami!
2. Akses MyDomaiNesia
Setelah layanan aktif, login ke MyDomaiNesia kamu. Di bagian My Service, pilih layanan Google Workspace yang sudah kamu beli. Di sini kamu akan melihat berbagai informasi penting seperti:
- Status aktivasi
- Nama domain yang digunakan
- Akses ke akun admin Google Workspace
- Menu setup akun Google Workspace
Langkah ini jadi titik mula dari semua proses cara setting Google Workspace, jadi pastikan kamu melakukannya dengan benar ya.
3. Setup Akun Google Workspace
Untuk mulai aktifkan akun Admin Google Workspace, kamu cukup isi formulir yang ada di menu Manage pada dashboard Google Workspace. Formulir tersebut meliputi data berikut:
- Admin Email Address
- Admin First Name
- Admin Last Name
- Client Alternate Email
- Client Name
- Client Company Name
- Client Zip Code
Setelah mengisi data tersebut, klik tombol Setup Admin Account. Pastikan semua informasi yang diisi tersimpan dengan baik karena akan dibutuhkan pada langkah selanjutnya dalam proses pengaturan Google Workspace.
4. Konfirmasi Aktivasi Akun
Setelah formulir Admin berhasil dikirim, kamu akan menerima email konfirmasi. Buka email pada alamat yang sebelumnya didaftarkan sebagai Client Alternate Email untuk melanjutkan proses aktivasi akun Admin Google Workspace.
- Di dalam email tersebut, klik tautan untuk mengatur password Admin.
- Kamu akan diarahkan ke halaman Terms of Service pertama,
silakan baca dan setujui, lalu buat password baru dan klik Change Password.
- Setelah berhasil mengubah password, kamu akan menerima email konfirmasi aktivasi berhasil. Pada email tersebut, klik tautan untuk login ke akun Admin Google Workspace.
- Saat pertama kali login, akan muncul halaman Terms of Service kedua yang perlu disetujui.
Setelah semua kamu konfirmasi, sistem akan otomatis membawa kamu masuk ke Admin Console Google Workspace. Dengan akun Admin aktif, langkah berikutnya adalah melakukan verifikasi domain agar Google Workspace dapat berfungsi dengan optimal. Mari lanjut ke tahap berikutnya!
Langkah 2: Verifikasi Domain di Google Workspace
Nah, setelah layanan aktif, sekarang masuk ke tahap penting dalam cara setting Google Workspace: yaitu verifikasi domain. Tujuan dari langkah ini adalah untuk membuktikan ke Google bahwa kamu benar-benar pemilik domain yang digunakan.
Tanpa verifikasi ini, kamu belum bisa menggunakan layanan seperti Gmail atau Google Drive dengan domain kamu sendiri.
1. Login ke Admin Console Google
Pertama, buka halaman admin.google.com dan login menggunakan akun admin yang sudah kamu dapatkan dari DomaiNesia.
Begitu berhasil login, kamu langsung masuk ke halaman utama Google Admin Console, tempat semua pengaturan akun dimulai dari sini.
2. Tambahkan dan Verifikasi Domain
Biasanya, saat pertama kali login, Google akan langsung meminta kamu untuk memverifikasi domain. Berikut langkah-langkahnya:
- Pilih opsi “Verifikasi Domain” atau “Verify Domain”.
- Google bakal beri kamu kode verifikasi berupa TXT record yang perlu kamu tambahkan ke DNS.
- Simpan kode tersebut, karena akan masukkan ke DNS domain di DomaiNesia.
Proses ini adalah bagian penting dalam cara setting Google Workspace, jadi pastikan kamu mengikuti instruksi dengan teliti, ya.
3. Masukkan Kode Verifikasi ke DNS DomaiNesia
Sekarang beralih ke MyDomaiNesia:
- Login ke akun MyDomaiNesia kamu.
- Masuk ke menu Kelola Domain, lalu pilih domain yang ingin kamu sambungkan.
- Klik menu DNS Management.
- Tambahkan record baru:
- Host Name: @
- Record Type: SPF (txt)
- Address: Masukkan kode verifikasi dari Google
- Priority: (kosongkan khusus MX saja)
- Klik Simpan atau Save Changes dan tunggu beberapa menit hingga DNS tersinkron.
