• Home
  • Tips
  • Tips SEO: Cara Mengoptimasi Website Ecommerce

Tips SEO: Cara Mengoptimasi Website Ecommerce

Oleh Ratna Patria

Memiliki peringkat yang lebih tinggi dari kompetitor kamu adalah sebuah keharusan. Namun ada banyak hal yang harus kamu tahu tentang SEO ecommerce, supaya situs ecommerce kamu ada di urutan paling atas. Jika kamu kehilangan klik, maka kamu juga akan kehilangan penjualan. Tips yang akan dibahas kali ini bisa diterapkan buat kamu yang baru memiliki website atau buat kamu yang ingin meningkatkan website. Akan ada banyak saran yang bisa kamu coba terapkan untuk meningkatkan SEO ecommerce kamu.

Hari-hari ini, pengunjung yang masuk ke halaman website tidaklah cukup, kamu harus menduduki peringkat satu. Mengapa? Optify melakukan riset tentang CTR, hasilnya adalah mereka yang menduduki peringkat satu menerima CTR mencapai 36.4%, sementara mereka yang ada di peringkat dua akan menerima CTR 12.5%, dan peringkat ketiga akan mendapat 9.5%. Artinya, jika SEO ecommerce kamu tidak membawa kamu ke peringkat pertama, kamu akan kehilangan brand awareness, klik, dan penjualan. Itulah mengapa, SEO ecommerce juga merupakan hal penting yang harus kamu tahu. Bagaimana tips supaya website kamu bisa ada di peringkat pertama? Langsung saja baca tips-tips di bawah ini.

Riset Kata Kunci

Sebelum menerapkan strategi SEO ecommerce apapun, kamu sebaiknya memulai dengan riset kata kunci dan riset kompetitor. Riset adalah bagian terpenting dari SEO ecommerce. Menargetkan kata kunci yang salah bisa merusak seluruh tatanan yang kamu buat dengan menghasilkan lalu lintas yang memiliki kualitas rendah dan konversi yang sedikit. Tentunya tidak ada pebisnis yang menginginkan hal tersebut. Ada tiga area utama yang perlu kamu fokuskan ketika kamu ingin melakukan riset, yaitu di halaman utama dan halaman produk, kata kunci untuk topik halaman blog, dan hindari kanibalisasi kata kunci (keyword cannibalization).

  1. Kata Kunci Untuk Homepage dan Halaman Produk

Perhatikan kata kunci yang kamu pilih. Jangan sampai terlalu luas atau terlalu kompetitif. Kata kunci yang terlalu luas akan menyebabkan bounce rate menjadi tinggi dan nilai konversi yang rendah. Pelanggan yang masuk ke website bisa langsung pergi karena tidak menemukan kebutuhan mereka yang spesifik. Selain itu, kalau kamu menggunakan kata kunci yang sangat kompetitif, akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan peringkat pertama.

  1. Kata Kunci Untuk Topik Halaman Blog

Kata kunci yang sekiranya tidak bisa diletakkan di halaman utama dan halaman produk, bisa kamu tambahkan di kata kunci untuk topik blog. Konten blog juga bisa menentukan peringkat yang akan kamu dapatkan. Kamu juga bisa memanfaatkan long tail keyword di blog. Long tail keyword adalah pencarian unik yang digunakan orang untuk menemukan sesuatu yang lebih spesifik secara online. Sebaiknya kamu membuat konten blog yang bisa memberikan nilai untuk pengunjung, karena algoritma Google akan memberikan penghargaan pada website yang membuat konten-konten berkualitas.

  1. Kanibalisasi Kata Kunci

Kanibalisasi kata kunci terjadi ketika beberapa halaman di website yang sama menggunakan kata kunci yang sama. Kanibalisasi kata kunci akan membingungkan mesin pencari. Kamu seperti membuat mesin pencari memilih halaman mana yang lebih penting untuk kata kunci tersebut. Hal ini bisa membuat lalu lintas kata kunci tersebut tidak maksimal. Artinya, kamu tidak bisa menulis postingan blog menggunakan kata kunci yang sama dengan salah satu halaman website.

