• Home
  • Berita
  • Apa itu Microservices, Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan Hingga Perbedaan Dengan Cloud Service

Apa itu Microservices, Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan Hingga Perbedaan Dengan Cloud Service

Oleh Mila Rosyida

Apakah kamu pengguna Grab, Gojek, dan Shopee? Ketiga perusahaan besar dan populer di Indonesia tersebut telah menggunakan arsitektur microservice.

Arsitektur yang akan dibahas pada artikel ini merupakan arsitektur yang menerapkan beberapa fitur pada aplikasi, proses routing sederhana, responsif, dan pastinya fleksibel.

Yuk langsung saja simak artikel berikut ini!

Apa itu Arsitektur Microservice

Microservice adalah desain arsitektur cloud-native untuk mengembangkan aplikasi yang terdiri dari berbagai unit layanan tersendiri yang saling terhubung.

Microservice memungkinkan aplikasi besar untuk dipisahkan menjadi bagian independen yang lebih kecil, dengan setiap bagian memiliki wilayah tanggung jawabnya sendiri.

Dalam melayani satu permintaan pengguna, aplikasi berbasis microservices dapat memanggil banyak microservices internal untuk menyusun tanggapannya.

Arsitektur microservice membuat skala aplikasi lebih mudah dan lebih cepat untuk dikembangkan, serta memungkinkan inovasi dan mempercepat waktu pemasaran untuk fitur-fitur baru.

Contohnya penerapan arsitektur microservice pada super-app seperti Grab, Gojek, Shopee, dan lain sebagainya. Pada aplikasi Shopee kamu dapat melihat berbagai jenis servis yang ada pada fiturnya seperti Shopee Food, ShopeePay, Shopee Mall, dan lain sebagainya.

Supaya fitur-fitur tersebut dapat saling terhubung, para pengembang super app biasanya menggunakan API. Belakangan ini, terdapat sekitar 85% perusahaan telah mengadopsi microservice architecture.

microservices
Sumber : envato

Riset lain menunjukkan, microservice berhasil meningkatkan efisiensi karyawan, customer experience, serta menghemat biaya pengembangan pada 63% perusahaan. Hal ini dapat terjadi sebab layanan microservice dapat segera dipakai konsumen dan memudahkan pengumpulan feedback untuk peningkatan servis dengan cepat.

Selain itu, web/apps yang dibangun dengan microservice juga memiliki performa yang ringan. Ditambah lagi microservices memungkinkan perusahaan mengembangkan sebagian layanan saja, sehingga biaya yang dikeluarkan pun jauh lebih hemat, dan rilisnya lebih cepat.

Karakteristik Microservice

Berikut adalah beberapa karakteristik umum dari arsitektur microservice:

Terdiri dari Beberapa Komponen / fitur

Microservice adalah fitur yang memiliki banyak komponen di dalamnya. Komponen yang dimaksud dapat berupa layanan/produk, server, database, dan masih banyak lagi.

Perangkat lunak yang dibangun dengan microservice memiliki independensi untuk tiap fitur atau komponennya. Oleh sebab itu, biasanya aplikasi dengan microservices membutuhkan REST API agar setiap unitnya tetap saling terhubung.

Konsep independensi tersebut dapat memudahkan pengembang aplikasi dalam melakukan inovasi dan evaluasi untuk tiap komponen tanpa mengubah aplikasi utama

Proses Routing Sederhana

Tujuan utama dari microservice adalah untuk menyederhanakan proses routing yang ada pada sebuah aplikasi atau sistem. Sebab terdiri dari komponen-komponen kecil, sebuah fitur dapat memproses permintaan tanpa harus berkoordinasi dengan fitur lainnya.

Jadi saat pengembang memiliki rencana untuk membuat fitur baru, pengguna masih bisa mengakses aplikasi tersebut tanpa gangguan dan hambatan. Hal tersebut membuat, microservice menjadi pilihan yang tepat bagi setiap perusahaan yang menginginkan pengembangan aplikasi dengan cepat dan selalu update dengan tren yang ada.