Catatan: Jika kamu melakukan pembelian Google Workspace sekalian dengan domainnya, untuk pengaturan ini akan otomatis tersetting.
Jika kamu memiliki domain yang sudah aktif sebelumnya di DomaiNesia, silakan masukkan DNS sesuai dengan record yang dalam Google Workspace kamu.
Setiap domain memiliki tampilan DNS Management yang berbeda, jika ada kendala kamu bisa hubungi tim support DomaiNesia.
4. Kembali ke Google dan Klik Verifikasi
Setelah TXT record berhasil ditambahkan ke DNS, sekarang kamu cukup balik ke Google Admin Console dan klik tombol Verifikasi untuk lanjut ke langkah berikutnya.
Proses verifikasi biasanya hanya memakan waktu beberapa menit. Kalau berhasil, kamu akan melihat notifikasi bahwa domain kamu telah diverifikasi!
Selamat! Kamu baru saja menyelesaikan salah satu bagian terpenting dari cara setting Google Workspace. Sekarang waktunya lanjut ke tahap berikutnya: menambahkan pengguna dan membuat akun email.
Langkah 3: Pengaturan MX Record
Oke, sudah sampai ke bagian krusial dalam cara setting Google Workspace, yaitu mengatur MX Record. Apa itu MX Record? Singkatnya, ini adalah pengaturan DNS yang memberi tahu sistem internet ke mana harus mengirim email untuk domain kamu.
Kalau MX Record belum disetel dengan benar, kamu belum bisa menerima email di akun Google Workspace yang tadi sudah kamu buat.
1. Dapatkan Record MX
Pertama-tama, setelah berhasil verifikasi TXT selanjutnya kamu akan mendapatkan record MX yang diperlukan untuk aktifasi emailnya. Ikuti petunjuknya dan Continue stepnya.
Simpan kode tersebut, karena akan masukkan ke DNS domain di DomaiNesia.
2. Login ke MyDomaiNesia
Masuk ke akun DomaiNesia kamu, lalu:
- Buka Kelola Domain.
- Klik menu DNS Management.
2. Hapus MX Record Lama (Jika Ada)
Sebelum kamu pasang MX record dari Google, pastikan semua MX record lama di DNS sudah dihapus dulu, ya biar tidak bentrok. Ini penting supaya tidak ada konflik yang menyebabkan email kamu gagal masuk.
3. Tambahkan MX Record dari Google
Berikut daftar MX record dari Google yang harus kamu tambahkan:
1 2 3 |
Priority Mail Server 1 SMTP.GOOGLE.COM |
Untuk record:
- Host Name: @
- Record Type: MX (Mail)
- Address: sesuai Mail Server di atas
- Priority: sesuai informasi di atas
Klik Save Changes setelah semuanya selesai.
4.Verifikasi di Admin Console
Setelah selesai menambahkan semua MX record, kembali ke halaman Google Admin Console dan buka bagian Aktivasi Gmail. Di sana, kamu bisa klik tombol Aktifkan Gmail dan Google akan memverifikasi apakah MX record sudah tersetting dengan benar.
Biasanya butuh waktu sekitar 15–30 menit (kadang sampai 1 jam) agar DNS tersinkron penuh. Jadi, sabar ya!
Kalau pengaturan ini sudah berhasil, selamat! Lanjutkan dengan pilih personalisasi Google Workspace, bisa disesuaikan dengan kebutuhan kamu.
Email kamu sekarang sudah bisa mengirim dan menerima pesan via Gmail dengan domain sendiri. Ini adalah pencapaian besar dalam proses cara setting Google Workspace.
Langkah 4 (Opsional): Aktifkan DKIM Supaya Email Kamu Tidak Dianggap Spam
Sebelum lanjut ke pengaturan keamanan, ada satu langkah tambahan yang kami sarankan banget dalam proses cara setting Google Workspace, yaitu mengaktifkan fitur DKIM (DomainKeys Identified Mail).
