• Home
  • Berita
  • Email Spoofing Adalah Pesan Palsu Patut Diwaspadai!

Email Spoofing Adalah Pesan Palsu Patut Diwaspadai!

Oleh Mila Rosyida
No ratings yet.

Saat ini email memang menjadi salah satu komunikasi penting. Melalui email, kamu bisa berkirim pesan dengan siapapun asalkan terhubung dengan internet. Apalagi email sangat bermanfaat di dunia pekerjaan dan bisnis. Namun kamu perlu tahu bahwa sebuah email bisa menjadi salah satu jembatan serangan siber. Salah satunya email spoofing.

Pernah mendapatkan email dari orang lain namun sebenernya itu adalah email palsu? Yap, itulah yang dinamakan email spoofing.

Email spoofing adalah teknik umum dalam kegiatan phising dan spamming, dimana pesan palsu dikirimkan dengan menyamar seolah-olah berasal dari alamat email yang dapat dipercaya.

Seperti apakah contoh dari email spoofing ini? Apa perbedaanya dengan email phising? Bagaimana cara kerjanya? Simak artikel berikut ya DomaiNesians!

Pengertian Email Spoofing

Email spoofing adalah teknik umum dalam kegiatan phising dan spamming, dimana pesan palsu dikirimkan dengan menyamar seolah-olah berasal dari alamat email yang dapat dipercaya.

Praktik ini banyak digunakan karena penerima email cenderung membuka pesan yang terlihat sah, memberikan kesempatan bagi penyerang untuk mencapai tujuan mereka.

Tujuan utama dari email spoofing adalah mendorong penerima email untuk membuka pesan tersebut dan memberikan tanggapan terhadap instruksi atau permintaan yang terkandung di dalamnya.

Meskipun email palsu hasil dari email spoofing seringkali dapat diidentifikasi melalui tanda-tanda seperti penggunaan tata bahasa yang buruk, ada potensi bahaya serius yang terkait dengan praktik ini.

Sebagai contoh, email palsu dapat menyertakan tautan atau lampiran berbahaya, seperti malware, yang dapat merugikan sistem jika diakses atau diunduh.

Sumber : envato

Dalam beberapa kasus, email spoofing dapat mencapai tingkat serius, seperti dalam serangan phishing yang menyamar sebagai email dari situs marketplace terkenal untuk mencuri informasi pribadi, termasuk kata sandi atau nomor kartu kredit.

Serangan yang lebih canggih bahkan dapat menggunakan teknik ini untuk menyusup ke dalam sistem internal perusahaan, menyamar sebagai pemimpin perusahaan.

Sebagai langkah pencegahan, jika secara tidak sengaja membuka email yang mencurigakan, penting untuk segera menghapusnya dan mengambil langkah-langkah tambahan untuk melindungi diri.

Meskipun terdeteksi dengan lebih baik oleh berbagai sistem keamanan, email spoofing tetap menjadi metode yang sering digunakan dalam serangan phishing dan berbagai kegiatan kejahatan siber.

Oleh karena itu, kehati-hatian dan upaya menjaga keamanan online tetap menjadi hal yang sangat penting.

Baca Juga : Cara Membuat Website Dari Nol Bagi Pemula Terlengkap

Perbedaan Email Spoofing dan Email Phising

Serangan spoofing dan phishing meskipun memiliki keterkaitan, namun sebenarnya keduanya merupakan ancaman keamanan siber yang berbeda dengan karakteristik unik.

Dalam spoofing, tujuannya adalah meniru identitas seseorang tanpa perlu mencuri informasi korban. Sebagai contoh, alamat email atau nomor telepon korban tidak dicuri, melainkan ditiru dengan cermat.

Spoofing tidak dianggap sebagai penipuan dalam arti konvensional, karena tidak melibatkan pencurian informasi pribadi.

Di sisi lain, phishing memiliki tujuan yang berbeda, yaitu mencuri informasi pribadi korban. Dalam konteks ini, serangan phishing dianggap sebagai bentuk penipuan yang melibatkan manipulasi untuk mendapatkan akses ke informasi yang bersifat rahasia.

Proses ini seringkali melibatkan penggunaan teknik rekayasa sosial, dimana penyerang mencoba untuk memanipulasi korban agar memberikan informasi pribadi, seperti kata sandi atau nomor kartu kredit.

Metode pelaksanaan serangan spoofing melibatkan instalasi perangkat lunak berbahaya pada komputer korban, yang kemudian digunakan untuk meniru identitas.

Di sisi lain, serangan phishing menggunakan teknik rekayasa sosial, dimana penyerang berusaha memanipulasi korban untuk memberikan informasi pribadi secara sukarela. Lebih lengkapnya, kamu dapat melihat perbedaan spoofing dan phising pada tabel berikut:

spoofing

Contoh Spoofing

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, serangan spoofing berupaya menyembunyikan identitas mereka dengan menyamar sebagai sumber yang dapat dipercayai, dengan tujuan memenangkan kepercayaan korban.

Mereka melakukan ini untuk memasang malware atau menyusun kejahatan lebih lanjut, menggunakan informasi atau akses yang berhasil diperoleh. Serangan spoofing dapat mengambil berbagai bentuk, termasuk:

  • Spoofing Email: Penyerang menciptakan alamat email yang meniru pengirim terpercaya dengan memodifikasi kolom “dari” agar sesuai dengan kontak yang dikenali atau meniru nama dan alamat email dari kontak yang terpercaya.
  • Spoofing Domain atau Situs Web: Penyerang membuat situs web atau domain palsu yang didesain untuk meniru identitas bisnis atau individu yang dikenal agar terlihat sah.
  • Spoofing IP: Penyerang mengubah alamat IP mereka untuk menyembunyikan identitas asli atau menyamar sebagai pengguna lain melalui teknik spoofing IP.
  • Spoofing GPS: Penyerang memanipulasi informasi lokasi perangkat GPS untuk mendaftar di lokasi yang berbeda dari lokasi fisik sebenarnya.
  • Spoofing ID Penelepon: Penyerang menyamarkan nomor telepon mereka dengan nomor yang dikenal oleh korban, mirip dengan metode spoofing email.