Adanya microservice akan memudahkan pengembang dalam menyinkronkan fitur baru dengan fitur-fitur yang sudah ada sebelumnya.

Ditujukan untuk Kebutuhan Bisnis

Microservices memiliki relevansi dengan bisnis karena bisa dibangun dan diatur strateginya. Keselarasan pembangunan aplikasi berbasis microservices ini memudahkan pengembang untuk menyesuaikan kapabilitas dan prioritas bisnis dengan pembangunan pasar.

Tujuan utama dari pembangunan bisnis melalui microservices adalah skalabilitas dan fleksibilitas yang tinggi. Sebab setiap microservices berjalan secara terpisah, tim pengembang dapat dengan mudah untuk fokus pada pengembangan dan perbaikan pada satu layanan tanpa harus mempengaruhi layanan lainnya.

Hal ini memungkinkan perubahan dan peningkatan yang lebih cepat, serta memungkinkan penambahan dan pengurangan kapasitas sesuai dengan kebutuhan bisnis.

Sumber : envato

Dapat Berjalan Sendiri (Desentralisasi)

Seperti yang sudah disebutkan pada poin-poin sebelumnya, microservices memungkinkan masing-masing fitur terdesentralisasi sehingga bisa berjalan sendiri tanpa adanya sinkronisasi dengan berbagai fitur-fitur lainnya.

Hal ini berarti bahwa microservices memungkinkan tiap layanan mampu berjalan sendiri (independen). Jenis karakteristik ini memudahkan setiap tim pengembang dalam membangun dan juga bekerja sama satu sama lainnya.

Selain bisa memaksimalkan pekerjaan, Sifat independen inilah yang menjadi pertimbangan banyak perusahaan serta pengembang dalam menggunakan fitur microservices di dalam aplikasi mereka.

Mengurangi Risiko Kegagalan

Sebab Setiap komponen dalam web/apps dapat berjalan sendiri, microservices mampu mengurangi risiko kegagalan. Hal ini akan berdampak baik pada keseluruhan arsitektur aplikasi, karena jika sebuah microservices terjadi kesalahan, maka tidak akan berdampak besar fitur-fitur lainnya.

Alasan lain mengapa microservices memiliki karakteristik ini adalah sudah terdapat backup yang tersedia di dalam database dan mampu saling membackup satu fitur ke fitur lainnya.

Adaptif, Fleksibel, dan Selalu Berkembang (Evolusioner)

Karakter adaptif, fleksibel, dan selalu berkembang ini memungkinkan microservice dalam memberikan kemampuan bagi bisnis untuk lebih responsif terhadap perubahan pasar, mempercepat waktu pengembangan, dan meningkatkan skalabilitas serta keandalan sistem secara keseluruhan.

Microservice dirancang untuk beradaptasi dengan perubahan bisnis yang cepat dengan memecah aplikasi menjadi komponen yang lebih kecil. Sehingga setiap komponen tersebut dapat dikembangkan dan diperbaharui secara independen.

Jika terdapat kebutuhan baru atau perubahan dalam persyaratan bisnis, tim pengembang dapat dengan mudah menyesuaikan dan memodifikasi komponen terkait tanpa harus mengubah seluruh aplikasi.

Tentunya hal ini memberikan fleksibilitas yang tinggi dalam merespons perubahan pasar atau kebutuhan pengguna. Contoh sederhananya, TikTok dulu hanyalah aplikasi yang menyediakan tayangan video pendek saja.

Kini, kamu dapat melihat perkembangan aplikasi TikTok yang mulai beralih dari aplikasi entertainment menjadi sebuah super-app yang memiliki fitur marketplace di dalamnya.

Contoh lainnya juga datang dari Instagram yang dulunya menjadi media untuk berbagi momen foto dan video saja, kini sudah berkembang menjadi aplikasi yang menyediakan berbagai fitur untuk menunjang konten-konten kamu seperti Reels, Instagram Shop, dan sebagainya.

