• Home
  • Berita
  • DNS adalah: 5 Pengertian, Fungsi, Contoh, dan Cara Kerjanya!

DNS adalah: 5 Pengertian, Fungsi, Contoh, dan Cara Kerjanya!

Oleh Mila Rosyida
No ratings yet.

DNS adalah kependekan dari Domain Name System. Apakah kamu pernah mendengar istilah ini sebelumnya? Jika kamu belum tahu, DNS adalah sebuah sistem yang tanpa kamu sadari memiliki peranan yang penting dalam sebuah website.

Sebab tanpa hadirnya DNS kamu diharuskan menuliskan IP Address dari setiap website yang akan kamu akses. Apalagi setiap website memiliki IP Address yang berbeda-beda kan? Tentu saja akan membuat kamu bingung dan semakin report!

Maka dari itu kehadiran DNS adalah solusi dari permasalahan tersebut. Kini saat yang tepat untuk kamu mempelajari apa itu DNS agar lebih tahu fungsi DNS, cara kerja DNS, hingga contoh DNS itu sendiri.

Apakah kamu sudah siap untuk mempelajari apa itu DNS? Jangan beranjak dari artikel ini karena DomaiNesia akan menjelaskan secara detail apa itu DNS. Jadi, selamat membaca hingga tuntas ya DomaiNesians!

Apa itu DNS?

Seperti yang kita tahu sebelumnya bahwa DNS adalah kependekan dari Domain Name System. Dimana kehadirannya sangat berpengaruh pada saat kamu mengakses sebuah website karena DNS lah yang akan menghubungkan URL dan juga IP Address.

Bisa dibilang bahwa DNS adalah penerjemah antara kamu dan juga sistem agar mendapatkan balikkan sesuai dengan keinginanmu. Misalnya saat kamu ingin mengakses situs Facebook, kamu tidak perlu menuliskan IP seperti 69.63.176.13 dan hanya perlu menggunakan nama domain www.facebook.com.

Artinya, DNS adalah sistem yang akan mengubah nama domain Indonesia / domain id menjadi alamat IP yang bisa dipahami oleh sistem komputer. Jadi, kini kamu hanya perlu mengingat nama domain website saja tanpa harus mengingat susunan angka yang sulit untuk dimengerti.

dns adalah
Sumber : envato

Sudah tahu apa itu DNS? Mungkin saat kamu membaca pada beberapa situs website, kamu akan menemukan istilah DNS Server. Apakah DNS dan DNS server berbeda? Yuk sekalian cari tahu apa itu DNS Server!

Apa itu DNS Server?

DNS Server adalah server komputer yang berfungsi sebagai penyimpan dan pengelola basis data nama domain dan alamat IP dari jutaan situs web. Saat kita mengakses sebuah situs web menggunakan nama domain, komputer kita mengirim permintaan ke DNS server untuk mencari tahu alamat IP dari situs web tersebut.

Setelah alamat IP ditemukan, komputer kita dapat mengirim permintaan ke server web untuk mengambil halaman web. DNS server membuat proses tersebut berjalan lancar dan efisien dan situs website bisa diakses.

Sebenarnya server DNS adalah alamat default yang sudah diberikan oleh ISP dan terpasang otomatis pada setiap komputer. Meski begitu, kamu masih bisa kok melakukan pengaturan manual. Biasanya kebanyakan orang mengatur DNS server manual dengan tujuan untuk mempercepat koneksi internet.

Itulah penjelasan singkat seputar apa itu DNS dan juga DNS server. Nah sekarang saatnya lanjut untuk membahas fungsi DNS. Cari tahu yuk apa saja fungsi DNS agar kamu paham alasan mengapa penggunaan DNS cukup penting. 

Apa Fungsi DNS?

Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa fungsi DNS adalah sebagai jembatan yang menghubungkan dan juga menerjemahkan antara server dan juga pengguna komputer.

Namun jangan salah sangka ya DomaiNesians, sebab masih banyak fungsi DNS yang harus kamu ketahui juga. Berikut penjelasan fungsi DNS.

Melakukan pemetaan IP Address dan hostname secara global

Fungsi DNS adalah memetakan nama domain ke alamat IP yang terkait. Hal tersebut memungkinkan perangkat untuk menemukan dan terhubung ke server web atau server lainnya melalui nama domain yang lebih mudah diingat daripada alamat IP numerik yang sulit diingat.

DNS memang digunakan secara global untuk memetakan nama domain ke alamat IP yang terkait, sehingga perangkat dari seluruh dunia dapat terhubung ke server dan layanan di seluruh dunia melalui nama domain yang sama.

Namun, DNS juga dapat memetakan nama domain secara lokal dalam jaringan ke alamat IP yang terkait.

