• Home
  • Berita
  • Yuk Kenalan Dengan Headless CMS, CMS Dengan Fungsionalitas Backend

Yuk Kenalan Dengan Headless CMS, CMS Dengan Fungsionalitas Backend

Oleh Mila Rosyida

Headless CMS mengadopsi konsep aplikasi yang bisa dirangkai (composable). Dalam pendekatan ini, berbagai fungsi seperti pembuatan konten, integrasi dengan sistem eksternal, dan penyampaian konten dapat berfungsi secara mandiri tetapi tetap terhubung secara terpadu. Penasaran apa itu Headless CMS? Apa kelebihan dan kekurangannya? Yuk, simak penjelasan headless CMS berikut ini!

Apa itu Headless CMS

Sistem manajemen konten headless, yang juga sering disebut sebagai infrastruktur konten atau API konten, telah menjadi topik diskusi utama dalam dunia teknologi saat ini.

Sistem ini berbasis cloud dan telah membawa inovasi signifikan dalam pengelolaan konten digital. Headless CMS mengusung konsep Content as a Service (CaaS), yang memungkinkan pengguna untuk membuat, mengedit, dan menyimpan konten di dalam infrastruktur CMS, sementara konten mentahnya dapat diakses dan dimanfaatkan oleh berbagai sistem lain.

Pendekatan ini memberikan tingkat fleksibilitas dan pilihan yang luar biasa dalam pengiriman konten.

headless cms
Sumber : envato

Pada dasarnya, headless CMS memiliki kesamaan dengan sistem manajemen konten tradisional yang sudah lazim digunakan. Pengguna masih bisa membuat, mengatur, menyimpan, dan mempublikasikan konten digital mereka.

Yang membedakannya adalah pemisahan antara frontend (tampilan layar) dan backend (pengaturan, penyimpanan konten). ‘Head’ dalam kata headless merujuk pada ketiadaan frontend dalam CMS.

Headless CMS memungkinkan pengguna untuk memiliki kebebasan dalam memilih frontend mana yang ingin digunakan untuk mengirimkan konten dari backend.

Mereka tidak hanya terbatas pada publikasi konten di situs web, tetapi bisa juga mengirimkan konten ke aplikasi, perangkat smartwatch, layar TV, hingga headset realitas virtual.

Sebab audiens modern mengakses konten dari berbagai perangkat, hal ini merupakan perkembangan yang sangat bernilai.

Konten yang telah dibuat dan disimpan dalam headless CMS diangkut sebagai data melalui API (Application Program Interface). API ini berperan dalam menghubungkan backend dengan frontend yang dipilih oleh pengguna.

Selain itu, headless CMS seringkali menyediakan pilihan antara RESTful API dan GraphQL API, yang memastikan tingkat fleksibilitas dan efisiensi dalam pengambilan konten.

Dibandingkan dengan konfigurasi monolitik tradisional, headless CMS mengadopsi konsep aplikasi yang bisa dirangkai (composable). Dalam pendekatan ini, berbagai fungsi seperti pembuatan konten, integrasi dengan sistem eksternal, dan penyampaian konten dapat berfungsi secara mandiri tetapi tetap terhubung secara terpadu.

Pengguna dapat berinteraksi dengan editor data sederhana untuk membuat dan mengelola konten dengan efisien. Konten tersebut nantinya dapat berpindah dengan lancar melalui API konten yang dapat digunakan oleh teknologi yang sesuai dengan pilihan mereka.

Beberapa contoh headless CMS terbaik yang tersedia di pasar termasuk Sanity.io, Contentstack, Contentful, dan GraphCMS. CMS-cms ini menyediakan fitur-fitur yang kuat untuk pembuatan, manajemen, dan penyajian konten yang dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan dan integrasi yang beragam.

Perbedaan Headless CMS dan Tradisional CMS

Ketika mempertimbangkan penggunaan sistem manajemen konten (CMS), ada dua pendekatan utama yang tersedia: Headless CMS dan Traditional CMS. Kedua pendekatan ini memiliki perbedaan signifikan dalam hal fungsionalitas dan fleksibilitas.