Sumber : envato

Microservice juga memungkinkan penggunaan teknologi yang berbeda-beda untuk setiap komponen. Setiap komponen dapat menggunakan teknologi terbaik yang sesuai dengan kebutuhannya tanpa terikat oleh teknologi atau bahasa pemrograman yang sama untuk seluruh aplikasi.

Oleh karena itu, tim pengembang dapat memilih dan mengganti teknologi dengan lebih mudah sesuai kebutuhan bisnis dan perkembangan teknologi terkini.

Kelebihan Menggunakan Microservice

Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, kelebihan utama dari microservices adalah adanya keleluasaan tim pengembang dalam mengerjakan tugas secara independen. Selain itu, berikut beberapa kelebihan microservices yang wajib kamu ketahui :

Error Isolation menjadi Lebih Mudah

Keuntungan pertama dari menggunakan microservices adalah memudahkan tim pengembang untuk menangani isu error ataupun bug. Saat terjadi error, hal tersebut dapat diatasi secara independen dan terisolasi tanpa mempengaruhi layanan lainnya.

Bebas Memilih Teknologi

Setiap fitur dalam layanan perusahaan dibangun dengan teknologi yang berbeda. Entah itu framework-nya, seperti Kubernetes, Laravel, Docker ataupun bahasa pemrograman yang berbeda seperti Java, Python, Objective-C, dll. Kode untuk fitur atau layanan yang berbeda dapat ditulis dalam bahasa pemrograman berbeda pula. Sehingga, pengembang pada perusahaan di masing-masing layanan bisa mengembangkan fitur dengan pendekatan teknologi yang lebih cocok.

Leluasa untuk Upgrade

Keuntungan berikutnya dari microservices adalah semakin leluasa bagi perusahaan untuk melakukan upgrade fitur aplikasi tanpa menambah resource baru untuk layanan lainnya. Misalnya, menambah resource web server untuk layanan A yang memang sedang diminati user. Selain mengoptimalkan penggunaan resource, perusahaan bisa lebih berhemat sebab hanya layanan yang memang perlu saja yang resource-nya bisa ditambah.

Maintenance Lebih Mudah

Dikarenakan setiap layanan akan dibagi ke dalam beberapa tim, maka akan mempermudah proses maintenance setiap layanan karena setiap pengembang akan berfokus pada fitur yang mereka kerjakan. Adanya pembagian ini tidak akan mengganggu tim pengembang satu dan lainnya, sehingga proses bekerja bisa menjadi lebih efisien.

Beli WordPress Hosting

Kekurangan Microservices

Disamping kelebihan-kelebihan yang dimiliki microservices, terdapat beberapa kelemahan yang perlu kamu perhatikan diantaranya :

Membutuhkan Automation Tingkat Tinggi

Saat memutuskan menggunakan microservices architecture, tim pengembang akan dihadapkan dengan berbagai sistem yang kompleks dan juga beragamnya bahasa pemrograman hingga modul yang dibutuhkan. Terutama jika terdapat perubahan entity pada database, maka semua entity pada layanan juga harus dengan segera untuk dirubah. Hal inilah yang membuat microservices membutuhkan automation tingkat tinggi saat terjadi kendala atau masalah seperti ini.

Rumitnya Koordinasi Antar Fitur atau Layanan

Akibat dari sistem yang menjadi kompleks, koordinasi antar layanan mungkin agak lebih rumit. Sifat independen inilah yang juga menjadi pisau bermata dua bagi microservices, karena bisa berjalan sendiri-sendiri namun harus tetap saling melakukan sinkronisasi satu sama lainnya. Oleh karena itu, tim pengembang biasanya akan membuat sebuah sistem testing untuk meminimalisir permasalahan error yang kemungkinan terjadi di masa depan.

Biaya Pengembangan Menjadi Lebih Mahal

Microservices membutuhkan biaya lebih mahal. Sebab, setiap database butuh server tersendiri dan kamu juga memiliki lebih banyak tim untuk dikelola. Pada beberapa kasus tertentu khususnya untuk project besar, adanya microservices memang bisa membantu efisiensi proses dan biaya, namun hal ini tidak berlaku jika kamu membuat project dengan skala kecil karena berpotensi untuk menimbulkan pembengkakkan biaya ke depannya.