Sumber : envato

Menyimpan informasi di dalam cache

Fungsi DNS berikutnya yaitu dapat menyimpan informasi tentang domain dan alamat IP yang ke dalam cache.

Sehingga ketika ada permintaan kembali untuk domain yang sama, DNS dapat memberikan respon lebih cepat tanpa harus mencari informasi di database DNS.

Meminta informasi alamat IP website berdasarkan nama domain yang digunakan

Fungsi DNS adalah sebagai sistem penghubung antara alamat IP dengan nama domain website pada internet. Saat pengguna mengakses sebuah website dengan menggunakan nama domain tertentu, komputer pengguna akan mengirimkan permintaan ke server DNS untuk meminta informasi alamat IP yang terkait dengan nama domain tersebut.

Setelah menerima permintaan dari komputer pengguna, server DNS akan mencari informasi alamat IP yang terkait dengan nama domain yang diminta.

Jika informasi alamat IP ditemukan, server DNS akan mengirimkan informasi tersebut kembali ke komputer pengguna sehingga pengguna dapat mengakses website yang dimaksud.

Dapat mengamankan transfer data yang terjadi saat pengguna menggunakan website

DNS bukan sebuah sistem keamanan dan fungsi DNS bukan untuk mengamankan aktivitas transfer data yang terjadi selama pengguna mengakses suatu website.

Namun, ada beberapa teknologi yang berkaitan dengan DNS yang dapat membantu untuk meningkatkan keamanan saat transfer data yang terjadi selama pengguna mengakses suatu website. Contoh DNS adalah DNS – over – HTTPS (DoH) dan DNS-over-TLS (DoT).

Sumber : envato

Penyediaan layanan pendukung

Terakhir, fungsi DNS adalah dapat digunakan untuk memberikan layanan seperti email routing dan penyebaran aplikasi.

Bagaimana Cara Kerja DNS?

Setelah kamu tahu apa saja peran dan fungsi DNS, apakah kamu sudah terbayang bagaimana cara kerja DNS? Wah jika dibayangkan saja sepertinya akan membuat kamu bingung.

Tanpa banyak pembahasan lagi, yuk simak cara kerja DNS yang sudah DomaiNesia rangkum untuk kamu!

DNS Query

Apa itu DNS Query? Kueri DNS adalah proses permintaan informasi alamat IP dari suatu website berdasarkan nama domain yang dimasukkan oleh pengguna.

Ketika kamu mulai  memasukkan URL website ke address bar pada browser maka proses ini juga sudah mulai dilakukan. Browser akan mengirim permintaan DNS Query ke server DNS lokal atau server DNS tertentu untuk mencari informasi alamat IP yang terkait dengan nama domain yang dimasukkan.

Server DNS akan mencari informasi alamat IP tersebut pada database DNS yang tersedia. Jika informasi alamat IP ditemukan, server DNS akan mengirimkan informasi tersebut kembali ke browser.

Lalu bagaimana jika ternyata informasi tersebut tidak ditemukan? Jika informasi tidak ditemukan maka server akan mencari pada catatan sistem atau cache. Dalam cara kerja DNS ini, ada 3 jenis DNS Query. Ini dia penjelasan lengkapnya.

Recursive query

Recursive Query DNS adalah jenis permintaan DNS yang dilakukan oleh client (biasanya browser) ke server DNS lokal atau server DNS publik untuk mendapatkan informasi alamat IP dari sebuah domain.

DNS Resolver akan menjawab permintaan tersebut dengan memberikan alamat IP yang diminta atau memberikan pesan error jika alamat IP tidak dapat ditemukan.

Jika server DNS tidak dapat memberikan jawaban langsung, server DNS akan melakukan proses query ke server DNS lainnya sampai informasi alamat IP ditemukan.

Iterative query

Pengguna akan memasukkan hostname kemudian DNS Resolver kembali untuk mencari informasi yang relevan di dalam cache memori.

Jika informasi tidak berhasil ditemukan maka DNS Resolver akan mencari di Root Server dan juga Authoritative Name Server yang masih dekat dengan DNS Zone. 

Baca juga : Cloud Server VPS Bayar Bulanan

Non-recursive query

Dari 2 proses DNS di atas, jenis query kali ini berbeda ya DomaiNesians dan juga dianggap lebih cepat. Alasannya karena jenis query ini tidak melakukan pencarian pada Root Server dan juga Authoritative Name Server, namun hanya mencari pada cache memory. 

DNS Recursive Resolver

DNS Recursive Resolver atau lebih dikenal dengan DNS recursor adalah tahapan pertama dalam cara kerja DNS untuk mencari informasi. Ketika pengguna memasukkan URL website ke browser, browser akan mengirimkan permintaan DNS Query ke DNS Recursor untuk mencari informasi alamat IP dari nama domain tersebut.