Traditional CMS adalah pendekatan konvensional dalam pengelolaan konten digital dan umumnya mencakup sistem monolitik seperti WordPress, Wix, dan Magento. Sedangkan Headless CMS adalah solusi yang memisahkan antara backend dan frontend, memungkinkan pengguna untuk menciptakan, mengelola, dan menyajikan konten dalam berbagai tampilan layar.

Dalam Traditional CMS, antara frontend dan backend terpadu, dan hasil dari konten yang dibuat dapat langsung dilihat di situs web (What You See Is What You Get – WYSIWYG). Sedangkan pada Headless CMS memisahkan backend dari frontend, menghasilkan konten yang lebih terstruktur yang dapat disesuaikan dan digunakan kembali di berbagai platform, termasuk aplikasi mobile, smartwatch, layar TV, dan perangkat lainnya.

Baca Juga:  Kol Marketing adalah Strategi Bisnis di Media Sosial

Konten dalam Traditional CMS biasanya terbatas pada tampilan layar website, dan integrasi dengan platform lain sering kali sulit atau tidak mungkin. Headless CMS menawarkan layanan Content Infrastructure, memungkinkan pembuat konten untuk memilih model atau kerangka konten yang sesuai dengan jenis konten yang mereka buat. Hal ini memungkinkan fleksibilitas dalam menentukan cara konten berinteraksi dengan frontend.

Hosting dalam Traditional CMS bergantung pada platform CMS atau infrastruktur in-house. Sedangkan Headless CMS menggunakan hosting cloud dan mengirimkan konten melalui API ke berbagai frontend. Hosting tidak bergantung pada platform CMS dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Sumber : envato

Traditional CMS umumnya lebih cocok untuk penggunaan yang terbatas pada website dan tampilan layar konvensional. Headless CMS adalah pilihan yang lebih cocok untuk penggunaan yang lebih luas dan terbuka untuk berbagai platform dan tampilan layar berbeda.

Kelebihan Headless CMS

Headless CMS membawa sejumlah kelebihan yang signifikan bagi pengguna, baik pembuat konten maupun developer. Berikut adalah beberapa kelebihan utama yang dapat kamu nikmati dengan menggunakan headless CMS:

Kreativitas Tanpa Batasan

Keleluasaan dalam berkreativitas yang ditawarkan oleh headless CMS adalah salah satu alasan utama mengapa banyak orang beralih ke platform ini.

Adanya pemisahan antara backend dan frontend memungkinkan kamu memiliki kendali penuh atas tampilan konten kamu.

Tidak seperti platform CMS tradisional yang seringkali membatasi kamu pada tema-tema baku atau memerlukan pengeditan CSS yang rumit, headless CMS memberi kamu kebebasan untuk berkreasi.

Kamu dapat dengan mudah menghasilkan konten yang kaya, termasuk teks, gambar, video, audio, slideshow, tata letak yang bebas, dan bahkan animasi.

Apa yang membuatnya lebih menarik adalah bahwa konten ini dapat dengan mudah ditampilkan di berbagai frontend, termasuk website, layar TV, smartwatch, dan berbagai perangkat lainnya.

Menggapai Audiens yang Lebih Luas

Kemampuan headless CMS untuk menampilkan konten di berbagai jenis perangkat membuka peluang yang sangat besar dalam mencapai audiens yang lebih luas.

Melalui platform ini, konten kamu tidak terbatas pada pengguna komputer atau laptop yang mengakses situs web kamu.

Kamu juga dapat dengan mudah menjangkau pengguna smartphone yang mengandalkan aplikasi, pelari yang memanfaatkan smartwatch, dan bahkan keluarga yang bersama-sama menikmati konten kamu melalui layar TV.

Adanya peningkatan yang signifikan dalam keragaman perangkat yang digunakan oleh orang untuk mengakses konten digital, headless CMS memberi kamu keunggulan dalam mencapai audiens yang lebih besar dan beragam tanpa hambatan teknis yang signifikan.

Hal ini menjadikan platform ini sangat relevan dalam dunia konten yang terus berkembang.