Perbedaan Microservice dengan Cloud Service

Microservices dan cloud services merupakan dua konsep yang berbeda pada pengembangan software. Walaupun keduanya sering digunakan secara bersamaan dalam solusi bisnis yang berkaitan dengan teknologi. Berikut perbedaan antara microservice dan cloud service :

Arsitektur

Microservices adalah arsitektur software yang membagun aplikasi dengan kumpulan program atau fitur mandiri yang berjalan secara independen dan berkomunikasi melalui interface.

Arsitektur microservices berfokus pada pembangunan aplikasi yang terdiri dari komponen-komponen yang lebih kecil dan terpisah. Di sisi lain, cloud services adalah infrastruktur komputasi dan penyimpanan yang disediakan melalui cloud computing.

Cloud services mencakup berbagai layanan, seperti penyimpanan data, pengolahan, server, jaringan, dan lainnya.

Skala

Microservices memungkinkan aplikasi dibangun dengan skala yang lebih kecil dan modular. Hal tersebut memungkinkan pengembang untuk mengelola bagian-bagian tertentu dari aplikasi dengan lebih baik tanpa mengganggu bagian yang lainnya.

Microservices memungkinkan elastisitas yang lebih besar dalam menanggapi permintaan dan memperluas atau menurunkan komponen aplikasi secara independen.

Sedangkan pada cloud services menyediakan kemampuan untuk memperluas sumber daya infrastruktur secara dinamis sesuai dengan kebutuhan, sehingga memungkinkan skalabilitas dan elastisitas yang lebih besar secara keseluruhan.

Titik fokus

Microservices berfokus pada pembangunan fungsionalitas aplikasi dan mengelola interaksi antara komponen-komponen yang terpisah. Fokus ini memberikan fleksibilitas dan pemecahan masalah yang lebih baik dalam menghadapi kompleksitas aplikasi yang besar.

Di sisi lain, cloud services lebih fokus pada penyediaan infrastruktur dan sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi secara efisien pada lingkungan cloud.

Independensi dan Vendor Lock-in

Microservices memberikan independensi yang lebih besar bagi masing-masing pengembang dalam tim untuk memilih teknologi dan bahasa pemrograman yang digunakan pada setiap layanan. Hal ini memungkinkan pengembang untuk mengganti atau memperbarui komponen-komponen aplikasi tanpa mempengaruhi keseluruhan sistem.

Di sisi lain, cloud services dapat mempengaruhi vendor lock-in, di mana aplikasi dan data tergantung pada infrastruktur dan layanan khusus yang disediakan oleh penyedia cloud tertentu.

Buat Website E-Commerce Sekarang Juga!

Kamu sudah mengetahui bahwa Grab, Gojek, dan Shopee yang menggunakan arsitektur microservice dalam mengembangkan fitur-fiturnya. Nah kamu juga bisa loh kedepannya membuat website dengan arsitektur tersebut.

Buat kamu yang ingin memulai berbisnis e-commerce, kamu bisa mulai dengan dengan membuat website e-commerce. Salah satunya menggunakan WooCommerce milik WordPress.

Pembuatan cukup sekali klik menggunakan hosting DomaiNesia dan pengelolaan pun mudah dilakukan. Wujudkan bisnis website e-commercemu bersama DomaiNesia!

Baca Juga : Tutorial WooCommerce WordPress Indonesia Bagi Pemula Lengkap!

Mila Rosyida

Halo ! I'm a Technical Content Specialist in DomaiNesia. I love learn anything about Technical, Data, Machine Learning, and more Technology.


Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Pindah Ke DomaiNesia

Tertarik mendapatkan semua fitur layanan DomaiNesia? Dapatkan Diskon Migrasi 40% serta GRATIS biaya migrasi & setup

Ya, Migrasikan layanan Saya!

Hosting Murah

This will close in 0 seconds