• Home
  • Tips
  • 3 Cara Membuat Startup Sederhana

3 Cara Membuat Startup Sederhana

Oleh Argadahana
4.83/5 (6)
cara membuat startup sederhana

cara membuat startup sederhana

Kali ini kita akan ngobrolin cara membuat startup yang sederhana untuk Domainesians. Cara membuat startup sederhana ini akan dibagi menjadi tiga langkah. Nah, ikuti ulasan kita kali ini ya!

Startup Itu Apa Sih?

Sebelum kita terlalu jauh membahas mengenai cara membuat startup. Ada baiknya kita mengenal apa itu startup. Karena secara penggunaan istilah masih sering tertukar-tukar dengan UKM atau UMKM. Meski bisa dibilang garis pembatas ketiga hal tersebut cukup tipis.

Startup adalah sebuah bentuk bisnis rintisan yang biasanya bergerak dibidang teknologi. Misalnya adalah startup ­e-commerce, startup fintech, atau startup game. Tidak hanya bergerak diranah website saja, namun dengan perkembangan teknologi sekarang, startup mulai merambah di aplikasi mobile yang tentu saja menjadi barang yang dipegang orang sehari-hari.

Berkembangnya istilah startup sebenarnya bukan baru-baru saja, namun sudah sejak lama setelah domain dot com mulai dikenal masyarakat. Dan semakin menjamur sejak akhir tahun 90-an meski sebenarnya startup sebenarnya adalah kata lain dari “bisnis rintisan”. Namun karena bersamaan datang dengan teknologi internet dan website kala itu, keduanya makin dikenal sebagai sebuah perpaduan.

Baca Juga: Cara Membuat Toko Online Gratis

Membuat Ide Startup dan Desain Produk

Sebuah startup tidak akan bisa ujug-ujug lahir tanpa ada yang sebuah persiapan yang matang. Tidak hanya dari segi bagaimana produk apa yang akan dihasilkan. Atau mengenai layanan apa yang akan ditawarkan kedepannya. Namun juga bagaimana cara menjual produk startup itu sendiri. Nah, pada sub bab kali ini, kita akan membahas secara singkat bagaimana menyusuk sebuah ide dan desain produk yang mudah untuk startup.

cara membuat startup
source: pexels
  • Menyusun Ide Kreatif

Cara membuat startup paling dasar adalah menyusun ide kreatif. Ide mengenai bentuk produk atau jasa yang akan dibuat baiknya disusun dalam sebuah corat-coret sederhana. Menyusun ide paling mudah adalah dengan cara menuliskan premis-premis terkait ide tersebut pada secarik kertas, dan menyusunnya dalam sebuah bisnis plan.

Meski hampir tidak ada sebuah ide yang baru dan betul-betul segar, namun setidaknya startup yang akan dibuat harus mampu menyelesaikan sebuah permasalahan yang dialami masyarakat. Dan mengingat perkembangan teknologi semakin pesat, begitu juga dengan masalah-masalah baru yang akan muncul. Disinilah peran startup hadir, dengan membantu memberikan alternatif baru untuk menyelesaikan masalah, jika memang produk serupa telah ada sebelumnya ditempat lain namun kurang memberi solusi.

Domainesians perlu ingat satu hal bahwa, mungkin ide kita bisa sama dengan yang lain namun tidak dengan eksekusinya.

  • Membuat Bisnis Plan Startup

Bisnis plan bisa dibilang adalah jantung dari sebuah usaha. Baik usaha bentuk digital ataupun tidak sekalipun, bisnis plan adalah satu elemen yang paling penting ada. Bisnis plan startup sebenarnya sama saja dengan bisnis plan yang lainnya.

Namun pengaplikasiannya mengalami sedikit penyesuaian dengan teknologi yang digunakan. Misalnya pada ranah perencanaan pemasaran. Jika dulu channel pemasaran dan iklan hanya mengenal istilah Televisi atau Radio sebagai channel advertising. Maka sekarang channel tersebut akan semakin bertambah dengan hadirnya internet. Malah ketika di breakdown secara detail, akan ada beberapa media misalnya website atau media sosial.

Domainesians bisa menggunakan beberapa metode untuk membuat sebuah bisnis plan sederhana untuk startup. Namun yang paling sederhana dan mudah untuk digunakan adalah dengan menggunakan model bisnis kanvas. Bisnis model canvas yang dikembangkan oleh Alexander Osterwalder ini bisa membantu kalian untuk membuat sebuah bisnis plan startup yang baik.

Baca Juga: Cara Membuat Model Bisnis Kanvas Untuk Startup

  • Membuat Desain Produk yang Baik

Setelah mengawali cara membuat startup dengan menyusun ide dan bisnis plan, selanjutnya adalah membuat sebuah desain produk / jasa yang akan diciptakan. Seperti yang telah dibahas pada sub bab sebelumnya bahwa sebuah produk yang baik adalah sebuah produk yang menyelesaikan masalah. Maka pada bagian ini kita akan membahas mengenai desain produk yang baik.

