• Home
  • Berita
  • Menelusuri Apa Itu Backdoor Attack dan Cara Mencegahnya

Menelusuri Apa Itu Backdoor Attack dan Cara Mencegahnya

Oleh Ratna Patria
No ratings yet.

Salah satunya adalah serangan backdoor yang belakangan ini marak terjadi.

Banyak orang memahami bahwa backdoor adalah portal tersembunyi pada sistem induk sehingga sistem induk tersebut mudah terserang malware.

Hal ini senada dengan fakta bahwa serangan dan kejahatan internet bisa datang dari hampir semua sisi.

Hal ini terkadang membuat pengelola website dan sistem sulit untuk memastikan bahwa setiap sisi keamanan program telah terlindungi.

Backdoor
Sumber: Envato

Namun, terkadang backdoor adalah perangkat yang dipasang untuk tujuan baik.

Perangkat ini bisa dimanfaatkan oleh pembuat software atau hardware sebagai sarana yang sengaja dipasang untuk mendapatkan akses ke teknologi mereka untuk berbagai alasan.

Lalu bagaimana teori sebenarnya dari backdoor?

Pada artikel ini, kita akan melihat apa yang dimaksud dengan serangan backdoor, apa yang membuat mereka menjadi perangkat yang berbahaya, dan bagaimana caranya agar kamu bisa melindungi sistem, perangkat, atau jaringan kamu.

Apa Itu Backdoor?

Secara umum, serangan backdoor adalah jenis malware yang membantu hacker untuk mengakses sistem induk tanpa harus melewati persyaratan keamanan dan autentikasi jaringan.

Ibaratnya, backdoor adalah sistem yang membuat “pintu masuk” alternatif ke perangkat, jaringan, atau software agar hacker memiliki akses jarak jauh ke resource seperti database dan server file.

Setelah backdoors terpasang di dalam jaringan, biasanya hacker bisa langsung mengintai sistem tanpa terdeteksi sambil menyebarkan malware di seluruh jaringan.

Tidak sama seperti beberapa cyber attack yang cara kerjanya terdeteksi (contohnya ransomware atau phishing), backdoor adalah sistem yang dirancang agar tidak terlihat dengan bersembunyi dalam wujud software lain (penyamaran) seperti file converter, pembaruan software, atau suggested download.

Pada awalnya, backdoors tidak dipasang untuk tujuan jahat.

Backdoors dari jenis non-kriminal berguna untuk membantu pemilik sistem yang tidak bisa mengakses perangkat mereka karena adanya bug atau crash.

Cara Kerja Backdoor

Umumnya, backdoor adalah malware yang diklasifikasikan sebagai Trojan.

Trojan adalah program komputer berbahaya yang berpura-pura menjadi program untuk mengirimkan malware, mencuri data, atau membuka “pintu belakang” di sistem kamu.

Sebagai contoh, penjahat cybercrime (kita anggap hacker) akan menyembunyikan malware backdoors di dalam file converter gratis.

Namun, converter itu tidak berfungsi sesuai semestinya. Selama proses pengunduhan converter, sistem downloader hacker rancang semata-mata untuk membuka backdoors pada sistem target.

Dalam contoh lain, hacker akan menyembunyikan malware backdoors di dalam tools software Adobe bajakan.

Begitu hacker berhasil memasuki sistem melalui backdoors, mereka akan beralih menggunakan rootkit.

Rootkit adalah paket malware yang dirancang untuk menghindari deteksi dan menyembunyikan aktivitas internet (dari pemilik sistem target dan sistem operasi).

Rootkit memberi hacker akses berkelanjutan ke sistem yang terinfeksi. Ibaratnya, rootkit adalah “penahan pintu” yang membuat backdoor adalah celah keamanan yang selalu terbuka.

Cara Hacker Memasang Backdoor

Backdoors tidak hanya menyediakan pintu masuk tersembunyi bagi hacker, tetapi ia juga menawarkan sejumlah strategi penyusupan yang lebih mudah.

Adapun teknik penyusupan yang hacker lakukan untuk mendapatkan akses ke perangkat atau sistem kamu melalui backdoor adalah sebagai berikut.

  1. Port binding

Teknik ini digunakan sebelum firewall banyak digunakan pada sistem keamanan jaringan komputer.

Port binding melibatkan konfigurasi informasi khusus untuk mengungkapkan dimana dan bagaimana pesan akan ditransmisikan dan dikirimkan dalam jaringan.

  1. Connect-back

Setelah firewall mulai terpasang di banyak jaringan, hacker tak kehabisan cara dengan beralih menggunakan teknik connect-back.

Fungsi teknik ini dalam menjalankan backdoor adalah untuk menghubungkan sistem target ke sistem server milik hacker.

