• Home
  • Berita
  • Mengenal 10 Front End Framework Terbaik yang Wajib Kamu Tahu!

Mengenal 10 Front End Framework Terbaik yang Wajib Kamu Tahu!

Oleh Ratna Patria

Setiap bahasa pemrograman memiliki macam-macam framework dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. 

Framework tidak bisa lepas dari developer karena sebagai developer pasti akan menggunakan framework. 

Website yang menarik dapat membuat pengunjung merasa nyaman beralama-lama pada website kamu. 

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghasilkan website yang menarik, salah satunya dengan menggunakan framework. 

Sebagai seorang front end developer pasti kamu tidak asing dengan beberapa contoh front end framework yang akan kami rekomendasikan untuk kamu. 

Tapi sebelum lanjut kesana, yuk kita bahas dulu seputar frontend framework dan keuntungan menggunakannya!

Apa itu Front End Framework?

Front end sendiri berada disisi client atau bisa disebut sebagai visual yang akan dilihat oleh client. 

Pembangunan website dari awal bukanlah hal yang mudah karena kamu harus memperhatikan tampilan UI yang menarik, desain web responsif, dan aksebilitas yang dimiliki. 

Kabar baiknya yaitu saat ini sudah banyak front end framework yang dapat membantumu.

Apa itu front end framework? Front end framework adalah kerangka kerja yang membantu front end developer untuk mempermudah  dalam pengembangan website. 

Di dalam penggunaan framework bukan berarti kamu tidak akan bertemu dengan code, justru ada beberapa aturan code khusus jika kamu ingin menggunakannya. 

Dengan code tersebut dapat meningkatkan kinerja kamu karena kamu bisa memanfaatkan beberapa fungsi dan plugin yang disediakan untuk mempersingkat dan mengoptimalkan code yang kamu buat.

front end framework
Sumber: Envato

Apa Keuntungan dari Penggunaannya?

Keuntungan utama yang didapatkan saat menggunakan frontend framework yaitu kemudahan untuk membuat website yang menarik. 

Namun, selain itu juga masih ada beberapa keuntungan yang lain. Simak penjelasan berikut.

1. Mempercepat pembuatan website

Jika kamu menggunakan framework, maka kamu dapat mempercepat kinerjamu. Kok bisa? 

Karena di dalam framework sudah terdapat fungsi-fungsi yang sudah tersedia jadi kamu hanya mengimplementasikan fungsi tersebut dan menyesuaikannya sesuai kebutuhanmu.

2. Pemeliharaan website menjadi lebih mudah

Dalam perkembangannya nanti, suatu website pasti akan mengalami penambahan fitur dan membuat website menjadi semakin kompleks. 

Hal ini menjadi tantangan bagi front end developer, namun jika kamu menggunakan front end framework maka untuk perbaikan bug atau bahkan penambahan fitur menjadi lebih mudah karena kebanyakan front end framework sudah menggunakan pola arsitektur yang terstruktur.

3. Kode program yang terstruktur

Biasanya front end framework memiliki arsitektur tersenndiri untuk menuliskan kode. Sehingga struktur kode yang kamu buat akan terstruktur dan terlihat rapih. 

Dengan demikian jika terjadi bug maka kamu akan cepat untuk menemukan kesalahan dan mengatasinya. 

Setelah kamu sudah cukup paham mengenai front end framework, yuk kita lanjut untuk membahas contoh front end framework terbaik yang bisa kamu gunakan.

Baca Juga:  Kupas Tuntas Pengertian dan Contoh Perangkat Lunak

React

React adalah salah satu library javascript yang bersifat open source. Libaray populer ini dibangun dan dikembangkan oleh Facebook pada tahun 2011. 

React sebenarnya bukan sebuah framework murni karena masih membutuhkan beberapa pendukung. 

Namun demikian react bisa dibilang seperti framework karena memiliki fitur unggulan. 