DNS Recursor akan memeriksa cache milik nya untuk mencari informasi alamat IP yang diminta. Jika informasi tersebut tidak ada di cache, DNS Recursor akan mencari ke dalam cache penyedia internet atau ISP.

Root Name Server

Selanjutnya, informasi yang dicari di ISP juga tidak kunjung ditemukan. Apakah cara kerja DNS berhenti sampai sini saja? Jelas tidak dong! Sebab sistem akan masih terus mencari informasi yang dibutuhkan di root name server.

Root name server adalah server DNS yang menyimpan informasi mengenai semua domain dan subdomain yang ada di internet. Namun, dalam cara kerja DNS ini, root name server tidak memiliki jawaban dari informasi yang kamu cari.

Tetapi root name server akan meneruskan permintaan informasi yang kamu butuhkan pada pihak yang bisa memberikan jawaban. Di seluruh dunia terdapat 13 root name server yang tersebar, yang dikelola oleh organisasi yang berbeda-beda seperti ICANN, Internet Systems Consortium, Verisign, dan juga the University of Maryland.  

TLD Name Server

Berikutnya, cara kerja DNS adalah root name server akan mengarahkan ke TLD name server sesuai dengan TLD yang digunakan.

Misalnya kamu ingin membuka domainesia.com, maka TLD name server akan memberikan informasi lokasi IP Address sesuai dengan name server tertentu.

Nah TLD (Top-Level Domain) Name Server adalah server DNS yang bertanggung jawab untuk menyimpan informasi mengenai domain dengan ekstensi TLD tertentu. TLD adalah bagian terakhir dari nama domain setelah titik (contohnya .com, .org, .net, dan lain-lain).

TLD Name Server merupakan server DNS yang memiliki informasi mengenai semua domain yang menggunakan ekstensi TLD tersebut.

Sumber : envato

Authoritative Name Server

Setelah berhasil menemukan lokasi IP Address yang dimaksud, cara kerja DNS adalah terhubung dengan authoritative name server. Authoritative Name Server adalah server DNS yang menyimpan informasi lengkap dan akurat mengenai sebuah domain atau subdomain.

Server ini adalah sumber informasi utama dalam proses resolusi DNS, karena memiliki informasi lengkap mengenai alamat IP yang terkait dengan nama domain atau subdomain yang diminta.

Ketika informasi yang dibutuhkan sudah berhasil ditemukan, maka browser akan menampilkan alamat website tersebut. Proses di atas akan dilakukan secara berkala agar informasi tetap up to date. Namun, informasi ini akan tetap disimpan di dalam cache agar query DNS bisa berjalan secara optimal.

Ternyata cara kerja DNS cukup panjang ya DomaiNesians! Apakah sampai pembahasan ini kamu masih bingung dan belum jelas apa itu DNS? Tenang, masih ada pembahasan lain yang harus kamu tahu juga, seperti contohnya pembahasan contoh DNS berikut ini.

Apa saja Contoh DNS?

Dalam penggunaannya, terdapat dua contoh DNS yaitu open DNS dan Comodo Secure DNS. Apa itu DNS tersebut? Simak penjelasan dari contoh DNS di atas.

Open DNS

Open DNS adalah sebuah layanan DNS alternatif yang dikembangkan oleh OpenDNS, Inc.

Contoh DNS ini berfungsi untuk mengubah cara akses internet dengan menghubungkan pengguna ke server DNS yang lebih cepat dan lebih aman dibandingkan dengan server DNS default yang disediakan oleh penyedia layanan internet.

Selain itu, contoh DNS satu ini juga bisa digunakan oleh pengguna internet untuk membatasi sumber informasi pada internet. Terdapat dua alamat IP yang digunakan yaitu IP Address primary (208.67.222.222) dan juga IP Address secondary (208.67.220.220). Beberapa fitur yang disediakan open DNS seperti:

Kontrol Parental 

Contoh DNS yang pertama ini dapat membantu orang tua untuk mengawasi anaknya loh DomaiNesia! Apakah kamu sudah tahu?

Jadi Open DNS menyediakan fitur kontrol akses parental yang dapat membantu orang tua untuk memblokir situs-situs web yang tidak pantas atau berbahaya bagi anak-anak. Pengguna dapat mengatur level keamanan dan memblokir situs web tertentu sesuai dengan preferensi mereka. 

Anti-Phishing 

Selain kontrol parental, Open DNS adalah DNS yang menyediakan fitur anti-phishing untuk melindungi pengguna dari serangan phishing.

Ketika pengguna mengunjungi situs web yang mencurigakan, Open DNS akan memperingatkan pengguna tentang potensi ancaman dan memblokir akses ke situs web tersebut. 