SEO ecommerce
Sumber: Pixabay

Identifikasi Permasalahan yang Dihadapi Saat ini

Setelah kamu menyelesaikan riset kata kunci, saatnya untuk mulai mengaudit website, mencari masalah yang perlu diperbaiki. Jadi fokus utama dalam tahap ini adalah menemukan permasalahan dengan cepat dan menentukan kecepatan website kamu.

  1. Menemukan Sumber Masalah

Neil Patel menggunakan Screaming Frog untuk menemukan kesalahan pada website. Screaming Frog ada versi gratis yang bisa dengan bebas kamu gunakan. Screaming Frog akan melihat tautan, gambar, CSS, skrip, dan aplikasi website kamu gunakan dari perspektif SEO ecommerce. Kemudian dia akan memberikan ringkasan data yang memuat kesalahan, pengalihan (redirects), halaman duplikat, header tag yang hilang, dan lain-lain. Kesalahan yang perlu kamu selesaikan dengan cepat adalah mengarahkan 404 ke konten yang sebenarnya, mengubah 302 redirects menjadi 301 redirects, dan memperbarui halaman dengan duplikat konten, judul meta, dan deskripsi meta.

  1. Kecepatan Website

Setelah masalah-masalah utama teratasi, saatnya kamu fokus pada kecepatan website. Tidak ada pengunjung yang dengan sabar menunggu website yang lambat untuk memuat. Pengunjung akan mengklik tombol ‘back’ dan kembali ke halaman hasil pencarian untuk menemukan website lain yang lebih cepat. Dan bisa jadi, website yang dituju adalah website kompetitor. Fakta mengatakan bahwa 40% orang akan meninggalkan website yang memerlukan waktu lebih dari 3 detik untuk dimuat. Kamu bisa meningkatkan kecepatan dengan membeli lebih banyak ruang server, menggunakan CMS yang berbeda, atau mengurangi ukuran gambar.

Optimasi On-Page

Optimasi mesin pencari secara off-page sama pentingnya dengan optimasi on-page. Optimalisasi on-page mencakup semua tindakan yang kamu lakukan dalam halaman website itu sendiri untuk membuat peringkat website lebih baik. Ada dua target utama yang bisa kamu lakukan untuk mengoptimasi halaman, yaitu arsitektur halaman dan website versi telepon seluler.

  1. Arsitektur Halaman

Jika kamu membangun ulang atau mendesain ulang sebuah website tata letak informasi adalah hal penting. Kamu perlu tahu bahwa arsitektur website yang baik bisa dengan signifikan mempengaruhi kegunaan, peringkat, dan konversi website kamu. Perencanaan yang tepat akan membuat perluasan kategori produk kedepannya menjadi lebih mudah.

Hal ini sangat penting, mengingat website Ecommerce adalah website yang sangat besar. Jadi, sebaiknya kamu fokus untuk membuat arsitektur yang datar. Maksudnya, buatlah desain yang memerlukan klik sesedikit mungkin untuk beralih dari halaman beranda ke halaman produk. Dengan cara ini, link juice atau otoritas akan berpindah dari halaman beranda ke halaman produk melalui tautan internal.

  1. Website Versi Telepon Seluler

Kamu pasti tahu bahwa saat ini, ada banyak orang yang melakukan pembelian melalui telepon seluler. Maka tidak diragukan lagi jika website Ecommerce kamu harus website yang mobile friendly. Sudah banyak penelitian yang menyatakan bahwa pelanggan akan pergi ke situs lain jika website yg dituju tidak mobile friendly. Ada banyak perusahaan memiliki masalah dengan versi seluler, karena menghasilkan konten duplikat. Hal itu tentu saja menghasilkan masalah SEO ecommerce dan mempengaruhi algoritma Google untuk peringkat website kamu.