Kepuasan Terhadap Perkembangan Teknologi

Headless CMS menghadirkan data konten dalam bentuk mentah, memberikan fleksibilitas yang besar untuk menyesuaikan konten dengan perkembangan teknologi pada berbagai perangkat.

Sebagai contoh, jika perangkat kulkas terbaru dilengkapi dengan layar untuk menampilkan video atau voice assistant, kamu dapat dengan cepat dan mudah mengintegrasikan konten kamu ke dalam perangkat tersebut.

Kemampuan untuk dengan lancar mengikuti perkembangan teknologi pada berbagai perangkat merupakan salah satu keunggulan utama dari headless CMS.

Hal ini memastikan bahwa konten kamu dapat tetap relevan dan dapat diakses oleh audiens melalui berbagai platform, bahkan yang mungkin baru saja muncul di pasaran.

Melalui fleksibilitas ini, kamu dapat memberikan pengalaman konten yang selalu up-to-date dan menarik bagi audiens kamu.

Konten yang Dapat Digunakan Kembali

Pendekatan model konten yang terpisah dalam headless CMS memberikan keuntungan berupa kemudahan dalam penggunaan kembali konten. Kamu tidak perlu lagi mencari code atau elemen-elemen tertentu untuk digunakan kembali, karena setiap elemen konten tersimpan secara terpisah.

Sebagai contoh, jika kamu telah membuat tombol panggilan tindakan dalam satu konten, kamu dapat dengan mudah mengambil elemen tersebut dan menggunakannya kembali dalam berbagai konten yang berbeda.

Baca Juga:  Buat Blog Baru dengan 9 Platform Blog Anti-mainstream

Fleksibilitas ini memungkinkan kamu untuk lebih efisien dalam mengelola dan memanfaatkan konten yang telah kamu buat sebelumnya.

Melalui cara ini, kamu dapat menciptakan konsistensi dalam penggunaan elemen-elemen konten yang sama di berbagai konteks, menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi audiens kamu.

Efisiensi dalam Pengerjaan Konten

Headless CMS menawarkan keunggulan dalam hal efisiensi manajemen konten. Setiap konten yang kamu buat, akan disimpan dalam satu pusat konten, sehingga kamu tidak perlu lagi melakukan pekerjaan berulang seperti menyalin atau mengganti gambar di berbagai frontend yang kamu gunakan.

Ketika kamu membuat perubahan pada konten, perubahan tersebut secara otomatis diterapkan pada semua frontend yang kamu pilih.

Keunggulan ini membantu kamu menjaga konsistensi dalam merek kamu, termasuk unsur-unsur seperti warna latar belakang, warna tombol, dan jenis huruf yang digunakan.

Selain itu, proses rendering konten menjadi lebih cepat dan efisien, karena kamu hanya perlu melakukan perubahan sekali dan hasilnya akan diterapkan di seluruh frontend pilihan kamu.

Sehingga, headless CMS memungkinkan kamu untuk menghemat waktu dan usaha dalam mengelola konten, sekaligus memastikan konsistensi dalam presentasi merek kamu.

Fleksibilitas untuk Developer

Headless CMS memberikan tingkat fleksibilitas yang tinggi bagi developer. Mereka memiliki kebebasan untuk memilih alat frontend yang paling sesuai dengan preferensi mereka serta memilih platform frontend framework yang paling cocok untuk proyek mereka.

Karena ada pemisahan yang jelas antara backend (pembuatan dan penyimpanan konten) dan frontend (tampilan depan), para developer dapat lebih fokus pada kreativitas dan pembuatan konten tanpa perlu terlalu khawatir tentang aspek manajemen konten.

Dengan kata lain, developer dapat lebih leluasa dalam menciptakan pengalaman pengguna yang unik dan menyesuaikan presentasi konten sesuai dengan kebutuhan proyek mereka, tanpa terlalu dibatasi oleh platform tertentu.