Desain tidak hanya merupakan sebuah kemasan luar yang membalut produk tersebut. Apabila itu adalah sebuah produk fisik maka ya, jawabannya adalah peryataan diatas. Namun bagaimana jika domainesians memiliki sebuah produk dalam bentuk non-fisik (digital) atau sebuah produk jasa?

membuat startup sendiri
source: pexels

Jawabannya adalah bagaimana kita mencitrakan produk tersebut dalam bentuk cerita. Memang desain tidak hanya merupakan tampilan fisik namun juga bagaimana calon pengguna mampu mendapatkan gambaran mengenai bagaimana produk tersebut digunakan. Misalnya untuk sebuah startup yang bergerak dibidang layanan kurir dan transportasi yang sudah dikenal di Indonesia, Gojek.

Dalam outputnya gojek memberikan sebuah aplikasi smartphone untuk penggunanya. Desain yang ditampilkan tidak hanya menunjukkan keindahan visual namun juga bagaimana kemudahan akses dan panel yang bisa digunakan masyarakat secara mudah.

Mengembangkan Produk yang Dibuat

Selanjutnya dalam cara membuat startup adalah mengembangkan produk yang dibuat. Setelah desain produk sudah dibuat, sekarang adalah saatnya mengembangkan produk tersebut. Pengembangan produk meliputi bagaimana produk ini dapat memberi manfaat bagi masyarakat, atau bagaimana layanan purna-jual diberikan. Tidak cukup disitu saja, tapi juga bagaimana sebuah produk ini mampu bertahan ketika produk serupa dari pesaing hadir. Dan bagaimana produk ini bisa memberikan peluang baru kedepannya.

Sebagai contoh kasus, kembali pada Gojek yang telah memiliki sistim pembayarannya sendiri bernama Go-Pay. Jika dahulu gojek hanya melayani pembayaran via cash yang langsung diberikan pada driver yang jadi mitra mereka. Kini Gojek telah hadir dengan sistim pembayaran non-tunai dengan sistim pre-paid balance. Sistim ini memudahkan penggunanya untuk bisa membayar secara non-tunai, dan bahkan telah berkembangn menjadi mata uang digital. Mengingat pembayaran menggunakan Go-Pay tidak hanya dapat digunakan untuk membayar jasa driver saja, namun juga untuk beberapa merchant yang jadi mitra mereka.

Menaksir Harga dan Mengenalkan Produk

Sebuah startup tentunya bertujuan untuk menghasilkan profit. Berbeda dengan konsep sociopreneurship yang bertujuan sosial (nanti mungkin suatu saat kita akan membahas mengenai ini). Maka tentu akan ada beberapa pot dana yang harus disediakan atau diproyeksikan akan didapatkan dari produk tersebut.

pendanaan startup
source: pexels

Sebagai sumber pendanaan awal startup bisa didapatkan dari hasil penggalangan dana pribadi-pribadi yang terlibat, mendapatkan dari hasil pinjaman modal online misalnya, atau melalui investor. Untuk mendapatkan dana dari pinjaman online sekarang semakin mudah dengan banyak sekali fintech yang berkembang di dunia, dan khususnya di Indonesia pun telah ada, sebut saja Uang Teman, Cek Aja, dan sebagainya.

Sedangkan melalui investor bisa melalui beberapa cara, misalnya pitching kepada calon investor potensial dengan membawa prototype produk dan bisnis plan yang telah dibuat sebelumnya. Atau menampilkan informasi produk tersebut dan membawanya ke ranah investasi crowdfunding. Dengan perkembangan teknologi sekarang, kita sangat bisa untuk mendapatkan investasi cuma-cuma melalui crowdfunding ini, misalnya melalui Kita Bisa atau Kickstarter.

Kesimpulan: Cara Membuat Startup itu Mudah

Cara membuat startup itu mudah, dengan satu premis utama bahwa startup yang akan dikembangakan adalah sebuah bisnis rintisan yang mampu memberi solusi pada masyarakat. Tidak hanya memberikan dampak ekonomis langsung pada pembuat startup namun juga sosial bagi para pengguna dan mereka yang terlibat. Dengan mengikuti ketiga langkah diatas secara urut, Domainesians bisa memulai sebuah startup yang mungkin nanti menjadi Unicorn Startup suatu hari. Selamat berkembang!

Argadahana

Here to share stories about marketing, communication, and business related to tech industries. Feel free to hit me up on my social accounts.


Nadya
February 25, 2020

Selamat malam, saya ingin bertanya mengenai perekrutan tim. Apakah perekrutan tim startup lebih baik setelah ide sudah matang atau sebelum ada ide? Lalu bagaimana cara perekrutannya?

Arga
September 8, 2019

Selamat malam yusrandhi, Kamu bisa mulai dengan membuat corat coret sederhana secara teknis produk (start-up) milikmu. Kemudian jika sudah, dimantapkan dengan membuat bisnis model kanvas: https://www.domainesia.com/tips/membuat-bisnis-model-kanvas-startup/ Semoga membantu

yusrandhi
September 4, 2019

selamat malam, terima kasih atas pencerahannya... saat ini sy juga lg menyusun unk membuat starup jenis jasa... dan row modelnya pun sdh sy buat dan sudah sy diskusikan jg dengan teman yg ahli IT. namun sy kesulitan harus bagaimana memulainya dan mendaftarkan hasil ide saya tersebut. mohon bimbingannya. terima kasih

Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Pindah Ke DomaiNesia

Tertarik mendapatkan semua fitur layanan DomaiNesia? Dapatkan Diskon Migrasi 40% serta GRATIS biaya migrasi & setup

Ya, Migrasikan layanan Saya!

Hosting Murah

This will close in 0 seconds