• Home
  • Berita
  • 4 Tipe Digital Advertising yang Perlu Kamu Tahu

4 Tipe Digital Advertising yang Perlu Kamu Tahu

Oleh Ratna Patria

Iklan digital kini sudah berevolusi. Awal mulanya iklan digital masih sederhana sebagai gambar statis yang muncul di bagian atas situs web. Iklan digital telah menjadi bagian dari kehidupan internet sehari-hari. Buat kamu yang mungkin baru saja terjun ke dunia marketing mungkin akan sedikit bingung dalam memahami berbagai contoh iklan digital yang tersedia. Kamu juga harus menentukan jenis digital apa yang akan digunakan untuk mengiklankan bisnis. Membuat iklan bisa menjadi tantangan tetapi juga bisa sangat mudah dengan platform yang tepat. Kalau kamu masih perlu memahami banyak hal tentang contoh iklan digital, disini akan dibahas mengenai apa saja tipe-tipe dan contoh iklan digital dan kapan waktu yang tepat untuk menggunakannya. Yuk, langsung aja, berikut ini adalah tipe-tipe dan contoh iklan digital yang perlu kamu tahu!

Search Engine Marketing

SEM atau Search Engine Marketing adalah salah satu jenis pemasaran digital yang mencakup iklan PPC atau Pay Per Click. Iklan PPC memungkinkan kamu membuat iklan khusus sendiri, menetapkan anggaran, dan melihat metrik setelah iklan aktif berjalan. Dalam PPC ada dua jenis iklan yang bisa kamu jalankan di mesin pencari seperti Google, yaitu iklan pencarian dan iklan bergambar. Iklan pencarian muncul ketika pengguna mengetik kata kunci atau keyword ke mesin pencari. Iklan ini akan sangat kuat ketika muncul di mesin pencari, karena kemungkinan besar pelanggan potensial yang mencari kata kunci tersebut akan melihat iklan yang kamu pasang. Orang-orang yang menemukan iklan pencarian kamu adalah orang yang memang mencari produk kamu atau barang dan layanan yang serupa. Jadi, iklan yang kamu pasang tidak akan terlihat oleh seseorang yang belum pernah mendengar tentang produk atau layanan kamu.

Baca juga: Tren Marketing Media Sosial 2019

Tipe Digital Advertising
Sumber: Pixabay

Iklan Bergambar (Display Ads)

Iklan bergambar adalah iklan yang muncul di situs web lain. Pelanggan potensial yang melihat iklan bergambar akan ditargetkan setelah mencari produk atau layanan, atau kebetulan masuk di situs web yang berisi iklan tersebut. Biasanya, ketika menggunakan iklan bergambar, marketers akan memasarkan kepada orang-orang yang belum pernah mendengar produk kamu. Artinya, iklan ini fokus pada meningkatkan brand awareness. Google Display Ads memungkinkan kamu menjangkau lebih dari 90% orang di internet, di lebih dari 2 juta situs web. Hal yang perlu ditekankan disini adalah, meskipun ini adalah angka yang besar, namun tidak akan menjamin bahwa kamu akan memperoleh konversi dari iklan tersebut.

Ada beberapa ukuran berbeda untuk iklan bergambar. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan beberapa percobaan terpisah untuk melihat iklan mana yang mendapat konversi terbanyak untuk merek kamu. Kamu bisa menggunakan dua contoh iklan digital secara bersamaan untuk mendapatkan insight tentang pelanggan dari berbagai sudut. Supaya iklan digital yang kamu lakukan lebih efektif, cobalah untuk membedakan audiens yang belum pernah mendengar tentang layanan dan produk kamu, dengan pelanggan yang tahu apa yang mereka inginkan dari layanan kamu.

Google Shopping Ads

Google Shopping Ads juga termasuk dalam kategori PPC. Iklan ini menampilkan produk bersamaan dengan gambar dan muncul di Google, dilengkapi dengan informasi harga produk, dan dari situs mana produk tersebut berasal. Menyiapkan jenis iklan ini cukup mudah. Mulailah dengan mengunggah produk kamu ke Google’s merchant center, kemudian kamu bisa membuat kampanye belanja. Jenis iklan ini sangat bagus jika kamu memiliki 500 produk atau lebih. Namun, jika kamu menjalankan bisnis yang lebih kecil dan menjual produk dalam jumlah yang terbatas, Google Shopping Ads mungkin bukan cara yang tepat. Kamu tidak perlu khawatir, karena ini hanyalah salah satu contoh iklan digital. Masih ada banyak pilihan contoh iklan digital yang bisa kamu coba, DomaiNesians.

Tipe Digital Advertising
Sumber: Pixabay

Dalam periklanan media sosial ada beberapa jenis kampanye periklanan digital yang harus kamu jalankan sebagai pengusaha. Kamu bisa menjalankan iklan di LinkedIn, Pinterest, atau YouTube. Kamu bisa beriklan di platform ini untuk menghasilkan arahan, mendorong penjualan, meningkatkan brand awareness, dan menjangkau semua orang. Semua platform tersebut hebat, namun pada penjelasan kali ini hanya akan membahas Facebook dan Instagram saja.