Fitur unggulan yang dimiliki react yaitu:

  • JSX atau extended javascript, dengan adanya JSX ini kamu bisa memodifikasi DOM (Document Object Model) menggunakan code HTML
  • Single way data flow, aliran data pada react hanya satu arah saja dan menjadi fitur unggulan karena memudahkan dalam penanganan masalah.
  • Virtual DOM, jika kamu menggunakan react maka jika terjadi perubahan kamu tidak perlu mereload halaman karena virtual DOM akan mengolah perubahan yang kamu buat dan akan di render ulang pada bagian yang diubah.

Kelebihan React:

  • Komponen dalam react bisa digunakan berulang tanpa harus menuliskan kode yang sama atau biasa disebut react mendukung adanya reusable component.
  • Banyak sumber yang dapat membantu menyelesaikan masalah karena kepopulerannya yang membuat banyak situs yang membahas tentang react.
  • Rendering react dinilai cukup cepat dan stabil sehingga mampu menangani banyak trafik untuk membangun PW.
  • React dapat digunakan untuk pengembangan aplikasi berbasis mobile atau biasa dikenal dengan react native.

Kekurangan React:

  • Dokumentasi yang tidak konsisten dan berubah-ubah, mengingat react js adalah library open source yang memungkinkan banyak terjadi perubahan di dalamnya.
  • React tidak mendukung browser dengan versi lama seperti Internet Explorer versi 8. Sampai saat ini react yang bisa jalan di IE 8 adalah react versi v0.14. Versi terbaru dari react hanya mendukung Internet Explorer versi 9 keatas.

    front end framework
    Sumber: Envato

Vue.Js

Vue JS adalah salah satu front end framework javascript yang dikembangkan pada tahun 2013 oleh Evan You yang juga membuat framework angular. 

Vue JS awalnya menjadi versi ringan dari angular karena hanya memiliki ukuran yang sangat ringan. 

Namun framework ini berkembang semakin pesat dan bahkan kini beberapa perusahaan seperti Google dan Adobe juga menggunakan framework ini. 

Saat ini fungsi dari Vue JS sendiri yaitu digunakan untuk mengembangkan SPA (Single Page Application).

Beberapa fitur dalam Vue JS:

  • Vue js juga memiliki virtual DOM seperti react js. Hal ini membuat Vue Js juga memiliki performa yang cepat dan stabil untuk trafik yang besar.
  • Komponen dalam Vue JS juga bisa digunakan berulang seperti react.
  • Fitur computed properties yang digunakan untuk melihat perubahan di dalam element tanpa harus melakukan penambahan kode.
  • Event handling atau v-on yang berfungsi sebagai atribut yang ditambahkan ke element DOM untuk melakukan perubahan event.

Kelebihan Vue JS:

  • Dokumentasi resmi dari vue js bisa dibilang cukup lengkap dan memuudahkan pemula untuk mempelajarinya.
  • Mempunyai ukuran yang ringan yaitu sekitar 33 Kb saja loh! Jadi kamu tidak usah menunggu lama untuk mengunduh dan mengembangkan website menggunakan framework ini.
  • Mampu berinteraksi dua arah karena memiliki konsep MVVM (Model View View Model).
Baca Juga:  [100% Mudah] Kabel UTP: Pengertian, Komponen, dan Fungsi

Kekurangan Vue JS:

  • Komponen yang digunakan belum stabil.
  • Lebih sedikit dukungan seperti forum diskusi karena komunitas yang belum cukup besar.

Angular

Framework open source andalan yang dikembangkan oleh Google sejak tahun 2009 yaitu Angular. 

Salah satu contoh front end framework yang dibangun dengan bahasa typescript dan memiliki konsep MVC (Model View Controller) adalah Angular. 