Kenapa penting? Karena DKIM membantu memastikan email yang dikirim dari domain kamu tidak masuk ke spam penerima. Dengan DKIM aktif, email kamu bakal tampil lebih terpercaya di mata Gmail, Outlook, dan layanan email lainnya.
1. Akses Admin Console
Pertama, login ke admin.google.com dengan akun admin kamu, lalu:
- Klik menu Apps → Google Workspace → Gmail
- Pilih Authenticate email
2. Buat Selector DKIM
Kamu akan diminta untuk membuat selector dengan klik Generate New Record. Gunakan nama seperti: google atau default biar gampang diingat. Google akan memberikan kamu TXT record DKIM yang harus kamu tambahkan ke DNS domain kamu.
Salin informasi ini, ya!
3. Tambahkan Record DKIM di MyDomaiNesia
Sekarang, buka MyDomaiNesia:
- Masuk ke Kelola Domain → Pilih domain kamu
- Klik DNS Management
- Tambahkan record baru:
- Host Name: google._domainkey (jika pakai selector “google”)
- Record Type: SPF (txt)
- Address: Isi dengan kode DKIM dari Google
- Priority: kosongkan saja khusus MX
- Klik Save Changes.
Catatan: Masukkan DNS sesuai dengan record yang dalam Google Workspace kamu.
Setiap domain memiliki tampilan DNS Management yang berbeda, jika ada kendala kamu bisa hubungi tim support kami.
4. Aktifkan DKIM di Google
Setelah record ditambahkan ke DNS, balik ke halaman Admin Console dan klik Start authentication. Setelah kamu tambahkan record DKIM ke DNS, Google akan melakukan pengecekan otomatis dan mulai mengaktifkan fitur ini.
Biasanya perlu waktu beberapa menit hingga aktif. Setelah DKIM aktif, setiap email yang kamu kirim akan otomatis punya tanda tangan digital, ini bikin email kamu jauh lebih aman dan kecil kemungkinan nyasar ke folder spam.
Langkah ini memang opsional, tapi jadi bagian penting kalau kamu ingin hasil maksimal dari proses cara setting Google Workspace. Email kamu jadi lebih profesional dan dipercaya oleh sistem filter email.
Langkah 5: Menambahkan Pengguna & Akun Email
Setelah domain berhasil diverifikasi, sekarang kamu bisa mulai menambahkan pengguna baru atau membuat akun email dengan domain milik kamu sendiri. Ini adalah langkah yang paling ditunggu-tunggu dalam cara setting Google Workspace, karena disitulah kamu mulai bisa bikin email profesional seperti kamu@namadomainsaya.com.
1. Masuk ke Admin Console
Buka admin.google.com dan login sebagai admin utama. Setelah kamu masuk ke dashboard, klik menu Directory → “Pengguna” (Users) yang ada di sisi kiri layar untuk mulai menambahkan akun.
2. Tambahkan Pengguna Baru
Klik tombol Tambahkan Pengguna Baru (Add new user), lalu isi informasi berikut:
- Isi bagian Nama Depan dan Nama Belakang, contohnya “Budi” untuk depan dan “Setiawan” untuk belakang.
- Alamat Email: Misalnya “budi@namadomainsaya.com”
- Password Awal: Buat atau gunakan yang disarankan oleh sistem
- Setelah selesai, klik Tambahkan atau Add new user.
Selamat! Kamu baru saja membuat akun email pertama lewat cara setting Google Workspace.
Catatan: Tambah pengguna bisa dijalankan jika kuota pembelian akun Google Workspace kamu lebih dari 1 akun.
3.Bagikan Info Login ke Pengguna
Setelah pengguna dibuat, kamu akan melihat informasi login (alamat email & password). Jangan lupa bagikan info ini ke pengguna yang bersangkutan agar mereka bisa login ke Gmail mereka melalui mail.google.com.
4. Tambahkan Lebih Banyak Pengguna (Opsional)
Kalau kamu punya lebih dari satu anggota tim, ulangi langkah di atas untuk setiap pengguna yang ingin kamu tambahkan. Semua pengguna yang kamu tambahkan akan otomatis berada di bawah satu domain dan bisa saling berbagi dokumen, kalender, serta email internal dengan lebih mudah.