Sumber : envato

Skalabilitas

Headless CMS memiliki keunggulan dalam menangani peningkatan beban dengan baik. Dikarenakan adanya pemisahan antara backend (pembuatan dan penyimpanan konten) dengan frontend (tampilan depan), sistem ini memungkinkan untuk melakukan optimasi atau upgrade dengan meminimalkan dampak buruk.

Bahkan ketika ada perubahan atau perbaikan yang diperlukan, hal ini tidak akan menyebabkan downtime atau gangguan pada tampilan konten.

Keuntungan ini membuat headless CMS menjadi pilihan yang kuat ketika skalabilitas dan stabilitas sangat diperlukan, terutama dalam situasi di mana beban kerja semakin bertambah tanpa merusak pengalaman pengguna.

Keamanan

Dalam dunia digital yang semakin kompleks, keamanan adalah aspek yang sangat penting. Headless CMS menawarkan keunggulan dalam hal keamanan dengan meminimalkan risiko serangan DDoS dari backend.

Hal ini disebabkan oleh pemisahan antara backend, yang bertanggung jawab atas pembuatan dan penyimpanan konten, dengan frontend, yang digunakan untuk menampilkan konten ke pengguna.

Dengan adanya pemisahan ini, antarmuka antara keduanya menjadi lebih terkendali dan terlindungi. Sebagai hasilnya, risiko serangan DDoS dari backend dapat berkurang, memberikan tingkat keamanan yang lebih baik untuk konten dan data yang disimpan dalam headless CMS.

Keamanan yang ditingkatkan ini menjadi pertimbangan penting, terutama dalam situasi di mana kerahasiaan dan integritas data adalah prioritas utama.

Tidak Mudah Kehilangan Konten

Pentingnya keamanan dan keberlanjutan data konten tidak bisa diabaikan dalam dunia digital saat ini. Headless CMS membawa aspek ini ke tingkat yang lebih tinggi dengan menyimpan data konten di awan (cloud) dan menghubungkannya melalui API.

Melalui konfigurasi ini, kamu tidak akan kehilangan konten kamu secara keseluruhan saat terjadi kerusakan atau serangan hacking. Data konten yang tersimpan dalam pusat konten di awan (cloud) bisa diandalkan dan aman.

Selain itu, jika terjadi situasi darurat seperti pemulihan data setelah kejadian tak terduga, penyimpanan di awan memudahkan proses tersebut.

Kekurangan Headless CMS

Sementara infrastruktur konten headless memberikan banyak kelebihan yang signifikan, tidak bisa diabaikan bahwa penggunaannya juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan seperti:

Tidak Cocok Untuk Pemula

Infrastruktur konten headless biasanya tidak menyediakan beragam template atau tema website yang bisa dipilih seperti yang ada pada traditional CMS.

Baca Juga:  Domain vs Subdomain; Perlu Menambah Subdomain pada Website?

Pengguna headless CMS perlu membangun desain dan struktur konten dari awal, yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan pemrograman web.

Tidak seperti traditional CMS seperti WordPress, pengguna headless CMS harus memahami secara mendalam kedua sisi, yaitu frontend dan backend.

Tidak Semua Ada Fitur Preview

Dalam headless CMS, terjadi pemisahan antara frontend dan backend, sehingga tidak ada fitur “What You See Is What You Get” (WYSIWYG) yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pratinjau konten secara langsung.

Karena pemisahan ini, sulit bagi pengguna untuk melihat bagaimana konten akan tampil di lapisan depan (frontend), seperti di website, aplikasi mobile, atau smartwatch.

Hal ini dapat menjadi kendala dalam mengatur tata letak, memastikan tampilan konten yang sesuai, dan menghemat waktu.

Tidak Bisa Melakukan Analisis Data Langsung

Adanya pemisahan antara frontend dan backend, sulit untuk melacak dan menganalisis perilaku pengguna secara langsung. Data seperti berapa lama pengguna menjelajah konten, halaman mana yang mereka kunjungi, atau preferensi mereka sulit untuk diakses.

Dalam traditional CMS seperti WordPress, biasanya terdapat integrasi yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan layanan analitik seperti Google Analytics dengan mudah.