Sama seperti React dan Vue, Angular juga bisa diguanakn untuk PWA dan SPA. VPS domaiNesia sudah support bahasa angular/

Fitur unggulan Angular:

  • Memiliki konsep MVC, dengan adanya pemisahan ini maka dapat dengan mudah melakukan maintain dan pengolahan kode.
  • Two-way Data Binding yang memudahkan untuk sinkronisasi antara view dan model.

Kelebihan Angular:

  • Dokumentasi yang lengkap.
  • Struktur dan arsitektur web dapat digunakan untuk skala besar.
  • Dengan adanya Two-way Data Binding dapat memperkecil resiko error.

Kekurangan Angular:

  • Cukup kompleks dan sulit untuk dipelajari oleh orang awam.
  • Memiliki ukuran yang terbilang cukup besar.
  • Kurang mendukung SEO.

Fomantic-UI

Kelebihan Fomantic-UI:

  • Mudah dipelajari.
  • Memiliki elemen yang bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan.
  • Ukuran file yang kecil sehingga waktu load yang dibutuhkan rendah karena kamu bisa memilih komponen yang akan kamu render.

Kekurangan Fomantic-UI:

  • Ukuran package yang terbilang sangat besar dibandingkan Foundation dan Bootstrap
  • Kurang cocok untuk kamu yang membutuhkan desain website yang kompleks.

    front end framework
    Sumber: Envato

Foundation

Dibuat oleh web design company Zub, foundation sebagai contoh front end framework yang sangat canggih dan ideal untuk membangun website yang responsif. 

Foundation digunakan oleh perusahaan seperti Ebay dan Mozilla. Fitur unggulan yang dimiliki yaitu GPU Acceleration yang berfungsi untuk meningkatkan kinerja aplikasi saat melakukan rendering animasi.

Kelebihan Foundation:

  • Memiliki fleksibilitas yang tinggi untuk mencustom tampilan.
  • Tampilan yang responsif.

Kekurangan Foundation:

  • Terlalu rumit untuk pemula.
  • Kurang populer sehingga susah untuk mencari sumber.

Materialize

Materialize merupakan contoh front end framework CSS yang dapat mempermudah kamu untuk membuat tampilan yang menarik dengan desain material yang dimiliki Google seperti tombol, ikon, dan lain-lain. 

Salah satu fitur yang dimiliki yaitu website parallax. Apa itu? Jadi parallax website adalah desain fitur yang akan membuat transisi halaman saat user melakukan scrolling pada halaman.

Kelebihan Materialize:

  • Memiliki banyak pilihan komponen yang dapat diimplementasikan.
  • Responsif dengan segala ukuran perangkat.

Kekurangan Materialize:

  • Ukuran file yang terbillang cukup besar.
  • Tidak ada dukungan untuk model Flexbox.

Ember.js

Ember merupakan front end framework open source yang dibangun pada tahun 2011 Yehuda Katz. 

Ember sama seperti Vue JS yang menggunakan model MVVM berbasis javascript. Ember memiliki performa yang tidak usah diragukan lagi dalam pengembangan website dan mobile app.

Fitur unggulan Ember.js yaitu:

  • Two-way Data Binding yang memudahkan untuk sinkronisasi antara view dan model.
  • Fastboot.js Module yang bertugas untuk mempercepat rendering UI disisi server.
  • Large Ecosystem yaitu menyediakan tools, plugin, dan template untuk meningkatkan kinerja.
Baca Juga:  4 Contoh Website ECommerce yang Menginspirasi!

Kelebihan ember.js:

  • Jika kamu pengguna angular sebelumnya maka kamu tidak akan kesuliatan jika berpindah ke ember.
  • Server side rendering yang dapat mempercepat kinerja website.
  • Dokumentasi yang lengkap.

Kekurangan ember.js:

  • Agar tidak kesusahan maka kamu harus terbiasa dengan konsep Serializers dan Adapters.
  • Terlalu banyak fitur.
  • Komunitas yang masih sedikit.

    front end framework
    Sumber: Envato

Preact

Preact merupakan contoh dari front end framework yang dirilis pada tahun 2015 oleh Jason Miller. 