Langkah ini semakin memperkuat penggunaan cara setting Google Workspace agar semua kebutuhan komunikasi dan kolaborasi tim kamu bisa berjalan lancar.
Selanjutnya, akan masuk ke bagian yang tidak kalah penting, yaitu mengatur MX Record supaya email kamu bisa kirim dan terima dengan lancar.
Langkah 6: Pengaturan Keamanan & Login Pengguna
Setelah email kamu siap dan bebas dari spam, sekarang saatnya mengamankan akun Google Workspace kamu. Ini adalah bagian penting dalam proses cara setting Google Workspace, apalagi kalau kamu menggunakan akun ini untuk kebutuhan bisnis.
Dengan pengaturan keamanan yang tepat, kamu bisa mencegah penyalahgunaan akun, menjaga data tetap aman, dan memastikan hanya pengguna sah yang bisa mengakses layanan.
1. Aktifkan Verifikasi 2 Langkah (2FA)
Langkah pertama yang kami rekomendasikan adalah mengaktifkan verifikasi dua langkah (2FA) untuk semua pengguna.
Caranya:
- Login ke admin.google.com
- Masuk ke menu “Keamanan” (Security), lalu pilih “Autentifikasi” (Authentication) kemudian “Verifikasi 2 Langkah” atau (2-step verification) untuk mulai mengaktifkan fitur keamanannya.
- Ubah status menjadi Wajib untuk semua pengguna (bisa kamu aktifkan per unit organisasi juga)
Dengan verifikasi 2 langkah, setiap login ke akun akan membutuhkan kode tambahan yang dikirim ke HP pengguna. Ini sangat membantu mencegah peretasan akun, apalagi jika password bocor.
2. Batasi Akses Login dari Negara Asing
Untuk menambah lapisan keamanan dalam cara setting Google Workspace, kamu bisa mengatur agar login hanya diizinkan dari lokasi tertentu.
Masuk ke bagian Keamanan → Setelan akses & kontrol. Kalau kamu ingin kontrol lebih, kamu juga bisa batasi akses login berdasarkan lokasi IP, fitur ini tersedia di paket Google Workspace tertentu.
3. Pantau Aktivitas Mencurigakan
Google Admin Console juga menyediakan dashboard untuk melihat aktivitas login yang mencurigakan. Kamu bisa akses ini di bagian Laporan → Keamanan → Aktivitas Login yang Mencurigakan.
Kamu bisa atur agar mendapatkan notifikasi kalau ada login yang tidak biasa, misalnya dari lokasi asing atau perangkat baru.
4. Ubah Password Default Pengguna
Setelah pengguna login pertama kali, pastikan mereka mengganti password default dengan yang baru dan kuat. Ini bisa kamu tetapkan langsung dari Admin Console saat pembuatan akun, dengan mencentang opsi “harus ganti password saat login pertama”.
Bagian keamanan ini adalah salah satu penutup penting dalam cara setting Google Workspace, apalagi kalau kamu ingin layanan tetap aman digunakan untuk jangka panjang. Sekarang semua sudah siap!

Misi Setting Sukses, Selamat Menikmati Google Workspace
Nah, itu dia panduan lengkap cara setting Google Workspace dari awal sampai siap pakai. Mulai dari verifikasi domain, menambahkan pengguna, mengatur MX record, menghindari spam lewat DKIM, sampai pengamanan akun, semua sudah kamu lewati dengan sukses.
Buat kamu yang baru pertama kali menggunakan email profesional, tenang aja, kamu nggak sendirian. Kami di DomaiNesia siap bantu kapan pun kamu butuh panduan lanjutan atau ada masalah teknis di tengah jalan.
Dengan mengikuti cara setting Google Workspace ini, sekarang kamu bisa kirim email dengan domain sendiri, membangun kredibilitas bisnis, dan meningkatkan kolaborasi tim pakai layanan Google yang sudah terpercaya di seluruh dunia.
Kalau kamu masih belum punya domain sendiri atau mau mulai langganan Google Workspace dengan lebih mudah, langsung aja kunjungi website kami di DomaiNesia.
Semoga panduan ini membantu, ya. Sampai ketemu di tutorial selanjutnya!