Biaya Tinggi

Mengadopsi headless CMS dapat mengakibatkan biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan CMS tradisional. Biaya termasuk lisensi atau biaya langganan CMS itu sendiri, biaya pengembangan oleh developer, dan biaya infrastruktur untuk meng-hosting aplikasi.

Oleh karena itu, penggunaan headless CMS mungkin lebih efisien jika perusahaan atau individu sudah memiliki sumber daya pengembangan yang cukup kuat untuk mendukung peralihan ke infrastruktur headless.

Meskipun headless CMS memiliki kelebihan yang signifikan, pengguna perlu mempertimbangkan secara cermat kekurangan-kekurangan ini sebelum mengadopsinya, terutama jika mereka tidak memiliki tim pengembangan yang kuat dan terbatas dalam pengetahuan pemrograman web.

Cara Kerja Headless CMS

Cara kerja headless CMS, dari pembuatan konten hingga tampil di tampilan depan (frontend), dapat dijelaskan dalam beberapa tahap sebagai berikut:

Tahap 1: Pembuatan dan Manajemen Konten

Editor konten bertanggung jawab untuk membuat, mengatur, dan mengelola konten melalui antarmuka back-end headless CMS tanpa perlu khawatir tentang bagaimana konten akan ditampilkan di tampilan depan (frontend) kepada pengguna.

Konten yang diinput dapat berupa berbagai jenis, seperti teks, gambar, video, atau blok-blok konten yang terpisah sesuai dengan kebutuhan.

Sumber : envato

Tahap 2: Pengembangan Front-end

Tim frontend developer memiliki peran kunci dalam mengambil konten yang dibuat oleh editor konten dan menampilkan konten tersebut pada berbagai platform dan perangkat.

Mereka membangun “head,” yang merupakan tampilan atau antarmuka pengguna tempat konten disajikan kepada audiens. 

Frontend developer dapat memanfaatkan berbagai alat front-end dan framework sesuai dengan pilihan mereka untuk mengembangkan aplikasi atau meluncurkan channel baru.

Tahap 3: Koneksi Melalui API

GraphQL API atau RESTful API digunakan untuk menghubungkan antara backend headless CMS dan berbagai endpoint API.

API ini berperan penting dalam menyediakan konten ke berbagai platform digital, termasuk website, aplikasi mobile, perangkat Internet of Things (IoT), dan platform lainnya. Melalui API ini, konten dapat diambil dan disajikan dengan mudah di berbagai perangkat.

Sumber : envato

Tahap 4: Penyajian Konten

Setelah terkoneksi, konten yang telah dibuat dan didesain dapat mulai ditampilkan pada berbagai perangkat dan platform, seperti website, aplikasi mobile, smartwatch, atau layar TV. Konten ini menjadi tersedia dan dapat diakses oleh audiens sesuai dengan preferensi mereka dan perangkat yang mereka gunakan.

Dengan menggunakan headless CMS, pekerjaan menjadi lebih efisien dan fleksibel dalam pemilihan output konten. Tim dapat dengan mudah menyesuaikan konten dengan berbagai perangkat dan platform tanpa perlu membuat perubahan yang signifikan pada konten itu sendiri.

Dengan demikian, headless CMS memungkinkan pembuat konten untuk fokus pada pembuatan isi konten tanpa harus khawatir tentang tampilan akhirnya di berbagai tampilan depan yang beragam, sehingga memberikan fleksibilitas dan efisiensi dalam penyampaian konten.

Baca Juga : Mengenal Carrd Co, Kelebihan Hingga Cara Membuat Carrd Co

Mila Rosyida

Halo ! I'm a Technical Content Specialist in DomaiNesia. I love learn anything about Technical, Data, Machine Learning, and more Technology.


Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Migrasi Hosting ke DomaiNesia Gratis 1 Bulan

Ingin memiliki hosting dengan performa terbaik? Migrasikan hosting Anda ke DomaiNesia. Gratis jasa migrasi dan gratis 1 bulan masa aktif!

Ya, Migrasikan Hosting Saya

Hosting Murah

This will close in 0 seconds