Kecepatan Akses Internet 

Selanjutnya, fitur yang dimiliki Open DNS adalah menjanjikan kecepatan akses internet yang lebih cepat dibandingkan dengan server DNS default yang disediakan oleh penyedia layanan internet.

Hal ini disebabkan karena Open DNS memiliki infrastruktur server yang lebih baik dan terdistribusi di banyak lokasi di seluruh dunia.

Comodo Secure DNS

Comodo Secure DNS adalah layanan DNS yang disediakan oleh Comodo Group, sebuah perusahaan keamanan internet yang terkenal. Contoh DNS satu ini bertujuan untuk memberikan pengalaman akses internet yang lebih cepat dan lebih aman untuk pengguna internet.

Seperti halnya OpenDNS, Comodo Secure DNS juga menyediakan beberapa fitur keamanan dan kontrol akses. Salah satu fitur andalan dari contoh DNS satu ini adalah dapat memblokir situs berbahaya.

Comodo Secure DNS adalah DNS yang menyediakan pengaturan yang dapat membantu pengguna untuk memblokir situs web yang berbahaya atau mencurigakan. Pengguna dapat mengatur pengaturan untuk memblokir situs web yang mengandung malware, spyware, atau konten berbahaya lainnya.

Contoh DNS ini memiliki dua jenis IP juga yaitu 8.26.56.26 untuk IP primarynya dan 8.20.247.20 untuk IP secondarynya.

Cara Mudah Setting DNS Domain 

Sebelum membahas cara setting DNS, kamu memerlukan Zone Editor pada cPanel. Berikut ini adalah cara setting DNS domain melalui fitur Zone Editor di cPanel: 

  1. Masuk ke akun cPanel. 
  2. Cari dan klik ikon “Zone Editor” pada bagian “Domains” di halaman utama cPanel. 
  3. Pilih domain yang ingin kamu ubah pada daftar domain yang muncul. 
  4. Pilih jenis record yang ingin kamu buat, misalnya CAA, A, AAAA, SRV, TXT, dan yang lainnya.
  5. Isi data-data yang diperlukan untuk record tersebut, seperti IP address atau hostname yang terkait. 
  6. Klik tombol “Add Record” untuk menambahkan record tersebut. 
  7. Kamu dapat menambahkan record lainnya dengan mengulangi langkah 4-6, atau menghapus record yang tidak dibutuhkan dengan menekan tombol “Delete” pada record yang ingin dihapus. 
  8. Setelah selesai mengatur record, klik tombol “Save Changes” untuk menyimpan perubahan. 

Dalam pengaturan DNS melalui fitur Zone Editor di cPanel, pastikan untuk memahami dan mengikuti petunjuk di atas ya DomaiNesians. Sebab jika kamu salah dapat menyebabkan masalah pada website kamu.

Jika kamu tidak yakin dengan cara tersebut sebaiknya minta bantuan dari penyedia hosting Indonesia.

Jadi, Sudah Paham Apa itu DNS?

Pada intinya, DNS adalah sistem yang hadir untuk memudahkan pengguna internet dalam melakukan pencarian di internet.

Tidak perlu mengingat susunan angka untuk membuka website, hanya tuliskan nama domainnya saja dan DNS lah yang akan membantu kamu untuk menemukan website tujuanmu.

Selain itu, fungsi DNS yang bisa kamu rasakan seperti dapat membantu untuk pemetaan IP Address dan hostname hingga menyediakan layanan lain (email routing).

Meskipun cara kerja DNS terlihat sangat kompleks, ajaibnya cara kerja DNS tersebut bisa berjalan dalam hitungan detik bahkan milidetik loh! Keren kan? 

Nah, bagi kamu yang menginginkan websitemu berjalan secepat kilat layaknya cara kerja DNS, kamu bisa langsung menggunakan layanan hosting dan juga domain dari DomaiNesia.

Masih bingung menggunakan nama domain apa untuk websitemu? Cek domain di DomaiNesia sekarang juga! Disana kamu bisa menemukan banyak ekstensi domain, sehingga kamu bisa menyesuaikan dengan website milikmu.

Mulai dari Rp 12.000 saja per tahun, kamu sudah bisa menikmati fitur-fitur keren seperti  DNS Management, Domain Forwarding, Privacy Protection dan masih banyak lagi lainnya. Yuk segera gunakan layanan domain dan hosting DomaiNesia agar websitemu makin ngebut lagi!

Mila Rosyida

Halo ! I'm a Technical Content Specialist in DomaiNesia. I love learn anything about Technical, Data, Machine Learning, and more Technology.


Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Pindah Ke DomaiNesia

Tertarik mendapatkan semua fitur layanan DomaiNesia? Dapatkan Diskon Migrasi 40% serta GRATIS biaya migrasi & setup

Ya, Migrasikan layanan Saya!

Hosting Murah

This will close in 0 seconds