Contoh Phising

Di sisi lain, phishing merupakan skema penipuan di mana para pelaku ancaman mengirimkan pesan umum dalam jumlah besar, terutama melalui email, dengan harapan memancing pengguna untuk mengklik tautan berbahaya.

Tujuan utamanya adalah mencuri kredensial atau informasi pribadi, seperti nomor jaminan sosial. Berikut adalah empat jenis serangan phishing yang paling umum:

  • Spear Phishing: Serangan phishing ini bersifat spesifik, menargetkan individu atau organisasi tertentu melalui komunikasi pribadi, seringkali menggunakan email berbahaya. Penyerang berusaha mencuri informasi sensitif dari target yang telah ditentukan.
  • Whale Phishing: Jenis rekayasa sosial ini secara khusus menargetkan eksekutif senior atau pejabat dalam usaha mencuri uang, informasi, atau mendapatkan akses ke komputer korban untuk melancarkan serangan siber lebih lanjut.
  • Phishing Suara (Vishing): Vishing adalah bentuk serangan phishing yang dilakukan melalui telepon. Penyerang menggunakan panggilan suara untuk memanipulasi target dengan tujuan memperoleh informasi rahasia atau data keuangan.
  • SMS Phishing (Smishing): Smishing merujuk pada penipuan phishing yang dilakukan melalui pesan SMS. Biasanya, serangan ini bertujuan menggoda pengguna untuk mengunjungi situs web yang merayu mereka untuk mengunduh aplikasi atau konten berbahaya, membahayakan keamanan perangkat atau data mereka.

Cara Kerja Spoofing

Spoofing pada dasarnya melibatkan beberapa tahapan, dimulai dari apa yang disebut sebagai “pretext” atau alasan, diikuti dengan “action statement” atau perintah tindakan.

Proses spoofing dapat diuraikan sebagai berikut agar lebih mudah dipahami:

Pretext (Alasan)

  • Identitas Palsu: Penipu akan menyajikan diri sebagai seseorang yang dikenal atau organisasi yang dapat dipercaya oleh korban.
  • Cerita Meyakinkan: Mereka akan merancang cerita yang terdengar meyakinkan, masuk akal, dan spesifik, seringkali menciptakan suasana kenyamanan bagi korban.
  • Urgensi: Penipu sering menghadirkan unsur urgensi, menyatakan bahwa waktu terbatas dan mendesak korban untuk segera melakukan tindakan tertentu.

Action Statement (Pernyataan Tindakan)

  • Perintah Sederhana: Pada tahap ini, penipu akan memberikan perintah sederhana kepada korban. Contohnya mungkin termasuk menginput data di formulir, mengklik tautan, atau tindakan sederhana lainnya.
  • Kadar Kemampuan Korban: Perintah yang diberikan biasanya sesuai dengan kemampuan korban. Jika terlalu rumit, korban mungkin menjadi curiga dan enggan melaksanakannya.

Taktik ini dimaksudkan untuk memanipulasi korban dengan menciptakan kesan kepercayaan melalui identitas palsu dan cerita yang mendalam, sambil menekankan urgensi untuk tindakan segera.

Penting untuk diingat bahwa metode ini dapat bervariasi tergantung pada jenis spoofing yang digunakan oleh penipu. Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran akan cara kerja spoofing dapat membantu melindungi diri dari ancaman potensial.

Cara Kerja Phising

Secara umum, berikut adalah cara kerja phishing yang perlu kamu ketahui:

  • Identifikasi Target: Pelaku phising akan memilih siapa korban yang akan menjadi target. Ini bisa mencakup individu, perusahaan, atau bahkan kelompok tertentu.
  • Perencanaan dan Pengumpulan Data: Pelaku membuat strategi untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan dalam serangan. Mereka mungkin mencari informasi sensitif seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau informasi pribadi lainnya.
  • Pembuatan Pesan Palsu: Pelaku membuat email palsu atau halaman web tiruan yang meniru identitas admin atau situs web yang sah. Tujuannya adalah membuat pesan atau tautan terlihat seolah-olah berasal dari sumber yang dapat dipercaya.
Sumber : envato
  • Serangan Phishing: Setelah persiapan selesai, pelaku mengirimkan pesan palsu kepada target. Pesan ini seringkali dibuat agar terlihat meyakinkan dan memancing korban untuk mengambil tindakan tertentu.
  • Pemantauan dan Pengumpulan Data Korban: Ketika korban mengklik tautan atau berinteraksi dengan pesan palsu, pelaku memantau dan mengumpulkan data yang diberikan oleh korban di halaman web tiruan.
  • Penyalahgunaan Data: Data yang diperoleh dari korban kemudian dapat digunakan untuk melakukan aktivitas ilegal, seperti pembelian ilegal atau tindakan penipuan lainnya.
Mila Rosyida

Halo ! I'm a Technical Content Specialist in DomaiNesia. I love learn anything about Technical, Data, Machine Learning, and more Technology.


Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Pindah Ke DomaiNesia

Tertarik mendapatkan semua fitur layanan DomaiNesia? Dapatkan Diskon Migrasi 40% serta GRATIS biaya migrasi & setup

Ya, Migrasikan layanan Saya!

Hosting Murah

This will close in 0 seconds