Facebook dan Instagram

Facebook adalah salah satu platform periklanan tertua dan terpopuler. Kamu bisa membuat iklan menggunakan Facebook’s Ads Manager dan dengan mudah mengintegrasikan iklan yang sama ke Instagram. Facebook sangat bagus jika kamu ingin meningkatkan visibilitas merek. Kamu juga bisa menargetkan demografi tertentu, lokasi, atau bahkan minat yang dimiliki pelanggan kamu. Di Facebook, ada beberapa jenis iklan yang bisa kamu jalankan tergantung pada tujuan bisnis kamu. Kamu bisa mengatur iklan secara khusus untuk hal-hal seperti pembuatan prospek, konversi, atau pemasangan aplikasi.

Iklan Instagram juga terintegrasi langsung ke dalam platform itu sendiri. Ada beberapa perbedaan antara postingan biasa dengan iklan, seperti tombol yang bisa di klik pada foto “pelajari lebih lanjut” atau “belanja sekarang”, atau foto dengan teks “Sponsored”. Sebagian besar pengguna Instagram berada di luar Amerika Serikat, jadi jika kamu ingin beriklan di tingkat yang lebih global, Instagram adalah platform yang sempurna. Instagram juga merupakan platform seluler. Disinilah platform Facebook lebih unggul. Iklan kamu bisa ditampilkan baik di seluler maupun di versi desktop. Meskipun demikian, kamu bisa menggunakan kedua platform ini untuk beriklan.

Jangan lupa untuk selalu melakukan riset pasar untuk melihat dimana pelanggan potensial kamu menghabiskan waktu mereka dan platform media sosial mana yang lebih mereka sukai. Perlu diingat pula bahwa beberapa orang yang menggunakan Facebook, tidak menggunakan Instagram, begitu juga sebaliknya. Meskipun kedua platform ini saling berkaitan, namun ada baiknya jika kamu menggunakan kedua platform tersebut.

Tipe Digital Advertising
Sumber: Pixabay

Remarketing/Retargeting Advertising

Pernah bertanya-tanya bagaimana internet tahu bahwa kamu tertarik dengan produk tertentu? Gaun yang dijual di salah satu online shop terus menerus bermunculan di setiap halaman web dan Instagram. Contoh iklan digital ini disebut dengan remarketing atau retargeting. Setelah pengguna menunjukkan minat pada suatu produk, kamu bisa mengumpulkan data itu untuk digunakan demi keuntungan di masa depan. Retargeting atau remarketing bisa dilakukan dengan menggunakan email, media sosial, dan SEM. Beberapa pelanggan berpikir email atau posting media sosial yang menargetkan ulang mereka adalah tanda bahwa mereka harus membeli produk itu. Inilah mengapa retargeting berfungsi dan efisien.

Jangan hanya melakukan retargeting satu kali. Kirim email dan pastikan kamu menjalankan retargeting di media sosial. Dengan cara ini, pelanggan tidak akan ketinggalan iklan kamu. Iklan retargeting di media sosial bisa dalam beberapa bentuk. Iklan dinamis yang sebelumnya dilihat oleh pelanggan akan mendorong mereka untuk kembali ke situs kamu dan berbelanja. Itu bisa saja terlihat iklan biasa, tetapi pengguna bisa melihat beberapa produk yang mereka inginkan untuk dibeli. Mereka bisa mengklik salah satu produk dan diarahkan ke situs web kamu.

Baca juga: Cara Riset Keyword Youtube Paling Jitu!

Tipe Digital Advertising
Sumber: Pixabay

Video Marketing

Meskipun sebagian besar merupakan bagian dari iklan media sosial, iklan video dapat berada dalam kategori mereka sendiri ketika berbicara tentang contoh iklan digital. Rentang perhatian yang pendek adalah tantangan besar bagi pengiklan. Dan inilah mengapa video mendominasi periklanan digital. Video memungkinkan orang menyerap konten secara efisien dan tanpa banyak usaha. Menggunakan video sebagai pengganti iklan teks bisa menjadi pengubah strategi untuk bisnis kamu. Kamu bisa menggunakan pilihan ini untuk mendapat keterlibatan lebih dengan audiens kamu lebih cepat.

Membuat iklan video mungkin tampak sulit, tetapi dalam jangka panjang, hal itu layak dilakukan. Saat ini, kita hidup dalam kepuasan instan. Jika kamu bisa memberikan informasi kepada pelanggan dengan cepat, mereka akan mendengarkan apa saja yang kamu katakan. Iklan video di platform media sosial sedang tumbuh dan mungkin sudah mendominasi beberapa news feed kamu. Perusahaan seperti Buzzfeed dan New York Times menggunakan video dengan cara baru dan kreatif untuk menarik perhatian audiens mereka.

Ratna Patria

Hi! Ratna is my name. I have been actively writing about light and fun things since college. I am an introverted, inquiring person, who loves reading. How about you?


Horeekreatif.com
November 27, 2019

Saya setuju dengan pendapat Anda mengenai "Jangan hanya melakukan retargeting satu kali. Kirim email dan pastikan kamu menjalankan retargeting di media sosial." Retargeting tidak cukup dilakukan dalam sekali saja, nyatanya banyak keadaan yang memungkinkan prospek mengabaikan penawaran, dan banyak customer behaviour yang perlu dipelajari. Sehingga retargeting dimana pun harus tetap dilakukan berulang kali. Proses ini dapat dilakukan oleh digital marketer yang dapat meng-optimize iklan.

Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Pindah Ke DomaiNesia

Tertarik mendapatkan semua fitur layanan DomaiNesia? Dapatkan Diskon Migrasi 40% serta GRATIS biaya migrasi & setup

Ya, Migrasikan layanan Saya!

Hosting Murah

This will close in 0 seconds