Preact ini bisa dibilang versi ringan dari React karena hanya memiliki ukuran 3 kb saja. Sama seperti react, preact juga bukan framework murni namun tetap menggunakan DOM.

Kelebihan Preact:

  • Memiliki ukuran yang kecil sehingga bisa menghasilkan aplikasi yang ringan.
  • Memiliki Virtual DOM seperti React sehingga kinerjanya juga cepat.
  • Kompatibel dengan hampir semua plugin pada React.

Kekurangan Preact:

  • Kurang populer dan komunitas yang dibilang minim.
  • Memiliki kode yang sangat kompleks.

Svelte

Svellte adalah framework javascript evolusioner untuk membangun website yang cepat dan pertama kali dirilis pada bulan November 2016. 

Baru-baru ini slvelte menyita perhatian dari komunitas. Perusahaan yang menggunakan svelte di awal yaitu IBM, Apple, Philips, dan GoDaddy. 

Beberapa kelebihan yang dimiliki yaitu:

  • Komponen yang mudah dipahami.
  • Svelte melakukan compile secara berkala jadi tidak semua tas di load seacara bersamaan di Browser.
  • Penulisan kode yang lebih ringkas.
  • Ideal untuk pemula.

Kekurangan Svelte yaitu:

  • Belum banyak resource karena tergolong sangat baru.
  • Belum terintegrasi dengan IDE yang umum digunakan.

Bootstrap

Siapa yang tidak kenal dengan bootstrap. Framework ini dikenalkan pada tahun 2011 oleh Mark Otto dan Jacob Thornton. 

Bootstrap merupakan salah satu contoh front end framework CSS yang digunakan untuk membuat desain visual dari suatu website dan bersifat open source. 

Framework ini berbentuk template HTML dan CSS untuk kebutuhan seperti tombol, tipografi, dan komponen yang lainnya. Tidak hanya itu, bootstrap juga memiliki fitur library javascript. DomaiNesia menyediakan hosting yang support dengan banyak bahasa pemrograman.

Kelebihan yang dimiliki:

  • Desain yang responsif sehingga bisa diakses oleh beragam perangkat.
  • Memiliki dukungan javascript sehingga desain yang dibuat lebih interaktif.
  • Fleksibel karena setiap penggunaannya bisa menggunakan frame sehingga lebih cepat.

Kekurangan Bootstrap:

  • Jumlah HTML yang berlebihan bisa membuat code berantakan.
  • Tidak support dengan semua browser.
front end framework
Sumber: Envato

Jadi Kamu Lebih Tertarik Menggunakan Apa?

Front end framework adalah kerangka kerja yang membantu front end developer dalam mengembangkan website. 

Pastinya setiap framework memiliki kelebihan dan kekurangannya masing- masing yang menjadikan itu sebagai karakteristiknya. 

Memang pilihan front end framework sendiri sangat banyak, namun kamu tetap harus bisa memilih framework yang cocok dengan kebutuhanmu. 

Dari contoh front end framework di atas yang paling banyak kita dengar dan jumpai yaitu React Js. Pun demikian, kembali lagi pada kebutuhan.

Ratna Patria

Hi! Ratna is my name. I have been actively writing about light and fun things since college. I am an introverted, inquiring person, who loves reading. How about you?


Rizki
May 11, 2022

Jika ingin menambah sitemap per 50 postingan bagaimana caranya bang?

Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Migrasi Hosting ke DomaiNesia Gratis 1 Bulan

Ingin memiliki hosting dengan performa terbaik? Migrasikan hosting Anda ke DomaiNesia. Gratis jasa migrasi dan gratis 1 bulan masa aktif!

Ya, Migrasikan Hosting Saya

Hosting Murah

This will close in 0 seconds