Connect-back juga memungkinkan koneksi balik dari server ke platform korban melalui port yang tidak dilindungi firewall.

  1. Connect availability use

Strategi ini melibatkan penggunaan beberapa sampel malware untuk menembus jaringan tanpa terdeteksi dalam jangka waktu yang lama.

Cara ini memperluas celah hacker untuk mencuri data penting dan sensitif dari pemilik sistem target.

Malware pertama yaitu “first-line backdoor” berfungsi sebagai platform untuk mengunduh sampel kedua yang disebut “second-line backdoor” yang melakukan pencurian informasi yang sebenarnya.

  1. Legitimate platform abuse

Menurut beberapa sumber, teknik ini sudah semakin banyak hacker gunakan karena hacker harus bekerja lebih keras untuk menghindari sistem keamanan yang semakin canggih.

Hacker menerapkan strategi ini menggunakan platform yang valid seperti blog dan menggunakannya sebagai penyimpanan data server.

Apa yang Bisa Dilakukan Hacker Dengan Backdoor?

Melalui perkembangan berbagai cara pemasangan backdoors oleh hacker, backdoor adalah metode yang terus berkembang menjadi lebih canggih namun semakin kompleks untuk dilakukan.

Hanya saja, backdoors tetap melibatkan upaya pembobolan perangkat, firewall, dan jaringan keamanan sejenis.

Apabila sistem backdoor terinstal pada sistem atau jaringan target, hacker dapat melakukan berbagai tindakan jahat seperti:

  • Ransomware

Ransomware adalah jenis malware yang dirancang untuk mengenkripsi file sekaligus mengunci komputer target.

Ransomware akan menginfeksi perangkat dan mencegah pemilik sistem untuk mengakses file pribadi kecuali jika mereka membayar sejumlah biaya.

Biasanya mereka perlu membayarnya dalam bentuk bitcoin.

Backdoor
Sumber: Envato
  • DDoS Attack

DDos atau Distributed Denial of Service adalah upaya jahat untuk mengganggu dan membuat website atau layanan online tidak merespons request website yang sesungguhnya.

Cara kerja DDoS dalam jaringan akibat backdoor adalah membanjiri traffic website sehingga server website down dan tidak bisa kamu gunakan lagi.

Traffic website bisa terganggu karena permintaan koneksi, paket palsu, dan pesan masuk yang terjadi secara terus menerus dalam beberapa waktu.

  • Spyware

Spyware adalah malware yang akan memata-matai dan menyusupi sistem atau perangkat kamu.

Spyware juga akan mengumpulkan hampir semua bentuk data, tak terkecuali informasi pribadi seperti informasi rekening bank atau kredit, pola kebiasaan browsing internet, hingga username dan password akun penting.

  • Crypto-jacking

Jenis kejahatan lain yang bisa saja sistem kamu alami akibat adanya backdoor adalah crypto-jacking.

Jenis cybercrime ini akan bersembunyi di komputer atau ponsel kamu lalu menggunakan sumber dayanya secara sembunyi-sembunyi untuk menambang mata uang online atau cryptocurrency seperti bitcoin.

Cara Mencegah Backdoor

Dari penjelasan di atas, kamu sudah tahu kalau backdoor adalah malware yang berbahaya karena mereka didesain untuk sulit atau bahkan tidak terdeteksi sama sekali dalam waktu yang lama.

Meski begitu, ada beberapa langkah mudah yang bisa kamu lakukan untuk menjaga perangkat atau sistem kamu aman dari serangan backdoors. Simak tahapannya berikut ini.

  1. Gunakan Antivirus

Software antivirus yang canggih dapat membantu kamu untuk mendeteksi dan mencegah berbagai macam malware, contohnya trojan, crypto hackers, spyware, dan rootkit yang sering digunakan oleh hacker dalam menyebarkan serangan backdoors.

Antivirus yang baik mencakup tools dan fitur seperti monitoring WiFi, firewall canggih, pelindung web, dan pemantauan privasi mikrofon dan webcam untuk memastikan keamanan aktivitas online kamu.

Dengan antivirus terbaik, kamu bisa dengan mudah mendeteksi dan menutup akses backdoors sebelum ia menginfeksi sistem atau perangkat kamu.

  1. Berhati-hati Dalam Download File atau Software

Saat mendownload software, file, atau aplikasi, perhatikan ketersediaan permintaan izin (permission request) untuk menginstal aplikasi gratis apapun.

Hal ini sebagai langkah antisipasi adanya PUA (Potentially Unwanted Application) atau software, file, dan aplikasi gratis yang tampaknya aman tetapi sebenarnya ilegal dan mengandung malware, termasuk backdoors.