Namun hal itu bisa ditangani dengan adanya desain website yang responsif. Kamu perlu membuat kode supaya website bisa berfungsi pada perangkat apapun, tanpa membuat banyak website. Kalau belum memiliki developer sendiri, kamu bisa membeli, kemudian menyesuaikan template desain responsif dari website-website yang menawarkan desain template website, seperti Themeforest.

SEO ecommerce
Sumber: Pixabay

Menambahkan Konten Blog

Degan Blog, kamu bisa mengoptimalkan setiap postingan untuk kata kunci yang tidak ditargetkan pada halaman utama website kamu. Sama seperti website, postingan blog juga harus memiliki kualitas yang tinggi dan ramah pembaca. Carilah penulis yang tidak hanya berpengalaman, profesional, dan memahami industri, tetapi juga penulis yang memiliki pengetahuan dasar SEO ecommerce.

Ketika kamu membuat konten Blog, pertimbangkan untuk mengemasnya bersamaan dengan e-book atau panduan yang bisa diunduh. E-book dan panduan bisa diunduh setelah pengunjung memasukan alamat email mereka. Dari situ, kamu juga bisa mengirimkan email penjualan dan pemasaran yang mendorong calon pembeli untuk membeli di ecommerce kamu.

Pembuatan Tautan

Sama dengan konten, kamu juga pasti ingin mendapatkan inbound link yang berkualitas. Google tidak hanya menghukum website, jika ada banyak website berkualitas rendah yang menautkan ke website kamu, kerugian tersebut juga bisa terjadi karena lalu lintas referral tidak melakukan sesuatu yang positif untuk bisnis kamu. Inbound link yang berkualitas rendah berasal dari website yang memiliki otoritas yang rendah pula. Kamu pasti bisa mengenali website yang memiliki kualitas rendah. Mereka biasanya penuh dengan iklan dan berisi konten yang berisi kata kunci yang ditulis dengan buruk.

Kamu sebaiknya fokus untuk mendapatkan tautan dari website yang pasti bagus dan menawarkan sesuatu yang bernilai kepada mereka dengan imbalan tautan. Kamu bisa menawarkan postingan berkualitas, ikut menulis di sebuah penelitian, menyusun infografis dan lain-lain. Jadi, beberapa larangan yang harus kamu ingat adalah menggunakan anchor text yang sama berulang kali, menautkan ke halaman yang sama berulang kali, dan menautkan link yang memiliki otoritas rendah.

Bisnis Lokal

Kalau kamu memiliki bisnis lokal, pastikan kamu memiliki nama, alamat dan nomor telepon untuk semua lokasi yang ditampilkan di website. Sebaiknya kamu menerapkan nama, alamat dan nomor telepon yang sama di semua website. Website kamu juga harus menggunakan kata kunci berbasis lokasi yang sesuai. Hal ini penting karena Google memadukan pencarian lokal dan organik. Dr. Pete dari Moz mengatakan bahwa ada peluang untuk website yang lemah pada faktor peringkat organik, untuk dioptimalkan secara maksimal di pencarian lokal.

Baca juga: Memaksimalkan Traffic Dengan Local SEO

SEO ecommerce
Sumber: Pixabay

Optimasi Website Ecommerce Sekarang

Sebuah website tentu harus dioptimalkan. Salah satunya adalah untuk meningkatkan penjualan. Sebelum kamu melihat hasil yang baik, SEO ecommerce harus dilakukan dengan benar terlebih dahulu. Niscaya website kamu akan menghasilkan banyak konversi dan pengunjung tidak ragu untuk kembali lagi. SEO ecommerce memang menghabiskan banyak waktu dan tenaga, namun memiliki hasil yang sepadan. Jadi jangan cepat menyerah, ya DomaiNesians!

Ratna Patria

Hi! Ratna is my name. I have been actively writing about light and fun things since college. I am an introverted, inquiring person, who loves reading. How about you?


Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Pindah Ke DomaiNesia

Tertarik mendapatkan semua fitur layanan DomaiNesia? Dapatkan Diskon Migrasi 40% serta GRATIS biaya migrasi & setup

Ya, Migrasikan layanan Saya!

Hosting Murah

This will close in 0 seconds