Maka dari itu, langkah antisipasi termudah untuk menghindari backdoor adalah pertimbangkan untuk menginstal software keamanan online dengan tools pendeteksi malware real-time.

Selain itu, selalu unduh software, file, dan aplikasi apapun dari website resminya dan hindari mengklik situs download third-party untuk aplikasi apapun.

  1. Manfaatkan Firewalls

Sebagian besar software antivirus dilengkapi dengan firewall yang dapat membantu melindungi dari serangan seperti backdoors.

Firewall dirancang untuk memantau semua traffic masuk dan keluar di jaringan sehingga perangkat atau sistem kamu dapat menyaring cybercrime.

Misalnya, firewall dapat mengetahui ketika pengguna lain mencoba mengakses jaringan atau perangkat kamu.

Dengan begitu firewall akan spontan mencegah pengguna lain tersebut untuk masuk ke sistem kamu.

Firewall juga dapat diatur untuk memblokir aplikasi apa pun yang ada di perangkat kamu yang mana mencoba mengirim data sensitif dan pribadi kamu ke lokasi jaringan yang tidak diketahui.

  1. Gunakan Password Manager

Password manager dapat membantu kamu untuk men-generate dan menyimpan data login semua akun kamu sehingga kamu bisa login secara otomatis ke dalam sistem.

Password manager menggunakan password utama (master password) untuk mengenkripsi database password kamu.

Jadi kamu tidak perlu mengetik password, email, atau username setiap kali login.

Sehingga strategi ampuh dalam pencegahan backdoor adalah dengan menyimpan password di password manager dan kemudian membuat master password.

  1. Selalu Perbarui Sistem Keamanan

Hacker selalu menyalahgunakan kelemahan software yang disebabkan oleh kurangnya aktivitas update.

Untungnya, para software developer sering menerbitkan fitur update untuk memperbaiki kerentanan dalam software sambil menyisipkan pengaturan auto-update atau memberikan notifikasi pembaruan rutin.

Maka dari itu, aktifkan fitur auto-update karena penting untuk menjaga sistem operasi kamu selalu dalam versi terbaru.

  1. Manfaatkan Multi-Factor Authentications (MFA)

Multi-Factor Authentications (MFA) dirancang untuk meningkatkan keamanan perangkat atau sistem dengan mencegah upaya akses resource yang tidak sah.

MFA mengharuskan kamu untuk mengkonfirmasi identitas dengan lebih dari satu cara saat mengakses aplikasi, website, atau software.

MFA menggunakan tiga elemen penting untuk membuktikan identitas kamu sebagai pemilik resmi, yaitu password atau pin, fingerprint, dan bahkan suara kamu.

Misalnya, saat kamu masuk ke akun dengan password, kamu akan mendapatkan notifikasi di ponsel yang meminta kamu untuk menyetujui permintaan.

Waspadalah Terhadap Serangan Backdoor Dari Sekarang!

Bila disimpulkan, backdoor adalah segala jenis metode hacking dengan memasang suatu perangkat yang mana hacker dapat melewati langkah-langkah keamanan normal dan mendapatkan akses pengguna tingkat tinggi (alias akses root) pada sistem komputer, jaringan, atau aplikasi perangkat lunak.

Sekalinya backdoor diinstal pada perangkat atau sistem kamu, ia akan sulit terdeteksi karena akan “beradaptasi” dengan lingkungan kerja sistem.

Dan backdoor adalah sistem yang akan menciptakan cara bagi hacker agar bisa mengakses informasi pribadi kamu dan menginstal bentuk malware lainnya.

Backdoor
Sumber: Envato

Untungnya setiap masalah pasti ada solusinya, seperti halnya langkah-langkah pencegahan di atas.

Setidaknya dengan langkah-langkah pencegahan di atas, kamu bisa sambil memastikan apakah sistem kamu terindikasi serangan backdoor atau tidak.

Agar website terhindar dari hal hal yang tidak di inginkan, sebaiknya kamu membeli hosting dengan keamanan maksimal seperti hosting DomaiNesia

Tak terasa kamu sudah sampai di akhir artikel, semoga yang kami sampaikan mudah dimengerti dan semakin menambah wawasan kamu terkait kejahatan cyber ya.

Ratna Patria

Hi! Ratna is my name. I have been actively writing about light and fun things since college. I am an introverted, inquiring person, who loves reading. How about you?


Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Pindah Ke DomaiNesia

Tertarik mendapatkan semua fitur layanan DomaiNesia? Dapatkan Diskon Migrasi 40% serta GRATIS biaya migrasi & setup

Ya, Migrasikan layanan Saya!

Hosting Murah

This will close in 0 seconds